SUARA WANITA AURAT?

163 6 0
                                    

Pertanyaan:  Apakah suara wanita itu aurat?

Jawab:
Suara wanita apabila direndahkan (dilembutkan /diperindah), maka ia dikatakan sebagai FITNAH, dan tidaklah dikatakan sebagai aurat.

Karena Nabi sholallahu 'alaihi wa 'ala aalihi wassalam bersabda:  "Wanita itu adalah aurat maka apabila dia keluar syaithon mengikutinya".

Dan Allah subhanahu wata'ala berfirman:  "Maka janganlah kamu merendahkan dalam berbicara sehingga berkeinginanlah orang yang ada penyakit dalam hatinya dan ucapkanlah perkataan yang baik " (Al Ahzab: 32)

Dan telah disebutkan dalam Ash Shahihain (shahih Bukhari dan Muslim) dari hadits Abu Hurairah radhiallahu 'anhu beliau mengatakan:
Telah bersabda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa 'ala aalihi wa sallam : "Telah Ditetapkan atas anak cucu Adam bagiannya dari zina akan diperoleh hal itu tanpa terelakkan.

- Kedua mata zinanya adalah memandang (yang haram).

- Kedua telinga zinanya adalah mendengarkan (yang haram).

- Lisan zinanya adalah berbicara (yang haram).

- Tangan zinanya adalah memegang (yang haram).

- Kaki zinanya adalah melangkah (kepada yang diharamkan). Sementara hati berkeinginan dan berangan-angan, sedang kemaluan yang membenarkan semua itu atau mendustakannya."

Dan sungguh indah ucapan seorang yang mengatakan :

"Bermula dari pandangan lalu senyuman,
kemudian salam salanjutnya obrolan lalu janjian dan perjumpaan"

Dan Rabb Al 'izzah berfirman dalam kitabNya yang mulia tentang para istri-istri Nabi sholallahu alaihi wa 'ala Alihi wasalam yang mana mereka adalah para wanita yang paling bersih hatinya dibandingkan dengan istri-istri kita, demikian pula para sahabat yang mereka adalah orang-orang yang paling bersih hatinya dibandingkan kita :

"Apabila kamu meminta sesuatu (keperluan) kepada mereka (isteri-isteri Nabi), maka mintalah dari belakang tabir. Cara yang demikian itu lebih suci bagi hatimu dan hati mereka" (Al- Ahzab: 53)

Maka atas para wanita agar hendaknya tidak melembutkan suaranya ketika memerlukan pembicaraan kepada lawan bicaranya (laki-laki).

Demikian pula kepada para laki-laki hendaknya berhati-hati dari syaithan yang akan memfitnahnya.

Dan boleh jadi awalnya ia adalah seorang laki-laki yang shalih namun engkau tidak tahu melainkan akhirnya ia terfitnah sebagaimana ucapan seorang penyair :

Katakan kepada Malihah (si wanita cantik) dibalik kerudung hitam, apa yang kamu perbuat terhadap seorang ahli ibadah yang shalih, sungguh ia telah menutupkan pakaiannya untuk shalatnya, sampai-sampai engkau memalingkannya di pintu masjid hingga rusak shalat dan puasanya.

Janganlah kamu menyimpang dari kebenaran Rabbnya Muhammad shalallahu 'alaihi wasalam.

Maka wajib atas para wanita hendaknya bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala, dan agar tidak menjadi sebab fitnahnya laki-laki , begitu pula wajib atas para laki-laki agar hendaknya bertaqwa kepada Allah subhanahu wata'ala, dan agar tidak menjadi sebab fitnah bagi para wanita.

Karena boleh jadi hal itu akan menjadi sebab perceraiannya dengan suaminya dan anak-anaknya, jelas bahwa perkara tersebut mengkhawatirkan.

Maka atas kita seluruhnya untuk bertaqwa kepada Allah subhanahu wa ta'ala ,dan agar hendaknya menahan pandangan kita.

Allah subhanahu wa ta'ala berfirman "Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman: Hendaklah mereka menahan pandanganya, dan memelihara kemaluannya; yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang mereka perbuat".

REMAJA ISLAM PART 5Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang