"Apa yang kaulakukan disini?"
Luda mencari asal suara itu. Ia melihat taeyong sedang berdiri dekat pintu kelasnya.
"Ah aku hanya menyelesaikan tugas ini"
Taeyong beranjak dari tempat ia berdiri mendekat kearah luda. Cukup lama ia memperhatikan gadis itu yang tengah berkutat dengan buku tebalnya sesekali ia tersenyum melihat tingkah lucu luda saat kebingungan taeyong kemudian menarik kursi disebelah luda.
"Mana yang sulit?" luda sempat kaget karna jarak mereka begitu dekat. Berulang kali ia merubah posisi duduknya untuk menghilangkan kecanggungan.
"Tak apa aku bisa menyelesaikannya sendiri" Tanpa diduga taeyong menggeser buku itu dan mulai mengerjakannya luda menatap taeyong yang tengah serius dengan buku miliknya. Taeyong menoleh seketika wajah luda memerah ia tertangkap basah dan segera membuang pandang kearah lain. Taeyong tersenyum melihat tingkah gadisnya. Ia menarik pinggang luda agar mendekat memangkas jarak keduanya ia bahkan dapat merasakan nafas taeyong menerpa wajahnya.
"Apa yang kau--"
"Pembohong"
"Apa?!" luda tak mengerti kenapa taeyong menyebutnya pembohong.
"Aku melihatnya"
"Cukup!!!" luda mendorong taeyong menjauh ia cukup kesal. Mendadak suasana kembali canggung mereka hanyut dalam pikiran masing-masing. Terlihat taeyong menghela napasnya.
"Siapa laki-laki itu?"
"Apa yang dimaksud adalah kak yuta" batin luda.
"Aku melihat kalian bersama disebuah cafe"
"I itu kau salah paham"
"Salah paham? Taukah kau menyakitiku luda"
"Aku tak bermaksud--"
Grep
"Aku mengkhawatirkanmu kau tahu aku sangat takut kehilanganmu bahkan aku tak bisa membayangkannya itu sangat buruk" luda mulai meneteskan air mata.
"Tetaplah bersamaku aku akan menjaga dirimu karena kau adalah milikku".
.
.
.
.
"Kak?"
"Iya"
"Tempatnya masih jauh?"
"Capek?"
"Banget"
Taeyong segera berjongkok di depan luda mengisyaratkan gadis itu untuk naik ke punggungnya.
"Apa yang kakak lakukan ayo cepat bangun"
"Naik"
"Tidak aku masih sanggup berjalan" Karena tak sabar taeyong segera menarik tangan luda dan mengalungkan di lehernya ia pun menggendong luda sebenarnya luda merasa tak nyaman diperlakukan seperti itu apalagi semua orang mulai memperhatikan mereka.
"Kak turunkan aku sekarang"
"Tidak"
"Lihat mereka sedang memperhatikan kita"
"Aku tak peduli"
"Hei!"
"Diamlah atau aku akan mencium mu disini"
Blush
Pipi luda memanas karena ancaman taeyong tadi mungkin ia akan meledak saat itu juga. Luda membenamkan wajahnya pada pundak taeyong untuk menyembunyikan rasa malunya. Diam-diam taeyong tersenyum karena berhasil menggoda luda ia sangat suka ekspresi gadis itu saat sedang tersipu malu."Sudah sampai"
"Benarkah?"
"Lihatlah sendiri" Luda mengangkat kepalanya dan ia melihat sebuah toko kue kecil dengan taman mini berbagai ornamen membuat bangunan itu semakin indah
"Cantik" itulah kata yang keluar dari mulut luda saat melihat pemandangan didepan mata.
"Kau tau semua yang terjadi berawal dari tempat ini?" Luda mengerutkan dahi ia tak mengerti apa maksud taeyong dan hubungan dengan tempat ini.
Apa tentang masa lalu kakak?"
Taeyong hanya diam saja.
"Maaf aku tak bermaksud mencampuri kehidupan kakak tapi akan lebih baik untuk menceritakan daripada memendamnya sendiri"
"Kau akan mengetahuinya"
"Eh..."
"Semuanya"
-TBC-
Maaf Nari baru bisa update dan terima kasih sudah mendukung cerita ini...saya tak menyangka mendapat respon positif dari pembaca sekalian untuk kedepan saya akan berusaha keras menciptakan karya-karya yang lebih baik lagi.
Fighting!!!
😍😍😘😘😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Without You
FanfictionGimana sih rasanya dijadiin pacar sama orang yang belum kalian kenal. Sayangnya aku harus menjadi pacar dari seorang kakak kelas yang berhati dingin sedingin es. Cast -Lee Tae Yong (NCT) as Taeyong - Jung Yoon Oh (NCT) as Jaehyun -Lee Lu Da (WJSN) a...