Tujuh

57 12 0
                                    

"Ayo bertemu"

Hawa dingin begitu menusuk menembus kulit suara lalu lalang kendaraan serta pemandangan perkotaan di malam hari cukup menenangkan seorang pria tengah berdiri di atap sebuah gedung sekolah dan menikmati semilir angin malam tak lama datang seorang lagi dengan tatapan sendu berdiri tak jauh dari tempat nya saat ini.

"Kau sudah datang"

Tak ada jawaban.

"Bagaimana kabarmu?"

Masih tak ada jawaban.

"Aku sangat merindukannya" wajah cerah jaehyun berubah mendung ketika mengingat kembali masa itu.

"Kenapa kau memanggilku kesini? bukankah kau membenciku dan tak ingin melihatku lagi" ucap taeyong yang akhirnya bersuara.

"Aku memang membencimu..."

"Lalu untuk apa kau menemuiku"

"Aku hanya ingin kita melupakan masa lalu dan melanjutkan hidup dengan baik"

Jaehyun berbalik dan mendekat ke tempat taeyong berdiri sedangkan taeyong hanya diam mematung.

"Kali ini aku akan percaya padamu...tolong jaga dia untukku" setelah mengatakannya jaehyun pergi. Namun sebelum mencapai pintu jaehyun berbalik "Jangan buat kesalahan yang sama dan kehilangannya lagi"

.

.

.

.

"Jaehyun"

"Iya kenapa" tanya jaehyun sambil mengusap rambut gadis itu pelan.

"Aku senang kita bisa bersama seperti ini"

"Aku juga"

"Aku harap kita bisa bersama selamanya"

"Mmm"

"Hei!"

"Kak taeyong?"ucap keduanya bersamaan.

"Maaf sepertinya aku terlambat"

"Tidak juga..duduklah disini" ucap gadis itu sambil menepuk tempat disebelahnya.





















"Apa maumu?!"

Luda menatap seseorang dihadapan...ya,siapa lagi kalau bukan taeyong. Sebenarnya taeyong ingin meluruskan segala kesalahpahaman yang terjadi. Semenjak kejadian itu luda terus menghindarinya.

"Aku akan menjelaskan semuanya"

"Nampaknya semua sudah cukup jel--Hei! lepaskan tanganku!" tanpa pikir panjang taeyong segera menarik tangan luda dan membawanya menuju rooftop. Tampak luda begitu kesal karena taeyong menarik tangannya begitu saja ia mengusap tangannya yang kemerahan akibat perlakuan taeyong tadi. Taeyong menghela napa dan mulai menceritakan kejadian yang sebenarnya.

"Taeyong!!!"  panggil seorang siswi cantik dengan rambut hitam yang diurai begitu saja. Taeyong yang merasa namanya disebut membalikkan badan.

"Apa?!" ucapnya dingin.

"Hmm...aku ingin mengatakan sesuatu padamu" seperti biasa taeyong hanya menatap tajam wanita yang kini berdiri dihadapannya.

"S..sebenarnya akku suka padamu dari dulu j-jadi ka--"

"Tidak" potong taeyong seolah tahu arah pembicaraan wanita itu. Saat akan melangkah pergi seseorang menahan tangannya kemudian memeluknya dari belakang taeyong segera melepaskan pelukan wanita itu.

"Apa kau sudah gila?!"

"Iya! aku gila karena dirimu"

"Nayoung!!!" taeyong kehilangan kesabaran mengahadapi wanita bernama nayoung itu.

"Apa karena anak baru itu kau menolak diriku?"

"Kuperingatkan jangan ganggu luda jika kau berani menyentuhnya maka aku takkan segan-segan lagi padamu"

"Oh jadi namanya luda lihat saja apa yang akan kulakukan padanya" dari kejauhan terlihat luda sedang berjalan kearah mereka. Nayoung tak menyia-nyiakan kesempatan begitu saja ia memeluk taeyong tepat saat luda melihat mereka berdua.

Setelah mendengarkan penjelasan dari taeyong luda hanya bisa diam ia terlalu larut dalam pikiran bahkan sebelum mendengar penjelasan dari taeyong. Kini luda hanya bisa menangis merutuki segala kebodohan yang dibuatnya. Taeyong dengan sigap merengkuh tubuhnya dan membiarkan gadis itu menangis dalam pelukannya. Sesekali taeyong mengecup puncak kepala luda dan mengelus punggung luda untuk menenangkannya.













-TBC-

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang