[One Shot] Special Chen Birthday

666 128 25
                                    

Cr. Dokai🐶/Kiseyu

Cast :
* You as Yoon
* Chen as Himself

Yoon POV

Aku menangis di kerumunan manusia jahat ini. Siapa yang tidak takut ketika kalian menjadi bahan pembully an di sekolah. Sekumpulan perempuan dengan riasan berlebihan ini selalu saja menggangu diri ku sejak Chen menyatakan cintanya ke diriku. Kalian mungkin berpikir aku akan berkata "Ya." tapi nyatanya aku berkata "Tidak."

Jika kalian berpikir aku membenci Chen. Jawabannya adalah tidak sama sekali. Aku menyukai nya dan dia menyukai ku. Sejak menjadi tetangga ku, dia sering mengajak ku main bersama di taman komplek dekat rumah ku. Tapi, aku memakai kacamata bulat yang tebal, rambut ku dikepang 2, baju seragam ku rapi tidak seperti anak anak lainnya, kemana mana aku selalu membawa buku. Sudah ketebak bukan aku ini orang macam apa?

Chen, kemana mana selalu menyapa perempuan, baju seragam nya rapi tapi dasinya berantakan sedikit, geng teman teman nya adalah orang orang yang suka tebar pesona. Sudah bisa ditebak bukan siapa Chen? Dia bagaikan langit dan tanah. Dia adalah langit yang selalu dilihat orang lain, sedangkan aku adalah tanah nya yang selalu diinjak injak orang.

"Hei bodoh jangan sok deh." Ucap Nana, salah satu perempuan jahat itu. Teman temannya hanya tertawa melihat keadaan tubuh ku yang sudah basah terkena cat air berwarna merah.

"M-maaf." Balas ku gemetar. Nana semakin senang dengan diriku yang ketakutan.

Ku akui, selama ini Chen tidak pernah tahu kalau mereka sering menggangu kehidupan ku yang tenang ini tadinya. Ku eja T-a-d-i-n-y-a.

Lalu, salah satu teman Nana mendorong ku ke salah satu bilik kamar mandi perempuan itu dan mengunci ku di dalam nya. Aku berusaha mendobrak pintu berkali kali tetapi percuma saja. Nana akan terus menyirami ku dengan satu ember air berwarna merah jika aku terus membuat kerusuhan.

BYUR!

Tubuh ku disiram satu ember air lagi untuk yang kedua kalinya. Aku mendengar Nana menghancurkan kunci bilik wc tersebut dan dibuang nya jauh jauh.

Aku terduduk di lantai. Bagaimana bisa keluar jika diriku saja terkunci di sini? Apalagi dalam keadaan basah. Pasti dalaman ku akan terekspos oleh semua orang.

Sudah 4 bulan keadaan ku seperti ini. Juga semakin buruk setiap harinya. Tidak kuat, aku akhirnya melepas tali sepatu ku dari sepatunya.

Nana, anak dari pemilik sekolah ini. Tentu bisa berbuat seenaknya. Teman temannya juga pasti tunduk dengan dia semua.

Setelah mencoba cukup lama, akhirnya tali sepatu ku terlepas. Sudah cukup penderitaan ku. Aku mengikat tali sepatu tersebut ke leher ku dan menariknya sekuat kuatnya.

BRAK!

"YOON, BUKA PINTUNYA!" Teriak Chen khawatir. Bodohnya, Aku tetap menghiraukan suara Chen. Chen berusaha mendobrak pintu bilik wc ku berkali kali. Kurasa dia tahu hal ini dari Bora, sahabat ku sempat melihat aku yang ditindas di sini dan pergi memanggil Chen karena ia ketakutan setengah mati dengan Nana.

Chen POV

"Hah Hah."

Aku berhasil membuka bilik pintu tempat dikunci nya Yoon. Bora datang tergesa gesa ke kelas ku dan mengatakan bahwa Yoon sedang ditindas. Bodohnya, aku baru tahu hal ini dari Bora.

Aku sempat melihat Yoon yang melilit lehernya dengan tali sepatu miliknya. Terus terusan mendorong pintunya, akhirnya pintu tersebut terbuka. Masa bodoh dengan pintu sekolah yang rusak, aku bisa mengganti nya nanti.

"Y-yoon, jangan seperti i-ini." Isak ku pelan.

Sudah terlambat, Yoon mengakhiri hidupnya. Seharusnya aku tidak mengajak nya pacaran 4 bulan yang lalu. Jika tahu keadaan nya menjadi seperti ini, aku tidak akan menjadi egois seperti sekarang.

"YOON BANGUNLAH BODOH JANGAN TINGGAL KAN AKU SEPERTI INI. AKU MEMENDAM RASA CINTAKU SELAMA 4 TAHUN." Teriak ku frustasi sambil mengguncang tubuhnya. Bodohnya aku mengharapkan dia masih hidup.

Salahku tidak pernah tahu apa yang terjadi dengan Yoon. Aku kira dia berteman dengan geng Nana karena mereka selalu bersama. Ternyata dia selalu diganggu dengan mereka.

"Y-yoon Saranghae K-kim Yoon. Kenapa harus sekarang? Aku sedang berulang tahun hari ini. Padahal a-aku sudah m-membelikan kue red velvet untuk mu...." Ucap ku lebih lembut sambil mengecup pipi nya berkali kali. Tapi, dia tidak terbangun sama sekali.

Sekilas, aku melihat ada satu amplop putih di tangan nya. Aku memutuskan untuk mengambil Amplop tersebut dan menyimpan nya.

Beberapa hari kemudian, Nana dikeluarkan dari sekolah karena ketahuan membuat gadisku depresi. Entah bagaimana caranya. Lagian, Aku tidak peduli.

Aku menemui keluarga Yoon yang sedang berduka di makam nya. Setelah keluarganya pergi, aku berlutut dan membuka amplop yang waktu itu ia pegang.

Dari Yoon
Untuk Chen,

Hai teman masa kecil ku! Jika kamu membaca surat ini artinya aku sudah meninggalkan dunia ini. Sebenarnya aku sudah menulis surat ini lama. Aku sering memikirkan untuk bunuh diri. Keadaan ku sudah terpuruk sejak kamu menyatakan perasaan mu ke aku 4 bulan yang lalu. Maaf aku tak pernah memberi tahu tentang hal ini. Aku tidak mau merepotkan mu. Intinya, aku tidak pernah membenci mu. Aku mencintai mu hanya saja keadaan tidak mendukung bagi kita berdua. Mungkin tidak seharusnya kita berdua saling jatuh di lubang yang salah. Maaf kan aku. Apalagi aku memutuskan mengakhiri hidupku pada saat hari ulang tahun mu. Selamat ulang tahun! Semoga panjang umur! Bukalah hati untuk perempuan lain ara? Aku tak bisa menjaga mu terus terusan. Kamu bukan anak kecil lagi kan? Dan aku sudah membelikan kamu hadiah ulang tahun berupa bebek karet berwana ungu. Kamu bisa mengambil hadiah itu di Bora. Sekali lagi, maaf kan aku....
Saranghae....

"Nado Saranghae. Baik baiklah di sana ara? Aku akan menunggu mu. Semoga di kehidupan berikut nya kita bersama lagi." Ucap ku pelan sambil meneteskan air mata lalu menaburkan bunga melati untuk makam Yoon dan pergi dari sana.

"Baik baiklah di sana, terima kasih hadiah ulang tahun nya aku suka sekali, sekali lagi, saranghae Yoon." Ucap Chen untuk yang terakhir kalinya.

---

Maaf ga ngena feel nya dan telat 😂
Habede bang CHENtong 🎉

Kamis, 21 September 2017

My Dancing King | KaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang