Loading Love

7.Sakit 🤒😷

^Loading _Love^

-

"Kau ini, Eomma sudah bilang jangan makan makanan pedas."

"Bagaimana kalau maag'mu kambuh lagi?"

"Biar bagaimanapun, kau harus tetap menjaga pola makanmu."

Perempuan yang sedang berbaring itu hanya pasrah mendengarkan setiap kalimat yang di lontarkan oleh Eomma-nya. Saat ini yang di rasakan hanya rasa sakit di lambungnya yang tak kunjung mereda.

"Pokoknya Eomma tidak mau memberimu uang bulanan jika kau masih membeli makanan sembarangan."

"Eomma.." rengek Suzy.

"Kau dengar Suzy-ya?."

Suzy mengerucutkan bibirnya,  sesekali Ia menyerngit merasakan perih di lambungnya.
Ia merasa tidak bersalah, karena dari awal Ia memang tidak begitu suka dengan makan makanan pedas.
Di tambah lagi adanya sakit maag yang di deritanya, membuatnya jauh jauh dari makanan sejenis itu.

Suzy pun mengangguk, tak mau masalah ini sampai kemana-mana. Ia juga keberatan jika Ia membantah lalu pada ujungnya Eomma-nya benar benar tidak akan memberinya uang bulanan.

____________

Di Sekolah

"Bae Suzy."

"Bae Suzy."

Panggilan itu berkali-kali di ucapkan oleh Seonsaengnim di kelas 2A tersebut. Namun si empunya nama belum juga berdiri menunjukkan batang hidungnya.

"Bae Suzy tidak berangkat?"

"Jisoo-ya. Apa kau tahu kenapa Suzy tidak berangkat?."

Lontaran kata itu membuat Jisoo menolehkan kepalanya menghadap Seonsaengnim mereka. Sedari tadi Ia melamun, entah apa yang di pikirkannya.

"Nde Seonsaengnim."

"Kenapa Suzy tidak berangkat hari ini?" Tanya Wanita paruh baya itu kembali.

"Sakit Seonsaengnim. Eomma-nya menitipkan surat izin pada Eonni Shin Hye." Ungkap Jisoo sambil menatap kearah tempat duduk Shin Hye di seberang kirinya.

Shin Hye berdiri menyusul Seonsaengninya di depan kelas dan memberikan Surat Izin itu.

"Silahkan kembali Shin Hye."

"Nde Seonsaengnim." Jawabnya melangkah meninggalkan Seonsaengnim mereka menuju tempat duduknya kembali.

___________

Istirahat

"Hahhah.."

"Mereka pasti mengunjungi kamar mandi berkali-kali eoh."

Ketiga Namja yang kini tengah bercakap sambil sesekali tertawa keras itu selalu menjadi sorotan  Yeoja-yeoja disana.

Bahkan benerapa Yeoja memekik kegirangan dan bertingkah aneh untuk menarik perhatian mereka barangkali sedikit.

Tapi tetap saja, mereka tidak akan menggubris suara-suara itu. Mereka tidak terlalu menomor satukan Yeoja di kehidupannya saat ini. Mereka sudah terlalu bahagia dengan menghambur-hamburkan harta untuk memenuhi keinginan masing-masing.