Duabelas

52 12 0
                                    

LINE
09.30

leetaeyong : Bersiaplah

You : Untuk apa?

leetaeyong : Aku akan menjemputmu 30 menit lagi

You : Memangnya mau pergi kemana?

Read

Luda selesai berpakaian dan menunggu taeyong menjemputnya tak lama terdengar bunyi pintu diketuk ia berlari menuju pintu dan membukanya terlihat taeyong sangat tampan dengan gaya kasual favoritnya ditambah topi putih menambah kesan maskulin nya.

"Sudah datang"

"Ayo" taeyong menarik tangan luda dan menggiring menuju mobil merahnya.

"Sebenarnya kau mau membawaku kemana?"

"Apa kau lapar?" luda mengangguk taeyong memacu mobilnya sampailah mereka disebuah cafe jadi sebenarnya taeyong ingin menghibur luda yang sedih karena ditinggal jaehyun.

"Mau pesan apa?"

"Samakan saja"

"Pelayan!"

"Permisi mau pesan apa?"

"Sandwich dan milkshake"

"Oke ada lagi?"

"Sementara itu dulu"

"Baiklah" setelah pelayan itu pergi luda berinisiatif untuk menanyakan perihal isi surat yang membuat tanda tanya besar bagi dirinya ia berpikir taeyong mengetahui segalanya mengingat persahabatan taeyong dan jaehyun dulu.

"Ekhm aku ingin menanyakan sesuatu padamu" taeyong hanya menatap luda "Apa kau tahu siapa wanita yang dimaksud jaehyun?" lanjutnya

"Apa maksudmu?" mendengar itu taeyong mulai merasa tak nyaman dengan topik ini ya ia ingin melupakan kenangan masa lalunya itu saja tapi kenapa luda menanyakan hal yang ingin taeyong kubur untuk selama"nya.

"Bisa kita tidak membahas ini lagi?"

"Ttapi aku--"

"Dia adalah gadis yang kubunuh malam itu" terlihat air mulai menggenangi mata taeyong.

"Jaehyun dan aku dulu bersahabat dari kecil saat itu aku melihat seorang gadis kecil menangis hanya karna melihat aku dan jaehyun bertengkar memang terdengar konyol aku bingung karena aku tak mengenal gadis itu tapi kenapa dia harus menangis padahal kami berdua adalah orang asing entah bagaimana aku dan jaehyun malah memeluknya dia berhenti menangis dia tersenyum dan aku menyadari bahwa senyumannya sangat cantik ah tidak dia cantik saat sedang tersenyum...kemudian kita bersahabat. Suatu hari aku menyatakan perasaanku padanya dan diwaktu yang sama jaehyun juga menyatakan perasaannya namun dia menyukaiku sehingga jaehyun merelakannya untukku jaehyun memintaku menjaganya dengan baik kita masih bersahabat mengingat pengorbanan jaehyun untukku aku takkan pernah melupakannya tapi yang kusesali karna melanggar janji yang kubuat malam itu aku menjemput nya dari tempat les saat ia akan menghampiriku...

"RICCA AWAS!!!"

"Aaaaaaaaaaaaaaa..."

Brakkkkkkkk

dia tertabrak mobil dan aku terlambat membawanya ke rumah sakit aku sangat syok saat itu jadi tak bisa memikirkan hal lain menurut laporan pengendara itu dalam pengaruh alkohol seharusnya aku membunuhnya saat itu juga dia yang menyebabkan aku kehilangan orang yang kucintai semenjak kejadian itu hubungan jaehyun dan aku semakin renggang aku juga tak menuntut dirinya untuk memaafkan kebodohanku semua terjadi karena kesalanku yang tidak menjaganya dengan baik tapi aku bersyukur karena dia pergi dipangkuanku dengan senyum diwajahnya setidaknya aku tak menyesal karena telah mencintainya" air mata yang tertahan akhirnya jatuh juga tak ada yang bisa luda lakukan untuk menghadapi situasi ini selain memeluk dan memberikan sedikit kekuatan bagi kekasihnya. Luda segera membawa taeyong keluar dari cafe tersebut kebetulan didekat situ ada taman.

"Terima kasih"

"Untuk apa"

"Karena kau membagi kesedihanmu denganku"

"Maaf" luda sedikit bingung karena taeyong meminta maaf padanya "Harusnya aku menghiburmu bukan sebaliknya" lanjutnya.

"Apa kau mau membawaku menemuinya?"





























Disinilah mereka berada pusara tempat ricca disemayamkan terlihat foto seorang gadis yang tengah tersenyum dengan lesung pipi menambah kecantikannya tidak ada yang dilakukan keduanya selain memanjatkan doa berharap semoga gadis ini mendapat kehidupan lebih baik di alam sana. Sebelum pergi luda membisikkan sesuatu yang samar samar terdengar "Terima kasih karena menjadi bagian hidup mereka berdua aku sangat bersyukur orang itu adalah kau" luda mengusap pusara tersebut tak lupa menaruh bunga diatasnya "Perkenalkan aku Luda"










Without YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang