[24] Meeting You

571 82 12
                                    

- The past brings memories -
.
.
.
Gue mengedipkan mata gue berkali kali karena pengelihatan gue buram dan tidak kembali seperti semula. Setelah mengedipkan mata gue berkali kali, gue melihat tulisan ruangan ICU meskipun masih buram sedikit di pintu kamar gue. Gue melihat ada orang di sebelah gue yang tadi menyelamatkan gue terbaring lemah dengan banyak balutan perban di seluruh tubuhnya, wajahnya juga lebam.

Gue meringis pelan saat gue berusaha duduk di ranjang gue sendiri. Kaki gue sangat sakit, bahkan gue gak bisa ngerasain kaki gue sendiri.

"Nona, bisa gerakan tangan anda?" Tanya dokter yang baru masuk ke kamar gue. Gue berusaha menggerakan tangan gue dan hasilnya gue hanya bisa menggerakan jari tangan gue.

"Bisa gerakan kaki anda?" Dokter tersebut membuka sedikit selimut yang sedang gue pakai untuk melihat pergerakan kaki gue dan hasilnya nihil.

"Valerie, bisa tolong ikuti arah tangan dokter?" Gue bisa mengikuti arahan tangannya. Tapi, ketika dokter menyuruh gue melihat papan angka dan huruf yang dia keluarkan, gue gak bisa menebak angka dan huruf itu dengan benar.

"Dimana ini? Jam berapa" Tanya gue setengah sadar.

"Saya dokter Eunwoo. Anda berada di rumah sakit GIKU dan sekarang jam 11 pagi. Anda sudah tidak sadarkan diri selama 13 jam dan anda mengalami gegar otak ringan. Mungkin pengelihatan anda akan sedikit memburam selama 1 minggu paling lama karena anda belum pulih sepenuhnya."

"Kaki anda juga tidak bisa digerakan selama 1 bulan. Jika anda ingin melakukan pekerjaan di kantor, anda bisa mengerjakan pekerjaan itu di sini selama 1 bulan. Setelah 1 bulan, anda baru boleh pulang ke rumah." Jelas dokter itu.

"Dok, kenapa anggota tubuh saya susah digerakan?"

"Nona Valerie mengalami kelumpuhan otak untuk sementara yang menyebabkan Nona tidak bisa menggerakan anggota tubuh nona dengan baik. Saraf saraf anda yang berada di otak besar mengalami cedera ringan dan luka akibat benturan yang anda alami."

"Ini normal dok?" Tanya gue khawatir

"Ya, ini normal untuk korban kecelakaan seperti anda dan bersifat sementara."

Gue cuma peduli sama sebelah gue sebenernya...

"Dok, yang disebelah saya namanya siapa?"

"Park Chanyeol. Dia ditemukan di tempat kecelakaan yang sama dengan nona." Wajahnya kelihatan familier di mata gue meskipun sedikit buram. Kayaknya kita pernah ketemu sekali di suatu tempat.

"Gimana kondisi dia?" Gue gak peduli soal harga biaya perawatannya saat ini, gue cuma peduli apa dia masih bisa diselamatkan atau gak.

"Dia mengalami gegar otak sedang. Mungkin setelah sadar dia akan mengalami mual dan muntah muntah setelah sadar. Dia juga mengalami kelumpuhan otak yang sama dengan anda. Anggota tubuh nya tidak ada masalah hanya saja, dia mengalami patah tulang kecil."

"Bisa kembali jadi semula kan dok tangan Chanyeol?"

"Saya bisa memberi Gips di tangan tuan Park selama 1 bulan dan tangannya akan kembali normal dan bisa digerakan dengan bebas." Ucap Dokter yang membuat gue lega.

"Kaki Nona juga belum boleh digerakan untuk seminggu ini. Keliatannya anda pernah mengalami kecelakaan ya?" Gue jawab dengan anggukan lalu dokter itu mencatat sesuatu di bukunya.

"Istirahat lah dulu, Oh iya anda punya nomor telpon wali anda dan wali tuan Park? kelihatannya kamu kenal dia." Gue memberikan nomor telpon Kak Seulgi ke dokter tersebut.

"Wali tuan Park?" gue memberikan nomor telpon Jongin ke dokternya.

Gue sempat mendengar seseorang memanggil nama Chanyeol ketika Suho sedang berbicara di telpon 2 hari yang lalu dengan gue.

My Dancing King | KaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang