3

1.5K 206 0
                                    

§♡§

Di hari valentine yang penuh warna merah muda ini, Lisa mengajak Jiyong untuk membantunya membuat review cake baru di coffee shop kakaknya. Bukan karena Lisa tidak dapat mengambil gambar yang bagus, Lisa mengajak Jiyong hanya karena hari ini Jiyong tidak punya job. Lisa asik dengan laptopnya sementara Jiyong asik dengan handphonenya sembari menunggu cake baru yang akan mereka review siap.

"Beberapa temanku akan kesini, apa kita akan lama disini?" tanya Jiyong tanpa berpaling dari handphonenya

"Mungkin 1 atau 2 jam, setelah makan siang aku harus menemui manager Kim,"

"Kenapa menemui manager Kim?"

"Dia bilang ada sesuatu yang ingin dia bicarakan denganku,"

"Kau kena masalah?"

"Oppa tidak tau? Perusahaan kita membuka anak perusahaan baru,"

"Oh... lalu hubungannya denganmu?"

"Manager Kim mendaftarkan beberapa freelancer keperusahaan itu, beberapa freelancer yang tidak berguna sepertimu oppa,"

"Mwo?! Ya! Siapa yang kau bilang tidak berguna?!" protes Jiyong dan baru mulai melepaskan handphonenya

"Aku hanya bercanda, aku baru akan menemui manager Kim untuk bertanya siapa saja yang dia daftarkan, kau mau ikut?"

"Boleh, aku tidak punya job hari ini,"

Cake mereka datang dan Lisa menyuruh Jiyong untuk mengambil gambar cake itu, sementara ia mulai menuliskan apa yang dilihatnya tentang kue itu.

"Orang bilang buah apel yang dibelah vertikal akan membentuk lambang love, kemudian munculah istilah belahan jiwa. Mereka bilang ketika kita bertemu seseorang yang membuat kita bahagia, maka di saat itu juga kita menemukan belahan jiwa kita. Tapi ternyata ada banyak orang yang membuatku bahagia—sehingga apelku tidak hanya terbelah dua. Apelku terbagi menjadi banyak kepingan yang kemudian kususun sehingga ia bisa membentuk satu kebahagian yang sebenarnya—kehangatan keluarga dalam sebuah apple cake," tulis Lisa dalam selembar kertas coklat persegi, Lisa meletakan kertas itu disebelah cakenya dan meminta Jiyong untuk mengambil gambarnya.

"Kau menulisnya seakan akan kau sangat menyukai apel, padahal kau sama sekali tidak pernah makan apel," komentar Jiyong

"Bagaimana kalau setelah aku makan apel lalu aku pingsan? Kau akan kesulitan mencarikan pangeran untukku," jawab Lisa

"Tsk... omong kosong, kau bukan snow white," protes Jiyong "sudah selesai ku foto, boleh ku makan?"

"Hm... makanlah... kirimkan fotonya padaku,"

Jiyong menghabiskan satu loyang apple cake kesukaannya itu sembari menunggu Lisa selesai dengan laptopnya, menikmati asam dan manis dari cakenya sembari memandangi wajah serius Lisa yang membuatnya berdebar-debar.

"Oppa~" sapa seorang gadis yang tiba tiba menghapiri Jiyong dan Lisa

"Ah Hayi, kau disini?" tanya Jiyong dan Lisa hanya melirik mereka. Hayi adalah mahasiswa tahun pertama yang bekerja paruh waktu di coffee shop itu.

"Ini," ucap Hayi sembari menyodorkan sebuah kotak pada Jiyong

"Eh? Apa ini?"

"Ini hari valentine,"

"Waah... terimakasih, aku akan menikmatinya," ucap Jiyong sembari melihat coklat didalam kotak itu, namun Hayi juga memperhatikan hal hal disekitar Jiyong dan menemukan sebuah paper bag diatas kursi disebelah Jiyong—sebuah paper bag yang penuh dengan kotak-kotak hadiah.

"Astaga... oppa mendapatkan semua itu? Wah... aku tau oppa benar benar populer tapi ternyata oppa lebih populer dibanding perkiraanku, haruskah aku memberimu yang lain?" ucap Hayi dengan wajah yang terlihat sedikit kecewa

"Aigoo... karena coklat ini dari Hayi tentu saja yang ini berbeda, tidak perlu yang lain, ini cukup," ucap

"Jinjja?"

"Tentu saja, ngomong-ngomong air apa yang kau pakai untuk mencuci wajahmu? Kenapa kau terlihat sangat cantik," goda Jiyong membuat Hayi tersipu malu dengan pipi merona

"Oppa, bisakah kau mentraktirku minum?" tanya Hayi sembari memainkan ujung kukunya

"Tentu saja, kita pergi minum kapan kapan hm?"

"Ne, gomawo oppa... annyeong, aku harus mulai bekerja,"

"Ne... annyeong..."

"Kenapa kata katamu sangat menjijikan oppa?" ledek Lisa setelah Hayi menghilang dibalik pintu dapur

"Apa Lisaku sedang cemburu?" balas Jiyong dengan wajah cerianya, membuat Lisa memandangnya malas dan kembali bekerja, seakaan akan ia tidak mendengar apapun

"Ya, Lalisa,"

"Hm?"

"Apa kau tidak memberiku coklat?"

"Kenap aku harus memberimu coklat lagi?" ucap Lisa sembari kembali menatap Jiyong "kalau oppa memberiku, aku pasti akan menghabiskannya,"

"Arraseo arraseo, ambil sebanyak yang kau mau," ucap Jiyong sembari kembali memakan sisa sisa apple cakenya.

Setelah selesai dengan pekerjaannya disana, Lisa mengajak Jiyong ke kantor perusahaan yang menaungi mereka.

"Seunghyun sunbae," ucap tiga orang gadis pada Seunghyun yang sedang menunggu liftnya, Lisa dan Jiyong baru saja masuk kedalam gedung itu dan akan menyapa Seunghyun, namun menunda sapaan mereka hingga tiga gadis itu menyelesaikan urusan mereka

"Hm?" gumam Seunghyun sembari melihat tiga gadis itu

"Ini," tiga gadis itu menyodorkan tiga bingkisan berbeda

"Apa itu?" tanya Seunghyun

"Coklat, hari ini adalah hari valentine," ucap salah satu gadis disana

"Tidak terimakasih, aku tidak butuh itu," tolak Seunghyun membuat tiga gadis itu terlihat kecewa

"Kalau begitu, bolehkan kita mentraktirmu makan malam sunbae?" tanya satu gadis lainnya

"Tidak perlu, terimakasih," ucap Seunghyun dan langsung meninggalkan tiga gadis itu dan masuk kedalam lift, ia tidak menyadari kalau kedua teman dekatnya tengah memperhatikannya

"Dia benar benar dingin," ucap Lisa masih tidak percaya dengan apa yang dilihatnya, bagaimana Seunghyun dapat menolak tiga gadis itu dengan cara yang sangat jahat? Seunghyun bahkan tidak mengubah ekspresinya dan hanya pergi begitu saja

"Ckck pantas saja si berengsek itu tidak pernah berkencan," tambah Jiyong sembari menggelengkan kepalanya "dia benar benar memalukan, haruskah aku mengajarinya cara berkencan?"

"Aku akan membunuhmu kalau sampai kau berani membuat seunghyun oppa jadi playboy sepertimu," ancam Lisa sembari meninggalkan Jiyong dan berjalan menuju lift.

Setibanya diruang manager Kim—Kim Jisoo, Lisa dan Jiyong berada diruangan yang sama dengan Seunghyun, dan satu pria lainnya.

"Oh kalian sudah datang, duduklah," suruh Jisoo dan dua orang yang disuruh itu langsung duduk dikursi kosong.

"Langsung saja, jadi mengenai anak perusahaan ini yang baru—aku mengajukan beberapa orang dari freelancer disini untuk bekerja disana dan mereka milih kalian,"

"Ne?"

"Apa yang kami kerjakan disana?" tanya Seunghyun

"Untuk itu aku belum tau, tapi yang jelas minggu depan mereka meminta kita untuk mengikuti pelatihan," Jisoo menjelaskan mengenai pelatihan itu dan walaupun tidak benar benar senang, Lisa dan yang lainnya tetap menyetujui perintah Jisoo. Itu adalah kesempatan mereka agar bisa mendapatkan gaji tetap dan menjadi karyawan tetap disebuah perusahaan, kesempatan untuk menstabilkan perekonomian mereka.

§♡§

Apple BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang