11

1K 156 1
                                    

§♡§

Jiyong menurunkan tangan mereka sekaligus mendekatkan bibirnya—mencium gadis itu.

1 detik

2 detik

3 detik

4 detik

5 detik

Plak!!!

Sebuah tamparan yang cukup keras mendarat di pipi Jiyong, Lisa menampar pria itu. Gadis itu mengambil tasnya dan pergi meninggalkan Jiyong saat itu juga. Lisa berjalan dibawah hujan dan Jiyong mengikutinya, menahan gadis itu agar tidak pergi dan kembali ke gazebo.

"Berengsek!" umpat Lisa sembari terus berjalan, menerobos hujan

"Lisa!" teriak Jiyong, mengejar gadis itu "dengarkan aku," ucapnya begitu ia berada tepat didepan gadis itu dan memegang bahu gadis itu

"Lepaskan!" balas Lisa, tidak membentak, namun kata yang keluar dari mulutnya terdengar sangat dingin

"Aku menyukaimu," ucap Jiyong dengan sangat lantang, menatap gadis itu berharap ia dapat melihat ketulusannya

"Cih! Lepas!" balas Lisa sambil menyingkirkan tangan Jiyong dari bahunya

"Aku benar benar menyukaimu," ulang Jiyong, namun Lisa tetap tidak dapat menemukan ketulusan yang Jiyong ungkapkan

"Minggir!"

"Lisa deng-"

"Kau pikir aku berlebihan?! Itu yang kau pikirkan karena selama ini aku menanggapi semua bercandaanmu?!"

"Bukan begitu-"

"Lalu?! Kau mau menyuruhku menjaga rahasia ini lagi?!"

"Kali ini bukan begitu! Saat itu aku melakukannya sebelum aku menyukaimu, tapi-"

"Kau melakukannya sebelum menyukaiku? Aku tidak menyukaimu! Mengerti?!" bentak Lisa dan kembali berjalan menjauhi Jiyong, namun Jiyong kembali menahannya, berdiri tepat didepan gadis itu, menghalangi jalan gadis itu dengan tubuhnya

"Seperti katamu, aku memang pria paling berengsek! Tapi sekarang aku hanya menyukaimu! Aku sudah berusaha menekan perasaanku tapi hanya kau satu satunya orang yang kupikirkan!"

"Ah... kau sudah lelah bermain dengan gadis gadismu? Kau bosan pada mereka?" ucap Lisa, menahan dirinya untuk tidak menangis saat itu juga "kau memang tidak pernah berubah! Kau mengatakan semua yang kau mau, kau mengungkapkan perasaanmu sesukamu, kau tidak pernah berubah oppa!"

"Ya! Kau pikir ini mudah?! Aku memikirkan banyak hal sebelum melakukan ini! Apa dia akan mempercayaiku? Apa hubungan kami setelah ini akan baik baik saja? Semua pikiran itu terus menggerogotiku!" Jiyong balas membentak Lisa membuat air mata Lisa mulai mengalir di pipinya bersamaan dengan air hujan "tapi mau bagaimana ketika aku sudah benar benar menyukaimu?! Hal ini juga sangat sulit untukku! Kau tau itu?"

"Kau seharusnya tidak mengatakan hal itu padaku," ucap Lisa kembali dengan wajah datarnya dan berjalan menjauhi Jiyong, namun kali ini Jiyong tidak lagi mengikutinya, Jiyong hanya berdiri ditempatnya memperhatikan punggung gadis yang perlahan lahan mulai menjauh

"Ya! Lisa! Biarkan aku bertanya satu hal padamu!" teriak Jiyong masih dari tempatnya berdiri "apa kau benar benar tidak punya perasaan apapun padaku?!"

"Tidak," jawab Lisa sebelum akhirnya ia benar benar menghilang dikejauhan.

§♡§

Jiyong mengingatnya, mengingat lagi kejadian 5 tahun lalu, ketika ia menghancurkan cinta pertama seorang Lalisa Yang. Ketika ia menghancurkan cinta pertama seorang gadis yang masih duduk di sekolah menengah. Saat itu tahun pertamanya kuliah dan seperti pria lainnya, Jiyong punya banyak gairah dalam dirinya. Ia mencium bisa beberapa gadis berbeda dalam satu hari dan meminta mereka menjaga rahasia itu.

"Sstt... mari kita jaga rahasia ini bersama, tidak nyaman saat teman teman yang lain tau," ucapnya pada semua gadis itu. Awalnya itu bukan masalah, awalnya Jiyong sangat menikmati pengalamannya itu. Tapi di suatu siang, Jiyong melakukan sebuah kesalahan. Ia memperlakukan seorang gadis—yang harusnya ia jaga—sama seperti gadis gadisnya yang lain.

Sialnya lagi, Lisa memergokinya. Gadis yang masih memakai seragamnya itu menaiki busnya dan bermain, mengunjungi dua oppa yang dirindukannya. Dan setelah gadis itu tersesat di tengah luasnya sebuah universitas, Lisa melihat Jiyong tengah mencium seorang gadis dan mengatakan hal yang sama pada gadis itu 'sstt... ini rahasia'.

Tepat di hari itu, hati Lisa yang belum cukup kuat hancur, cinta pertama yang baru tumbuh beberapa hari langsung hancur begitu saja. Mungkin untuk sebagian orang, cinta pertama hanyalah sebuah cerita manis yang bisa dikenang dan ditertawakan suatu saat nanti. Tapi bagi sebagian yang lain, cinta pertama menjadi hal yang sangat penting, bukan hanya lelucon yang bisa ditertawakan saat dewasa. Mungkin sebagian orang akan langsung menemukan cinta yang lain setelah kegagalannya dalam cinta pertama, tapi bagi sebagian yang lain hancurnya cinta pertama sama seperti menutup pintu bagi cinta yang lain.

Jiyong menyadari kesalahannya setelah satu satunya gadis yang di inginkannya pergi.

§♡§

Pelatihan itu berakhir sesuai jadwalnya, dunia tetap berputar seperti sebelumnya apapun yang terjadi. Begitu juga dengan rutinitas Lisa dan Jiyong. Baik Lisa ataupun Jiyong, keduanya tetap melanjutkan hidup mereka seperti biasanya, hanya saja kini mereka berhenti bicara. Bersikap seakan tidak ada Lisa di dunia Jiyong dan tidak ada Jiyong di dunia Lisa. Awalnya terasa biasa saja karena mereka hanya perlu tidak saling bertemu, 1 hari, 2 hari, 3 hari, baik Lisa atau pun Jiyong hanya melakukan rutinitas harian mereka, tanpa menemui atau menghubungi satu sama lain. Tapi hari ini berbeda, hari ini adalah hari pertama mereka bekerja sebagai karyawan kantoran.

Jiyong tiba di kantor barunya dan masuk kedalam lift yang sudah hampir penuh, pintu lift tertutup dan tombol lantai 18—lantai tujuannya—sudah ditekan. Pria itu sedikit gugup karena itu akan menjadi pertemuan pertamanya dengan Lisa setelah kejadian hari itu, setelah kesalahan kedua yang dilakukannya. Bukan hanya Jiyong yang gugup, disudut belakang lift itu, Lisa pun gugup, sangat gugup hingga ia tidak dapat menganggat kepalanya.

Mereka sama-sama tiba di lantai 18. Jiyong tau Lisa ada dibelakangnya, namun suasana tetap terlalu canggung untuk menyapa gadis itu. Suasana yang terjadi lima tahun lalu, kini terasa lagi. Butuh bertahun-tahun bagi Jiyong untuk memperbaiki kesalahannya dulu, tapi kali ini sepertinya akan lebih lama.

Seperti yang sudah Jisoo katakan, mereka berlima akan bekerja sebagai sebuah tim. Tim mereka terdiri dari empat anggota dan seorang ketua tim, dan bekerja di sebuah ruangan besar yang dibagi untuk 5 tim. Jisoo mengetuai tim 1, dengan Lisa, Jiyong, Seunghyun dan Bobby yang menjadi anggotanya.

Awalnya semuanya berjalan baik baik saja, semuanya terlihat senang dan menikmati meja kerja baru mereka. Namun begitu Lisa dan Jiyong masuk kedalam ruangan besar itu dan menyadari kalau mereka harus duduk berhadapan mulai dari sekarang, suasana senang disana perlahan lahan mulai berubah menjadi serius. Lisa hanya diam membaca standar operasionalnya, begitu juga Bobby yang duduk disebelahnya dan Jiyong serta Seunghyun yang duduk didepannya.

§♡§

Apple BlossomTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang