2

1.7K 231 3
                                    

§♡§

Ketiga orang itu dulu tinggal dilingkungan yang sama, namun karena beberapa alasan Jiyong dan Seunghyun pindah. Jiyong dan Lisa tengah berdiri bersebelahan didalam bus, perjalanan pulang.

"Oppa, Lihat ini, bukankah saat aku masih sekolah menengah aku mirip dengannya?" ucap Lisa sembari menunjukan foto seorang gadis dari handphonenya

"Nana komatsu?! Haha kau gila? Bagian mana yang mirip dengannya?"

"Ya! Saat aku sekolah menengah aku benar benar terlihat seperti ini," ucap Lisa tetap bersikeras

"Hei Lisa, sepertinya selain makananmu yang pergi entah kemana, isi kepalamu juga melarikan diri," ledek Jiyong membuat Lisa mendengus kesal dan disaat tengah asik mengobrol, bus itu tiba tiba berhenti—membuat Lisa hampir terjatuh namun berhasil dibatalkan karena Jiyong yang langsung menarik dan memeluk gadis itu.

1 detik, 2 detik, 3 detik, 4 detik, mereka masih bertahan dalam posisi itu, hingga Lisa mulai bersuara

"Lepaskan," ucap Lisa namun Jiyong tidak mendengarnya, asik dengan fantasinya sendiri "ya!" pekik Lisa sembari melangkah mundur menjauhi Jiyong

"Hei Lalisa," ucap Jiyong setelah mereka kembali berdiri bersebelahan "milikmu besar juga,"

"Ya!!" mendengar ucapan Jiyong membuat Lisa kesal hingga memukul pria itu

"Berapa ukuranmu? B cup? C?" goda Jiyong membuat Lisa semakin geram. Setelah berdiri beberapa saat akhirnya mereka mendapatkan tempat duduk mereka dan karena terlalu lelah, Lisa tertidur. Jiyong memperhatikan gadis itu tertidur disebelahnya, menaruh tangannya di sela kepala Lisa dan kaca agar gadis itu tidak terbentur, terseyum menikmati wajah gadis disebelahnya.

Bus yang mereka naiki sekarang, tidak melewati daerah rumah Jiyong. Namun pria itu tetap menaikinya, karena ia ingin berada dalam bus yang sama dengan Lisa. Jiyong selalu naik dan turun di halte yang sama dengan Lisa setiap malamnya hanya supaya ia bisa lebih lama bersama gadis itu.

"Aku pergi duluan~" ucap Lisa begitu mereka berdua telah turun di halte dekat rumahnya

"Bye~" balas Jiyong sembari melambaikan tangannya "hei! Lisa!" panggilnya begitu Lisa sudah beberapa langkah menjauhinya, membuat gadis itu kembali mendekat

"Wae?"

"Kau boleh menelponku kalau ingin melihatku," ucap Jiyong sembari tersenyum membuat Lisa menghela nafasnya dan bergerak seakan akan ia akan memukul Jiyong

"Haha, ya ya ya... aku pergi, bye oppa!!" pamit Lisa dan mulai kembali berjalan menjauhi Jiyong sembari melambaikan tangannya pada pria itu. Jiyong ikut melambai dan menunggu gadis itu menghilang dikejauhan.

Malam itu, Jiyong tidak langsung pulang kerumahnya, ia mampir ke sebuah pub milik temannya—seungri. Kedua pria dewasa itu mengobrol bersama di meja bar, sembari menikmati whiskey murni mereka. Seorang pelayan datang menghampiri mereka dan mengantarkan sepiring penuh buah buahan

"Aku tidak pesan ini," ucap Jiyong pada pelayan itu

"Ne, pelanggan di meja sana yang mengirimnya," ucap pelayan itu sembari menunjuk segerombolan gadis yang duduk disalah satu sofa yang kini melambaikan tangan mereka pada Jiyong dan tentu saja Jiyong membalas lambaian tangan itu dan tersenyum pada mereka—membuat gadis gadis itu semakin terpesona padanya.

"Wah... Kwon Jiyong belum mati~ kau benar benar hebat, bagaimana kau melakukannya?" tanya Seungri

"Itu terjadi begitu saja, pesonaku sudah lahir bersamaan dengan kelahiranku," ucap Jiyong asal sembari menikmati buah dan whiskeynya

"Ya! Kau masih menyukai Lisa?" ucap Seungri tiba-tiba

"Entahlah,"

"Ya! Kau seorang kwon Jiyong, aku tidak percaya kau masih diam diam menyukainya," lanjut Seungri namun Jiyong tetap diam "astaga... kau bisa menggoda semua gadis yang kau suka tapi tidak bisa melakukannya pada temanmu sendiri? Ckck,"

"Haish! Berengsek," umpat Jiyong dan mulai bangkit dari duduknya, lalu berjalan menuju dance floor dan bermain disana dengan beberapa gadis yang mulai mendekatinya. Setelah bosan dengan suasana pub itu, Jiyong berjalan keluar dari sana, kembali masuk kedalam sebuah bus yang kali ini akan membawanya pulang. Jiyong menghela nafasnya berkali-kali, merasakan harinya yang tiba tiba terasa sangat berat karena ucapan Seungri tadi. Sembari menunggu busnya berhenti di halte tujuannya, pria itu memulai kebiasaannya setiap malam—memandangi puluhan foto Lisa yang ada di handphonenya, melihat semua foto itu satu persatu dan mulai tersenyum seakan bebannya baru saja hilang.

"Makanmu benar benar banyak, cantik..." gumamnya sebelum ia menghela panjang nafasnya, kembali menyadarkan dirinya pada realita kalau Lisa tidak menyukainya. Berfikir begitu lebih baik untuknya dibanding berharap Lisa akan membalas perasaannya.

§♡§

Apple BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang