TEMAN

849 29 0
                                    

Ada teman yang mengajakmu ke surga dan ke neraka. Mana yang kau pilih?

Pada post sebelumnya, telah dijelaskan dampak dari memiliki teman buruk yang bisa mengajak kepada neraka. Sungguh, sangat banyak teman yang mengajakmu ke neraka, dan sedikit sekali teman yang mengajakmu ke surga. Perkara ini bukanlah perkara yang ringan, ini bisa menentukan tujuan akhir hidup kita: surga atau neraka.

Pertemanan merupakan sebuah kata yang mesti ditafsirkan ulang. Makna dari “teman baik” berbeda dari satu orang dengan yang lainnya. Sebagian orang meyakini bahwa teman baik adalah seseorang yang dapat dipercaya dan menjadi tempat untuk menceritakan semua rahasia. Sementara yang lain mendefinisikannya sebagai seseorang yang setia menemani baik ketika sedih maupun bahagia.

Pikirkan sejenak tentang teman-teman kalian, “Bagaimana kita memilih teman? Apa peran teman-teman dalam kehidupan kita? Apakah teman hanya semata-mata untuk pergi bareng dan bersenang-senang?” Jika kita meng-iyakan semua pertanyaan di atas, maka ada baiknya berpikir ulang dan mencoba untuk memahami makna serta peranan teman yang shaleh. Teman bukan sekadar seseorang yang bisa diajak untuk menikmati waktu bersama.

Seorang teman bisa membantu kita melakoni amalan-amalan hebat yang memicu pahala dan surga. Di sisi lain, teman juga bisa menghalangi dirimu dari perjalanan menuju surga. Pengaruh teman terhadap diri kita sungguh luar biasa, bahkan melebihi anggota keluarga. Inilah mengapa begitu penting untuk berhati-hati memilih teman.

Hal-hal penting yang harus kita pikirkan ketika memilih teman adalah kedekatan mereka kepada Allah. Kita bisa tahu kedekatan tersebut bukan hanya dari penampilan mereka. Tapi juga melalui tingkah laku, tabiat, akidah, dan tindak-tanduk mereka.

Teman yang sepanjang waktunya memikirkan bagaimana caranya menggapai pahala, bisa dekat dan menggapai keridhaan Allah melalui tindakannya adalah teman yang bisa kita percaya. Jalinlah persahabatan dengannya.

Sementara itu, teman-teman yang shaleh bisa memberikan pengaruh positif bagi kehidupan kita; membuat hidup menjadi lebih baik dunia dan akhirat. Teman-teman yang baik bisa menemani kita untuk mengunjungi panti asuhan, menghadiri kajian Islam, atau menghabiskan waktu untuk hal-hal bermanfaat lainnya. Selain itu, teman yang baik senantiasa mendorong kita untuk menjaga harga diri atau menjaga ibadah-ibadah yang dianjurkan, sehingga keindahan Islam selalu terukir di hati kita.

Kita mungkin tidak merasakan dampak langsung dari teman-teman terhadap diri kita. Namun ketika berpikir, kita akan mendapatkan bahwa teman memiliki pengaruh yang sangat dahsyat. Inilah mengapa kita mesti memilih teman secara bijak, karena teman bisa mengubah hidup kita secara keseluruhan, baik positif maupun negatif.

Memilih teman yang baik adalah sesuatu yang tak bisa dianggap remeh. Karena itu, Islam mengajarkan agar kita tak salah dalam memilihnya. Rasulullah ﷺ bersabda, “Seseorang itu tergantung pada agama temannya. Oleh karena itu, salah satu di antara kalian hendaknya memperhatikan siapa yang dia jadikan teman.” HR Abu Dâwud no. 4833 dan at-Tirmidzi no. 2378. (ash-Shahîhah no. 927)

Hadits di atas yang mengindikasikan dampak teman terhadap kehidupan seseorang dan pentingnya memilih teman-teman yang baik. Jika semua teman kita adalah teman yang berkelakukan buruk, maka janganlah khawatir, karena Allah akan mengampunimu jika kita mau bertobat. Carilah sedikitnya seorang teman baik dan shaleh yang bisa menjadi batu loncatan bagi kita menuju surga.

Setelah mengetahui betapa pentingnya memilih teman yang baik, di sini akan dipaparkan sifat dan karakter orang yang pantas dijadikan sebagai teman dan sahabat karib. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Berakidah lurus, tidak ada penyimpangan dalam memahami agama Islam dan berpemahaman sesuai dengan pemahaman generasi terbaik umat Islam. Ini menjadi syarat mutlak dalam memilih teman.

2. Bermanhaj lurus, manhaj ialah cara beragama. Maksudnya, cara beragamanya harus mengikuti cara beragamanya para sahabat Nabi ﷺ.

3. Taat beribadah dan menjauhi perbuatan maksiat.

4. Berakhlak terpuji dan bertutur kata baik.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Mukmin yang paling sempurna imannya adalah mukmin yang paling baik akhlaknya.” HR Abu Dâwud no. 4682 dan at-Tirmidzi no.1163. (ash-Shahîhah no. 284)

5. Teman yang suka menasehati dalam kebaikan.

Teman yang baik tentu tidak senang jika kawannya sendiri terjatuh dalam perbuatan dosa. Jika Anda memiliki teman, tetapi tidak pernah menegur dan tidak mempedulikan diri Anda ketika melakukan kesalahan, maka perlu dipertanyakan landasan persahabatan yang mengikat mereka berdua. Bukankah ia seorang teman?

6. Zuhud terhadap dunia dan tidak berambisi mengejar kedudukan.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Bersikaplah zuhud terhadap dunia, maka Allah akan mencintaimu. Dan bersikaplah tidak membutuhkan terhadap apa-apa yang dimiliki manusia, maka manusia akan mencintaimu.” HR Ibnu Mâjah no. 4102 (ash-Shahîhah no.944)

7. Banyak ilmu atau dapat berbagi ilmu dengannya.

8. Berpakaian yang islami.

Teman yang baik selalu memperhatikan pakaiannya, baik dari segi syariat, kebersihan dan kerapiannya. Syaikh Bakr Abu Zaid rahimahullah berkata dalam kitab al-Hilyah, “Perhiasan yang tampak menunjukkan kecondongan hati. Orang-orang akan mengklasifikasikan dirimu hanya dengan melihat pakaianmu... Maka pakailah pakaian yang menghiasimu dan tidak menjelekkanmu, dan tidak menjadi bahan celaan dalam pembicaraan orang atau bahan ejekan orang-orang tukang cemooh.”

9. Ia selalu menjaga kewibawaan dan kehormatan dirinya dari hal-hal yang tidak layak menurut pandangan masyarakat.

Betapa indah ucapan Imam Syâfi’i rahimahullah, “Seandainya air yang dingin merusak kewibawaanku (kehormatanku), maka saya tidak akan minum air kecuali yang panas saja.”

10. Sosok yang tidak banyak bergurau dan meninggalkan hal-hal yang tak bermanfaat.

Rasulullah ﷺ bersabda, “Di antara ciri baiknya keislaman seseorang, dia meninggalkan hal-hal yang tak bermanfaat baginya.” Hadits shahîh riwayat at-Tirmidzi no. 2317 dan Ibnu Mâjah no. 3976

Memang kelihatannya agak sulit mendapatkan teman ideal sesuai dengan pemaparan di atas. Akan tetapi, dengan izin Allah ﷻ kemudian dengan usaha yang kuat serta doa kepada Allah, insya Allah kita akan mendapatkan orang-orang seperti itu.

Dalam masalah persahabatan yang tidak bertemu setiap saat, kita dituntunkan untuk mencari teman yang baik, apalagi dalam mencari pendamping hidup, yaitu suami atau istri. Pasangan suami istri tentu saja akan menjalani hubungan bukan hanya sesaat. Bahkan suami atau istri akan menjadi teman ketika tidur. Sudah sepantasnya, kita berusaha mencari pasangan yang sholih atau sholihah. Kiat ini juga akan membuat kita semakin teguh dalam menjalani agama.

Wa billahi taufiq.

Referensi: https://rumaysho.com/905-aku-merindukan-bersahabat-dengan-orang-orang-yang-sholih.html https://almanhaj.or.id/3480-teman-bergaul-cerminan-diri-anda.html

Let’s Chase the Truth!

And Keep Istiqomah~

___________________
©CHASER UPI 2017

Line: @nuh6458k
Instagram: chaser_upi
https://line.me/R/ti/p/%40nuh6458k

REMAJA ISLAM PART 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang