"Cepatlah Sehun sialan! Kita bisa terlambat!"
Entah sudah berapa kali untuk seminggu belakangan ini Sehun mendapatkan umpatan dari mulut manis Jongin. Setiap berinteraksi dengannya, Jongin tidak pernah sekalipun melewatkan kalimat makian untuknya. Sedangkan ia hanya bisa menghela napas panjang dan berusaha bersabar, karena ia masih membutuhkan pria berkulit eksotis itu untuk melakukan aktivitas sehari-harinya.
Asal kalian tahu saja, selama seminggu ini ia benar-benar menjadikan Jongin sebagai pesuruhnya alias pembantu. Semua itu karena kaki sebelah kirinya mengalami pergeseran tulang dan entahlah dokter itu mengatakan salah satu uratnya mengalami sesuatu, ia tidak mengerti karena Jongin yang berbicara dengan dokter sedangkan dirinya sibuk meringis kesakitan.
Yap benar sekali, cedera itu ia dapatkan saat berusaha kabur dari rumah Krystal. Ia salah melakukan pendaratan dan berakhir dengan kakinya yang cedera. Mungkin jika saat itu langsung ditangani cederanya tidak akan terlalu parah. Hanya saja ia terus menggunakan kakinya yang cedera itu, tanpa berkonsultasi pada dokter, berpikir jika kakinya akan baik-baik saja.
Semua pemikiran itu berakhir tiga hari yang lalu saat ia selesai meeting, rasa sakit di kaki sebelah kirinya semakin menjadi-jadi bahkan mati rasa. Itu berhasil membuatnya menangis di depan Jongin dan dua sekretaris perusahaannya, takut jika kakinya tidak akan berfungsi lagi. Benar-benar memalukan ketika mengingatnya kembali.
Seharusnya ia dan Jongin sudah ada di Inggris, tetapi akibat kakinya yang cedera ia harus membatalkannya. Kehadiran mereka sebenarnya yang paling penting di Inggris karena kenalan mereka sedang melaksanakan pernikahan. Maka untuk menunjukkan formalitas mereka mengirim ibunya dan Irene kesana.
"Hyung, aku tidak bisa menemukan kruk-ku." Teriak Sehun dari arah kamarnya. Sehun memutuskan untuk memanggil Jongin dengan 'hyung' selama kakinya cedera.
"Dimana kau melihatnya terakhir kali?" Tanya Jongin dengan sisa-sisa kesabarannya. Ia berjanji dalam hatinya untuk menendang Sehun jika pria itu sudah sembuh.
"Sepertinya di mobilku." Jawab Sehun ragu, pria berkulit putih itu menganggukkan kepalanya lalu menggelengkan kepalanya didetik berikutnya.
Oke, kesabarannya semakin menipis sekarang, helaan napasnya semakin berat. Jika diizinkan ia ingin menangis sekarang juga. Manusia di depannya ini sudah membuat ia bekerja keras dari pagi. Ia benar-benar sudah menjadi babby sitter Sehun hari ini. Mulai dari menyiapkan air hangat untuk mandi, memandikannya, memakaikannya baju dan menyiapkannya sarapan. Oh ini tidak terlihat seperti baby sitter tetapi ia terlihat seperti istri berbakti.
"Lalu bagaimana kau bisa sampai di apartemen jika tidak menggunakan kruk, Oh Sehun? Kau melompat-lompat seperti katak?"
"Aku? Aku digendong oleh Taewoo Hyung. Kemarin aku sudah tidak kuat ingin ke kamar mandi karena menggunakan kruk terlalu lama, jadi aku digendong." Jelas Sehun dengan wajah polosnya.
"Jadi aku harus menggendongmu sekarang? Sampai bawah?" Tanya Jongin tak percaya.
"Jika kau mau boleh saja, jika tidak berarti kau harus turun ke bawah untuk mengambilkan kruk di mobil. Ingat, aku belum boleh menggunakan kakiku." Ujar Sehun seraya tersenyum manis dan itu membuatnya benar-benar muak.
"Aish ... kau benar-benar harus membayarku nanti." Ucap Jongin mengacak-ngacak rambutnya frustasi.
.
Setelah adegan memalukan Sehun digendong oleh Jongin ala bridal sytle dimana berhasil membuat mereka menjadi pusat perhatian. Mereka bisa sampai rumah sakit dengan selamat. Ayolah Suasana hati Jongin sedang memburuk karena Sehun sehingga pria tan itu membawa mobil dengan kecepatan tinggi.
![](https://img.wattpad.com/cover/123182274-288-k678933.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice [EXO Fanfiction]✔
Fanfiction[LENGKAP] Oh Sehun (25) adalah pria yang mencintai kebebasan dan sangat tidak suka jika ada orang yang mengusik kehidupan pribadinya. Tetapi semua kebebasannya hilang begitu saja, ketika seorang gadis berusia 18 tahun masuk ke dalam alur kehidupanny...