§♡§
Hari kedua mereka tiba. Setelah kemarin mereka lelah seharian berjalan jalan dan mencari data restoran serta penginapan, dihari ini mereka akan lebih bersenang-senang dengan mencoba beberapa tempat wisata dan membuat review tentang tempat wisata itu. Lokasi pertama adalah pasar oleh-oleh, sirkuit dan bukit angin.
"Jadi, untuk hari ini aku akan membuat sebuah permainan untuk kita semua," ucap Bom saat mereka berkumpul disebuah stasiun yang menjadi titik tengah dari semua lokasi wisata mereka "hari ini kita akan bermain dengan takdir, jadi kita akan ke sirkuit balap, pasar dan bukit, tapi peraturannya kami para wanita akan pergi duluan baru kemudian kalian para pria bisa menyusul kami,"
"Jadi partner kerja kami baru ketahuan setelah kami tiba di lokasi?" tanya Jisoo dan Bom mengangguk
"Wah... itu akan sangat menyenangkan," ucap Lisa "selama partnerku nanti bukan si berengsek, hehe,"
"Setiap pasangan, juga harus mengambil foto romantis selama perjalanan, dan pasangan dengan foto paling romantis akan mendapatkan daging premium dan whiskey tahun 1982, bagaimana? Menarik kan? Baiklah, kalian bisa berdiskusi untuk menentukan tempat tujuan kalian," ucap Bom dan mengajak Lisa serta Jisoo untuk berkumpul sedikit jauh dari para pria yang juga berkumpul.
"Kau mau kemana Lisa?" tanya Bom
"Hm... ini sulit, aku ingin kepasar tapi bukit angin juga menarik," jawab Lisa
"Jiyong sepertinya suka sesuatu yang memacu adrenalin, apa dia mungkin ke sirkuit?" tanya Jisoo membuat Lisa dan Bom menatapnya tidak percaya
"Eonni, kau menyukai si multi playboy itu? Kenapa kau menanyakannya?"
"Hanya ingin sedikit mengenalnya? Hehe," ucap Jisoo sedikit malu
"Wah... kau mulai tertarik pada Jiyong?" tambah Bom
"Aku akan ke sirkuit," ucap Jisoo "bagaimana dengan kalian?"
"Aku ingin ke pasar- ah anniyo... aku akan kebukit angin saja, ah anniyo, aku pasar saja? Aaa... kemana ya?"
Setelah berdebat cukup lama, para gadis berpisah sementara para pria masih mengobrol untuk menentukan tempat tujuan mereka
"Kemana menurutmu Lisa akan pergi? Bukit angin? Kurasa Lisa akan kesana" tanya Seunghyun pada Jiyong
"Hm? Pasar? Disana banyak makanan," jawab Jiyong
"Ah benar juga... tapi dia kelihatan senang dengan pemandangan alam seperti di bukit angin, aku akan pergi kebukit angin saja," seru Seunghyun
"Hm.. baiklah aku akan ke pasar," ucap Jiyong dan ketiganya mulai berpencar. Jiyong berharap akan menemukan Lisa di pasar seperti teorinya, namun ia tetap takut Lisa pergi ke bukit angin atau sirkuit, karena Lisa tidak mudah ditebak.
"Jiyong!" teriak Seunghyun menghampiri Jiyong
"Waeyo?"
"Kurasa kau benar, Lisa pasti kepasar, ayo kita bertukar, ya?"
"Ah... begitu? Hm... baiklah," Jiyong kecewa, ia ingin menemukan Lisa di pasar namun karena tidak dapat mengatakan pada Seunghyun yang sebenarnya, Jiyong jadi harus pergi ke bukit angin, harapannya bertemu Lisa menjadi semakin kecil.
Lisa pergi ketempat tujuannya, namun ia tidak langsung pergi kesana seperti seharusnya. Dalam perjalanannya ke tempat itu, Lisa berkunjung terlebih dahulu kesebuah toko camilan. Gadis itu menghabiskan waktu cukup lama untuk memilih makanan di toko itu, ia tidak suka memilih karena ia menyukai semuanya.
Lisa sedikit terlambat tiba di tempat tujuannya, ia memakai jacketnya terbalik dan memakai hoodie jacketnya itu untuk menampung sebagian makanannya dan memakan makanan itu sembari berjalan menuju pintu masuk bukit angin. Berjalan dengan sangat ceria seperti biasanya, menikmati setiap pemandangan hijau yang ditangkap matanya dan mengambil foto dari pemandangan itu. Namun langkahnya terhenti begitu melihat Jiyong berdiri didekat pintu masuk—menunggu takdirnya. Lisa hendak berbalik namun Jiyong yang terlalu senang melihat Lisa dan beranjak dari tempatnya menghampiri Lisa.