O N E

9.5K 664 54
                                    

Isi kepalanya langsung kosong tiba-tiba, mata elang miliknya masih menatap tak percaya pada seorang gadis dengan seragam sekolah yang wajahnya sudah dipenuhi dengan air mata. Lidahnya kelu seketika, seakan lupa bagaimana cara berbicara. Wajah tampannya menunjukan ekspresi 'Apa kau sudah gila?!'

Bagaimana tidak?! Ia sedang menikmati makan siang seraya menunggu kakak laki-lakinya di cafè, dengan tiba-tiba seorang gadis menamparnya dan mengatakan-

"Ahjussi!! Kau harus bertanggung jawab! Aku hamil anakmu!!"

Benar-benar membuatnya terkejut. Astaga! Ia merasa sudah lama tidak meniduri wanita, juga jika memang ia melakukannya pasti ia bermain aman. Jangan salah! Dia bukan seorang pria ceroboh yang menebar benihnya dimana saja.

"B-bagaimana bisa kau hamil anakku, jika aku tidak mengenalmu sama sekali?" Tanya Sehun berusaha tenang di tengah keterkejutannya.

"Jadi hiks ... a-ahjussi tidak mau tanggung jawab?" Tangisan gadis itu semakin keras, hampir seluruh pengunjung cafe itu melihat ke arahnya.

Sehun mengacak rambutnya frustasi. Ia langsung menarik lengan gadis itu untuk mengikutinya. Ayolah, mereka tidak bisa membahas hal seperti ini di tempat umum. Syukurnya gadis itu tidak memberontak saat ia tarik, jika hal itu terjadi mungkin ia akan semakin terlihat bajingan.

"Masuk." Perintahnya membuka pintu mobil.

Gadis itu menggelengkan kepalanya, mencoba melepaskan cengkraman Sehun pada pergelangan tangannya. Ia menatapnya dengan tajam, agar gadis itu menurutinya. Sampai pada akhirnya gadis itu masuk ke dalam mobilnya.

"A-ahjussi, kau mau membawaku kemana?"

"Rumah sakit, untuk membuktikan jika janin itu benar-benar milikku." Ujarnya tajam.

"Ahjussi benar-benar tidak percaya jika bayi ini milikmu?" Pertanyaan berulang dari gadis itu membuatnya muak. Ia memutar bola matanya malas.

"Tentu saja! Bagaimana jika sebelumnya kau tidur dengan pria lain?"

"Ahjussi pikir aku ini apa? Kau orang pertama yang meniduriku!" Bentak gadis itu tak terima. Matanya kembali berkaca-kaca.

Astaga, mengapa gadis di sebelahnya sangat cengeng sekali?!

Ia mengetuk-ngetukan jarinya pada setir saat menunggu lampu merah. Dengan hati-hati Sehun menatap gadis itu dari samping. Jujur saja, walaupun wajahnya dipenuhi dengan air mata, gadis itu masih terlihat cantik.

Untuk seorang gadis SMA tubuhnya cukup proposional. Oh! Jangan lupa rambut coklat sebahunya. Matanya yang indah tetapi terlihat tajam. Bibirnya yang berwarna alami, seakan memanggil ingin dicicipi. Membuatnya semakin mempesona.

"Yak! Ahjussi, mengapa kau terus melihat ke arahku? Lampunya sudah berubah!!"

Mata sembap milik gadis ber-name tag Krystal Jung itu menatapnya tajam. Sedangkan Sehun baru sadar dari lamunannya, saat suara klakson saling bersautan. Tangannya bergerak kaku ketika ia kembali menjalankan mobilnya. Dengan terang-terangan Krystal mendengus sinis ke arahnya.

+++

Mungkin jika boleh memilih, ia lebih baik disuruh mengantri di cafe selama 3 jam dibandingkan harus mengantri di depan ruangan spesialis kandungan. Berkali-kali ia mengusap tengkuknya saat beberapa ibu hamil membicarakan mereka.

'Ya! Apa mereka belum menikah?'

'Sepertinya begitu, lihat saja gadis itu matanya bengkak. Pasti mereka hanya berpacaran'

Bagaimana tidak?! Penampilan mereka begitu mencolok. Krystal yang masih mengenakan seragam dan dirinya yang menggunakan pakaian formal. Astaga ia ingin mengubur dirinya hidup-hidup.

Sacrifice [EXO Fanfiction]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang