Sepuluh

56 12 0
                                    

sekolah

"Eh kalian tau gak salah satu murid sekolah ini dapet beasiswa keluar negeri keren ya" kata salah seorang siswi.

"Benarkah?! Siapa orangnya?" tanya siswi lain.

"Aku tak tahu tapi dia satu kelas dengan kita"

Luda yang duduk di sudut kelas menaruh perhatian dengan percakapan tersebut. Ia sangat penasaran siapa murid yang beruntung mendapat beasiswa apalagi beasiswa ke luar negeri itu salah satu prestasi yang luar biasa. Namun entah kenapa ia malah memikirkan jaehyun sudah seminggu jaehyun tidak berangkat sekolah dan terkesan menghindari luda. Luda dibuat bingung oleh perubahan jaehyun padanya. Jaehyun semakin pendiam tak jarang luda merasa diacuhkan oleh jaehyun.

"Luda!!!" luda terlonjak kaget karena sahabatnya,Mina menghambur masuk dalam kelas dan berteriak memanggil namanya.

"Iya ada apa mina? kenapa kau berlarian seperti itu?"

"Jaehyun...hosh hosh"

"Tenanglah...katakan kenapa dengan jaehyun?" luda mengusapa pundak sahabatnya itu.

"Kau tahu bahwa salah seorang murid kelas kita mendapat beasiswa ke luar negeri?" kata mina sembari mengatur napasnya.

"Iya aku mendengarnya pagi ini"

"Dan kau tahu siapa orangnya?" luda menggeleng.

"Dia adalah jaehyun...dan sebentar lagi ia akan berangkat ke bandara"

"Apa?! dari mana kau tahu semua ini"

"Saat aku menuju perpustakaan aku melihat jaehyun bersama kepala sekolah dan tak sengaja aku mendengar percakapan mereka dan ternyata jaehyun akan melanjutkan studi ke luar hari ini hari keberangkatannya" Bagai disambar petir luda terduduk lemas di bangkunya ia tak mengerti alasan jaehyun sebenarnya kenapa ia tega meninggalkannya tanpa mengatakan apapun.

"Pergilah luda...aku akan mengurus perijinanmu"

"Baiklah terima kasih mina...sekali lagi terima kasih" senyum mengembang di wajah mina ia berharap luda dapat mencegah kepergian jaehyun sebelum terlambat.

Luda berlari menuju gerbang sekolah.

"Pak tolong bukain gerbang"

"Lahhhh neng kan udah bel mana boleh keluar sana masuk kelas"

"Pak saya ada keperluan mendadak"

"Ah saya gak percaya kalau emang ada acara mana surat ijinnya?"

"I itu--"

"Ini pak surat ijin nya" mina menyodorkan sepucuk surat ke penjaga gerbang. Luda terkejut karena kedatangan mina secara tiba-tiba. Penjaga itu menerima surat dari mina dan membaca sekilas kemudian mengangguk.

"Gimana pak?" tanya luda dengan tak sabar.

"Oke saya akan bukakan gerbang"

Mina dan luda menghela napas lega kemudian berpelukan erat karena berhasil lolos dari penjaga gerbang yang terkenal galak seantero sekolah.

"Terima kasih pak, mina doakan aku" mina tersenyum kearah luda dan melambaikan tangan menyemangati sahabatnya itu luda sangat bersyukur bagaimanapun juga mina telah banyak membantunya. Tanpa membuang waktu ia berlari mencari taksi setelah beberapa menit menunggu tak ada taksi atau angkutan umum yang lewat padahal waktu masih terhitung pagi dengan kesal luda memutuskan untuk berlari. Jarak antara bandara dan sekolah cukup jauh namun dengan tekad kuat luda terus berlari.

.

.



.










.

Setelah check in dan mendapatkan boarding pass jaehyun tengah menunggu penerbangannya. Jaehyun tak berhenti memikirkan luda ia juga tak berniat meninggalkan luda seperti ini namun kebahagiaan luda bukanlah bersamanya semenjak itulah jaehyun menerima penawaran beasiswa ke luar negeri untuk mengubur perasaannya pada gadis itu melupakan masa lalu yang kelam dan memulai hidup baru jaehyun tahu dirinya sangat egois tapi demi kebahagiaan luda ia akan melakukan apapun termasuk pergi dari kehidupan gadis itu.

"Apa kau yakin akan pergi seperti ini?"

"Hyung?"

"Kau bahkan belum berpamitan padanya"

"Aa kurasa tidak perlu"

"Aku yakin dia sangat sedih kalau kau pergi begini" Jaehyun beranjak dari tempat ia duduk mengjampiri taeyong dan memeluknya erat.

"Maafkan aku" disela isaknya taeyong menepuk punggung jaehyun.

"Aku juga harus minta maaf padamu,aku selalu merebut orang yang kau sayangi"

"Tidak! kalian saling mencintai dan itu sudah cukup membuatku bahagia" Jaehyun melepas dekapannya dan menyeka sisa tangisnya.

Good afternoon passengers. This is the pre-boarding annoucement for flight 56A to LA. Please have your boarding pass and identification ready. Regular boarding will begin in approximately ten minutes time. Thank you.

"Sudah waktunya...hyung bisa aku meminta bantuanmu?"

"Tentu saja"

"Tolong berikan surat ini padanya dan sampaikan permintaan maafku karena tak bisa berpamitan secara langsung"

"Baiklah akan kusampaikan"

"This is the final boarding call for passenger Jung Yoon Oh  booked on flight 56A to LA. Please proceed to gate 3 immediately. The final checks are being completed and the captain will order for the doors of the aircraft to close in approximately five minutes time. I repeat. This is the final boarding call for Jung Yoon Oh. Thank you.

"Pergilah"

"Sampai jumpa hyung" jaehyun membungkuk memberi hormat dan melambaikan tangan tak lupa tersenyum kearah taeyong. Taeyong melihat kepergian jaehyun setelah itu menatap amplop bewarna biru yang diberikan jaehyun tadi.

Sementara di dalam pesawat jaehyun membuang pandang keluar ia tak percaya akan mengakhiri segalanya disini dan memulai kehidupan baru.

"Ladies and gentlemen, welcome onboard Flight 56A with service from Seoul to LA . We are currently third in line for take-off and are expected to be in the air in approximately seven minutes time. We ask that you please fasten your seatbelts at this time and secure all baggage underneath your seat or in the overhead compartments. We also ask that your seats and table trays are in the upright position for take-off. Please turn off all personal electronic devices, including laptops and cell phones. Smoking is prohibited for the duration of the flight. Thank you for choosing NJ Airlines. Enjoy your flight.

"Selamat tinggal" gumamnya.

Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang