§♡§
Setelah menempuh perjalanan selama berjam-jam mereka tiba di villa yang telah disiapkan. Villa dengan dua kamar yang cukup besar.
"Kita akan menginap tiga hari ditempat ini, dan karena semua orang lelah, hari ini kalian bisa beristirahat terlebih dahulu, kita bisa mulai bekerja besok, para gadis di kamar sebelah kiri dan para pria di kamar sebelah kanan," jelas Bom dan mengawali semua orang untuk masuk kedalam villa itu, hanya villa kecil dengan dua kamar, 1 dapur, 3 kamar mandi dan 1 ruang tengah yang cukup nyaman untuk enam orang. Hari sudah mulai gelap dan setelah membereskan barang masing masing, semuanya sibuk masing masing. Jisoo dan Bom mengobrol di kamar, Bobby menelpon pacarnya di halaman depan, sementara Seunghyun tidur dikamarnya. Jiyong melihat keluar jendela, menemukan Lisa yang sedang memandangi sebuah pohon di halaman belakang.
"Apa yang kau lihat? Atau sedang memikirkan oppa?" goda Jiyong sembari memeluk gadis itu dari belakang
"Lepaskan," ucap Lisa dengan nada yang sangat ketus, namun Jiyong sudah terbiasa mendengarnya, itu tidak lagi menyakitinya. Lisa yang merasa diabaikan menyikut perut Jiyong membuat pria itu melepaskan pelukannya dan mengaduh kesakitan. Selama ini hanya itu yang ia dapat dari Lisa, pukulan Lisa setelah ia memeluk gadis itu terasa seperti penambah stamina baginya.
"Oppa lihat itu," ucap Lisa sembari menunjuk keatas pohon didepan mereka
"Apa itu? Bunga?"
"Itu bunga apel, apple blossom, petikan untukku," pinta Lisa dengan nada menyuruhnya
"Kenapa di petik? Biarkan dia tumbuh menjadi apel,"
"Katanya, bunga apel membawa keberuntungan, tapi setelah dia berubah menjadi apel, dia akan membuatmu harus memilih, aku ingin keberuntungan dari bunga apel,"
"Siapa yang bilang begitu? Dimana kau membacanya?"
"Sudahlah... ambilkan saja... hm??" pinta Lisa sembari mendorong Jiyong mendekati pohon itu, matahari sudah tenggelam, sudah waktunya beristirahat tapi Jiyong justru memanjat pohon apel itu untuk mengambilkan Lisa bunga apelnya.
"Ini," ucap Jiyong setelah ia melompat turun dan memberikan Lisa bunga apel itu
"Gomawo~~" seru Lisa dan berlari kedalam villa
"Ya!! Mau kemana kau?!" teriak Jiyong namun Lisa tidak menjawabnya, setelah beberapa menit, Lisa kembali dengan sebuah buku tebal dan duduk di kursi taman disebelah Jiyong
"Membacalah didalam, cahaya disini terlalu redup," ucap Jiyong yang melihat Lisa membuka bukunya, namun Lisa bukan ingin membaca buku, hanya menaruh bunga apelnya didalam buku itu—mengawetkannya, membuat bunga itu menjadi bagian dari herbarium koleksinya.
"Sudah berapa koleksimu?" tanya Jiyong yang baru menyadari apa yang sebenarnya Lisa inginkan—mengoleksi bunga
"Banyak, terakhir kali ku hitung ada 180 bunga dan daun,"
"Apa bagusnya semua itu? Ckck..."
"Setiap bunga yang kuambil punya cerita masing-masing, bunga bunga itu mempunyai banyak kenangan,"
"Ya ya ya... simpan saja semuanya sampai kamarmu penuh," malam itu mereka terus mengobrol hingga Lisa mulai menguap beberapa kali
"Masuklah, tidurlah kekamarmu," suruh Jiyong
"Tapi aku lapar... ayo kita buat ramyun?"
"Kau membawa ramyun?" tanya Jiyong dan Lisa mengangguk "ckck padahal kita sudah makan tadi sore, kenapa kau selalu lapar?"
"Entahlah... aku juga tidak tau..." malam itu setelah Jiyong menonton Lisa menghabiskan ramyunnya, ia menyuruh Lisa untuk segera pergi tidur. Tentu saja Lisa menurut, Lisa juga termasuk dalam manusia yang akan mengantuk setelah kenyang. Dan setelah Lisa pergi kekamarnya, Jiyong memandangi pintu kamar itu, mengingat kembali wajah Lisa yang melambaikan tangan padanya, berpamitan untuk pergi tidur. Jiyong sangat menyukai Lisa, tapi setiap berada didepan gadis itu, kemampuan dan pesona Jiyong seakan tidak berguna sama sekali.
Keesokan harinya sebelum yang lainnya bangun, Seunghyun mengajak Jiyong keluar terlebih dahulu, mengajak pria itu untuk lari pagi bersama seperti saat mereka masih kuliah. Mereka berdua berlari disekitar villa mereka, menyapa beberapa penduduk asli tempat itu, dan mulai mengobrol sembari berlari
"Tidak ada yang ingin kau katakan padaku?" ucap Jiyong masih terus berlari disebelah Seunghyun
"Apa? Kau ingin mengatakan sesuatu?"
"Anniyo, aku hanya bertanya, sudah lama kita tidak mengobrol,"
"Ada yang ingin ku katakan, tapi ini rahasia," ucap Seunghyun membuat Jiyong melambatkan larinya, ia takut mendengar apa yang akan Seunghyun katakan, ia takut tidak dapat menerima kenyataan
"Apa itu?" tanya Jiyong dengan sangat pelan, tidak benar benar ingin mendengarnya
"Aku menyukai Lisa," ucap Seunghyun setelah menyamakan kecepatannya dengan Jiyong "aku sudah menyatakan perasaanku padanya," Jiyong masih terus berlari tanpa mengatakan apapun
"Tapi dia menolakku, dia menolakku tanpa berfikir, dan rasanya seperti baru saja tertabrak truk, ini sangat memalukan, jadi rahasiakan ini," ucap Seunghyun membuat Jiyong sedikit lega, walaupun masih merasa bersalah
"Bagaimana dia menolakmu?" tanya Jiyong, kali ini benar benar penasaran
"Dengan sebuah pukulan? Kurasa begitu?"
"Haha kau harusnya mengatakan padaku lebih dulu, aku bisa mengajarimu dasar dasarnya," ucap Jiyong asal, walaupun setelah mengatakan itu dia menyesal.
"Ya ya ya... aku tau kau sangat pro dalam hal itu, tapi aku ingin mendapatkannya dengan usahaku sendiri," ucap Seunghyun dan mulai mempercepat kembali larinya, Jiyong mengikutinya dan mereka melepaskan emosi mereka dengan berlari secepat mungkin kembali ke villa.
Semua orang berkumpul di sebuah halte bus, karena tidak ada kendaraan yang bisa mereka pakai, mereka akan menggunakan bus.
"Hal pertama yang akan menjadi tugas kalian adalah mencari penginapan," ucap Bom pada lima orang didepannya "dan karena tempat ini cukup luas, kita akan bagi menjadi tiga tim, Bobby dan Jisoo mencari penginapan kelas atas, Lisa dan Jiyong mencari penginapan murah dan karena kalian hanya berlima, aku akan membantu Seunghyun mencari penginapan dengan harga standart,"
"Aku harus pergi dengannya? Haish... tidak bisakah aku pergi sendiri saja?" keluh Lisa namun tidak ada yang menanggapinya—kecuali Jiyong tentu saja
"Itu caramu mengungkapkan kebahagiaanmu karena bisa berjalan jalan dengan oppa hm?" goda Jiyong membuat Lisa mendengus
"Baiklah, kita bisa berpencar sekarang, kita bertemu lagi di villa jam 7 malam, jangan lupa mengambil gambar dan membuat ulasan sedetail mungkin" jelas Bom dan mereka mulai berpencar, berjalan jalan mengelilingi kota itu.
§♡§
Oppa, apa kau tau? Sebagian besar dari bunga yang kusimpan diberikan oleh cinta pertamaku. -Lisa
Aku bersumpah akan membantumu mendapatkan siapapun gadis yang kau sukai, tapi jangan Lisa, kumohon jangan gadis itu. -Jiyong
§♡§
