§♡§
Setelah meninggalkan Jiyong di halte, Lisa berjalan kearah rumahnya, menebak-nebak apakah Jiyong sudah menerima coklatnya atau belum. Ia mampir di sebuah minimarket untuk makan ramyun cup sebentar sebelum akhirnya pulang kerumahnya. Lisa punya dua keberuntungan, Jiyong yang selalu mengantarnya dan Seunghyun yang selalu memperhatikannya dari jauh.
"Oh! Seunghyun oppa!"
"Kenapa kau baru pulang?" tanya Seunghyun tentu saja tanpa ekspresi "kau sudah makan?"
"Ne, aku sudah makan, bagaimana denganmu?"
"Hm... aku juga sudah makan," Seunghyun menghela nafasnya "Lisa, aku menyukaimu, bisakah kau berkencan denganku?"
"Ne?! Oppa kau sedang bercanda? Astaga... apa kau mulai tertular Jiyong oppa?"
"Aku serius," ucap Seunghyun, tanpa mereka sadari dari persimpangan jalan itu Jiyong berdiri disana, terpaku disana, terlalu terkejut karena apa yang baru saja dilihatnya. Jiyong semakin terkejut begitu melihat Seunghyun menarik Lisa dan mencium gadis itu. Jiyong pergi, terlalu terluka untuk terus berada disana. Pria itu berlari kembali ke halte dan pulang kerumahnya dengan perasaan campur aduk.
Tanpa memperdulikan kedua orangtuanya yang ada dirumah, Jiyong masuk kedalam kamarnya dan berbaring diatas ranjangnya. Dia tidak mempercayai apa yang baru saja dilihatnya, dia tidak ingin mempercayai hal itu.
"Ya!" bentak Dami, kakaknya ketika Jiyong hanya duduk di sofa ruang tengah, memandangi layar hitam di televisinya "apa kau tidak akan pergi atau melakukan sesuatu?! Aku bosan melihatmu hanya duduk diam disini! Ini sudah 3 hari dan kau membuatku muak Kwon Jiyong!"
Sudah 3 hari sejak malam itu, Jiyong tidak keluar dari rumahnya, ia hanya duduk diam di sofa atau berbaring dikamarnya, bukan hanya Dami yang merasa khawatir, kedua orangtuanya pun begitu, namun tidak satupun dari mereka yang benar benar didengarkan oleh Jiyong. Jiyong sibuk dengan komedi romantisnya yang kini terasa seperti melodrama menyedihkan. Jiyong takut ia tidak akan sanggup jika nanti mendapat kabar bahwa Lisa dan Seunghyun berkencan, Jiyong juga merasa bersalah karena ia dan Seunghyun ternyata menyukai gadis yang sama. Cinta benar benar jadi masalah bagi orang orang seusia Jiyong. Gadis yang sudah di cintainya selama bertahun-tahun, cinta pertamanya—berkencan dengan sahabat terbaiknya, apa dia bisa baik baik saja? Tentu saja tidak, disatu sisi ia merasa marah karena sahabatnya merebut hal terpenting dalam hidupnya, dan disisi lain, ia merasa sangat buruk karena berharap cinta sahabatnya tidak berjalan mulus.
Hari itu sudah ketiga kalinya handphonenya berbunyi dan seluruh panggilan yang masuk sejak malam itu hanya berasal dari Lisa. Jiyong menimbang nimbang sebentar dan akhirnya mengangkat panggilan itu
"Hm?"
"Oppa, apa kau sakit?" tanya Lisa tanpa basa basi
"Anniyo,"
"Kau marah padaku?"
"Anniyo,"
"Lalu kenapa mengabaikanku tiga hari ini? Apa jangan jangan kau sedang berkencan dengan kekasihmu? Siapa? Kau berlibur kesuatu tempat dengannya?" Jiyong menghena nafas mendengarnya, Lisa benar benar tidak tau apapun
"Kenapa kau menelponku?"
"Ah... aku- aku- aku hanya ingin memintamu membantuku untuk mengedit beberapa foto, tapi kalau oppa sedang sibuk, aku bisa meminta yang lain membantuku," jawab Lisa, tidak, Lisa tidak menghubungi Jiyong hanya karena ingin minta tolong, Jiyong hampir setiap hari menemuinya dan mengganggunya, tentu saja Lisa merasa aneh saat pria itu tiba-tiba menghilang.
"Baiklah, kirimkan saja fotonya,"
"Wahh... oppa benar benar sedang berlibur? Kenapa tidak kesini saja mengambil fotonya?"
"Kenapa aku harus menemuimu? Aku bukan kekasihmu,"
"Ckckc ya ya ya aku kirimkan fotonya, bukakan pintu rumahmu,"
"Mwo?! Kau dimana?!"
"Dirumahmu, cepat buka," dan tanpa mematikan telpon itu, Jiyong langsung berlari membuka pintu depan rumahnya. Tiba-tiba saja perasaannya kembali hangat, ia merasa sangat amat senang melihat Lisa berdiri sembari mendengus disana, dan Jiyong lebih senang karena Lisa menutup seluruh tubuhnya dengan pakaian
"Aaahh... diluar sangat dingin," keluh Lisa sembari menerobos masuk kerumah itu "ini sudah hampir musim panas tapi kenapa terasa sangat dingin? Ckck"
"Kenapa kau kesini?" tanya Jiyong setelah berhasil mengendalikan kebahagiaan dan ekspresinya
"Kupikir oppa benar benar berlibur dengan kekasihmu, kenapa kau jadi terlihat menyedihkan?" ledek Lisa sembari masuk semakin dalam kerumah itu dan dengan santainya melangkah ke arah kamar Dami, dan disaat itu juga, Jiyong tau siapa dalang dibalik semuanya.
"Eonni~ aku datang~" ucap Lisa sembari membuka pintu kamar Dami dan masuk kedalam kamar itu sementara Jiyong kembali kekamarnya—mandi, setelah 3 hari dia sama sekali tidak merawat tubuhnya. Jiyong sudah selesai membersihkan tubuhnya dan sesuai dugaannya, tamu kedua mereka datang—Seunghyun.
"hei Lisa, kau benar benar sedang tidak punya pacar?" tanya Dami didalam kamarnya, namun baik Jiyong maupun Seunghyun yang berdiri tidak jauh dari kamar itu mendadak menghentikan langkah mereka, menguping pembicaraan dua gadis itu.
"Anniyo eonni, aku tidak punya pacar,"
"Sungguh? Kau tidak berkencan dengan siapapun?"
"Tidak, aku tidak berkencan dengan siapapun,"
"Lalu apa ada pria yang kau suka?" Dami menunggu jawaban Lisa namun Lisa tidak kunjung menjawab pertanyaan itu "aahh... kau pasti sedang menyukai seseorang? Siapa? Apa aku mengenalnya?"
"Rahasia, hehe aku mau melihat Jiyong dan Seunghyun oppa dulu, bye eonni," sapa Lisa dan hendak keluar dari kamar itu, membuat Jiyong dan Seunghyun langsung pergi dari tempat mereka berdiri, berpura pura melakukan sesuatu
"Hm... ah Lisa! Taeyang dan Daesung berterimakasih atas coklat yang kau berikan! Katanya mereka sangat menyukai coklat almond buatanmu,"
"Ne katakan pada mereka kalau aku senang karena mereka menyukai coklatnya," jawab Lisa sembari menutup pintu kamar Dami dan melihat Jiyong tengah meminum air yang baru diambilnya dari kulkas dan Seunghyun duduk di sofa sambil melihat kearah Lisa yang baru muncul.
"Oppa aku lapar," ucap Lisa sembari melihat Jiyong dan Seunghyun bergantian "ayo kita buat ramyun..."
§♡§
Ah coklat itu bukan hanya untukku -Jiyong
Ah jadi Lisa sedang menyukai pria lain? Siapa pria itu? -Seunghyun
§♡§