Enam

55 11 0
                                    

"Kau tak apa?"

"Begitulah"

"Aku senang kau baik-baik saja" ucap jaehyun yang kemudian duduk disamping luda. Saat ini mereka berada di taman belakang sekolah.

"Kau mencintainya luda"

"Hah?! apaa yang kau bicarakan" luda sangat terkejut mendengar perkataan jaehyun.

"Kau tak perlu membohongi dirimu"

"Aku tak mengerti dengan apa yang kau bicarakan ini jaehyun"

"Jujurlah pada dirimu dan renungkan apa yang kukatakan kau akan mengetahui jawaban dari segala pertanyaanmu" jaehyun beranjak dari tempatnya duduk kemudian melangkah pergi dengan ekspresi yang sulit diartikan. Sakit. Bohong kalau ia tidak mencintai gadis
yang telah menjadi bagian dari dirinya tapi garisan takdir tidak memilihnya melainkan masa lalu yang ia tutup rapat agar tidak terulang kembali kejadian yang membuatnya harus kehilangan orang yang sangat berharga dalam hidupnya.

"Aku harap kau menemukan jawabannya" batin jaehyun.

Luda terlarut pada perkataan jaehyun di taman. Tapi bukan itu yang sekarang harus ia pikirkan melainkan kejadian yang membuatnya hatinya hancur.

flashback

Luda berjalan di lorong sekolah sekembalinya dari taman luda melihat taeyong dia berniat untuk memanggilnya namun diurungkan saat mengetahui taeyong tengah bersama dengan seorang wanita awalnya luda berpikir mereka hanya teman sekelas namun tidak dapat luda pungkiri keyakinan itu runtuh seketika setelah wanita itu memeluk taeyong tepat dihadapannya sedangkan taeyong hanya diam dan tidak berontak sama sekali hatinya seakan disayat. Taeyong sadar akan keberadaan luda kemudian melepas pelukan wanita itu. Taeyong segera mendekati tempat luda berdiri.

"Luda"

"..." tak ada jawaban.

"Aku bisa jelaskan"

Luda mundur teratur. Dia berusaha agar tidak menangis dihadapan taeyong.

"Ini tak seperti yang kau lihat"

"Aku melihat semuanya dan sepertinya tak ada yang perlu kau jelaskan" Luda mencoba menahan air matanya yang sebentar lagi akan jatuh.

"Dan untukmu selamat kau berhasil...kudoakan semoga kalian bahagia"Luda melirik wanita itu mrnyeringai. Dengan kekuatan yang masih tersisa luda berlari,air matanya yang sudah tak bisa dibendung mengalir membasahi pipinya. Luda memukul-mukul dadanya yang terasa sesak. Bukan jawaban yang dia dapat namun keraguan akan perasaannya pada taeyong.

flashback off

"Halo"

"..."

"Temui aku...aku membutuhkan dirimu"

Bip

.

.

.

.

.

.

"Jaehyun...hiks hiks huwaaaaaaaa"

"Apa yang tejadi?! lihatlah dirimu kau begitu mengerikan" ucap jaehyun memperhatikan penampilan luda yang acak-acakan mata sembab rambut tak tertata baju lusuh dan lembaran tisu berserakan di lantai kamar.
Bahkan ruangan ini tak pantas disebut kamar karena kondisinya sangat kacau tak layak ditempati manusia.

"Aku tak tau rasanya begitu sakit" luda menangis sejadi-jadinya.

"Sebenarnya ada apa?" ucap jaehyun lembut ia membawa luda ke pelukannya dan mengusap rambut luda perlahan. Setelah luda sedikit tenang dia mulai menceritakan apa yang terjadi jaehyun sempat terkejut mendengar cerita luda namun dia berusaha memahami apa yang terjadi.

"Ternyata anak ayah sudah besar" ucap jaehyun diiringi cubitan dari luda.

"Hei! aku bukan anak kecil jaehyun" jaehyun terkekeh.

"Kau tenangkan dirimu aku harus pergi ke suatu tempat"

"Jaehyun kenapa kau harus pergi aku sangat membutuhkanmu"

"Kau butuh waktu untuk menenangkan diri"

"Baiklah" ucap luda menurut.

"Aku pergi" jaehyun mengusap kepala luda dan kemudian keluar dari kamar tersebut. Saat akan memasuki mobil ia merogoh saku celananya dan meraih telepon genggam miliknya lalu menekan nomor seseorang.

"Ayo bertemu"




-TBC-

Hayo si jaehyun mau ketemu sapa coba? Ketemu aing lah *dalam mimpi maksudnya hehe😅

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang