Bagian 4

75 44 9
                                    

Bel pergantian jam berbunyi murid pun senang karena tidak lagi membahas tentang masa lalu lagi.

Mata Rendy terus saja melihat sosok wanita yang membuatnya penasaran, yap siapa lagi kalau Dhea, sedangkan yang dilihat sedang mengobrol dengan teman sebakunya-Indah.

Rendy mengenal cewek yang sedang mengobrol dengannya, namanya Indah, tetapi kenapa Rendy tidak mengenal teman sebangkunya Indah itu?

"Ngeliatin apa sih Ren?" Tanya Davin.

Rendy masih saja diam dan tidak mendengar perkataan Davin, Davin melipat dahinya hingga dahinya berkerut "Tumben banget Rendy kayak gitu?" Batin Davin. Davin pun segera mengikuti arah pandang yang dilihat Rendy tersebut. Mata Davin melotot, jantungnya bergemuruh kencang, deru nafasnya naik turun dengan sangat cepat, Davin mengepalkan tangannya untuk menetralisir jantungnya yang deg-deg-an sangat cepat ketika melihat cewek yang sedang bersama Indah itu.

"Oke tenang Davin tenang, lo pasti salah liat." Batin Davin.

"Lo kenapa deh Dav?" Rendy mengalihkan tatapan ke arah Davin, melihat Davin yang sedang menunduk, nafasnya masih naik turun, dan mengepalkan tangan dengan kuat.

Davin menengok ke arah Rendy "Gak apa-apa ko, kayaknya gue gak enak badan." Elak Rendy.

"Lo mau ke UKS gak? Mumpung gue lagi baik gue temenin, gue juga lagi males sih ikut pelajaran hehe."

Tuk!

"Aw." Ringis Rendy.

Davin menjitak kepala Rendy dengan kekuatan yang lumayan kencang "Yeh, pengennya elo itu sih."

Masih meringis Rendy kembali membalas jitakan Davin dengan sangat kencang.

"AW!" Teriak Davin.

Semua mata tertuju pada Rendy dan Davin tak terkecuali Dhea. Dhea yang melihat itu hanya menggelengkan kepala "Kirain ada apa." batin Dhea sambil membalikkan badan dan melanjutkan membaca buku.

"Lo kenapa teriak wey?" Tanya Bayu penasaran.

"Ini nih, temen lo jitak gue gak kira kira, merah pasti jidat gue." Davin mengangkat kedua tangannya seperti sedang berdoa "YaAllah nilai kegantengan hamba sudah menurun drastis karena dijitak oleh orang yang tak berperikemanusiaan dengan amat sangat kencang." Drama Davin.

Bayu menjitak kepala Davin "Yeh alay lo, tuyul."

Rendy dan Johan ikut-ikutan tertawa karena ulah Davin yang menurutnya berlebihan.

"Eh lo tau gak cewek yang disana." Mengadahkan kepalanya kearah Indah "Yang duduk disamping Indah?" Tanya Rendy kepada ketiga temannya.

Temannya pun mengalihkan tatapan kearah Indah.

Mata Johan menyipit "Ooh, itu Dhea Aninda."

"Kok lo tau?" Tanya Davin penasaran.

"Dia temen Eskul gue." Johan memang memasuki salah satu ekstrakulikuler yaitu Drama, karena menurutnya lebih baik eskul Drama dari pada harus tebar pesona ke cewek-cewek dengan mengandalkan eskul Basket. Walaupun Johan tidak mengikuti eskul Basket seperti ketiga temannya itu, bukan berarti Johan tidak bisa bermain Basket. Johan bisa bermain Basket malah dikatakan Jago, karena dia memang sering latihan di halaman belakang rumahnya.

Dengan mata yang berninar Rendy minta Johan yang kenal dengan Dhea agar dikenalkan kepadanya.

Johan menggelengkan kepalanya "Ogah ah lo aja, gue cuma tau muka sama nama doang, lo kenalan aja sendiri kan sekarang dia sama lo satu kelas." Rendy membenarkan ucapan Johan, lebih baik kenalan sendiri daripada dikenalin nanti yang kenalin malah fall in love lagi sama Dhea, pikir Rendy.

"Oke kalau gitu istirahat gue coba pengenalannya."

Bayu dan Johan mengangguk, tetapi tidak dengan Davin yang kurang setuju jika Rendy berkenalan dengan Dhea.

Merasa aneh dengan tingkah Davin, Johan langsung bertanya kepada Davin kenapa dia seperti kelihatan tidak suka jika Rendy berkenalan dengan Dhea.

Davin yang tertangkap basah langsung mengubah ekpresinya dengan cengiran ala nya itu.

"Gak papa kok, gue dukung lo kalau lo mau kenalan sama Dhea." Ucap Davin bohong.

"Thank bro!  Lo emang sahabat gue yang paling pengertian." Sambil merangkul pundak Davin.

"Aneh." Gumam Johan.

☆☆☆

Teeeeetttt!!! Teeeeetttt!! Teeeettt!!!

Bel bebunyi tiga kali, yang artinya sekarang istirahat. Semua murid berhamburan ke luar kelas.

Indah merapihkan seragam yang sedikit berantakan lalu melihat kearah Dhea "Lo kantin gak Dhe?" Tanya Indah.

"Enggak Ndah aku bawa bekal, aku mau istirahat disini aja." Ucap Dhea sambil mengeluarkan Bekal makanannya dari dalam tas, dan meletakan dimejanya.

Indah menganggukan kepalanya "Mau nitip sesuatu gak?" Tawar Indah. Dhea menggeleng "Enggak usah, makasih ya. Kamu cepetan sana kekantin nanti keburu waktu istirahatnya selesai."

"Kalau gitu gue kekantin dulu ya."

Dhea hanya menganggukan kepalanya.

Saat semua murid keluar kelas tapi tidak dengan Dhea, Dhea memilih istirahat dikelas sambil memakan bekalnya, ia malas jika harus mengantri dan berdesak-desakan dikantin, karena baginya itu cuma membuang waktu. Pernah sekali waktu kelas sepuluh Dhea pergi kekantin bersama Indah, Dhea berpisah dengan Indah karena Dhea ingin makan Siomay, sedangkan Indah ingin makan bakso.

Lima menit berlalu Indah sudah duduk ditempat duduknya, merasa yang ditunggu lama akhirnya Indah memakan bakso tersebut terlebih dahulu. Istirahat telah selesai Indah bingung kenapa Dhea tidak kembali kebangkunya padahal ini sudah dua puluh menit sejak ia memesan makanan. Indah mengedarkan matanya seraya mencari Dhea yang tidak muncul dihadapannya, beberapa menit kemudian Dhea berdiri dihadapan Indah, bukan siomay yang Dhea bawa tetapi, satu botol air mineral dan dua bungkus roti.

"Loh siomaynya ke mana? Katanya tadi mau siomay?"

Dhea menggelengkan sambil mengembungkan pipinya "Gak ada udah abis."

"Lah kok abis? Bukannya tadi kita berangkat cepet ya? Kenapa kehabisan?" Tanya Indah.

"Aku udah ngantri tadi tapi diambil terus makanannya, yaudah aku tungguin aja sampai sepi waktu aku minta siomay ke abangnya, abangnya bilang habis."

"Yaampun Dhe, kalau tau kayak gitu, mending gue aja yang beliin. Kan lo jadinya gak makan."

"Gak apa-apa Ndah, yang penting kan aku udah ada makanan buat ganjel perut aku hehe, yaudah yuk masuk udah bel nih." Ajak Dhea.

"Yaudah ayo." Indah berdiri dan kemudian berjalan keluar kantin bersama Dhea.

Itu cerita yang sangat mengesalkan menurut Dhea, maka dari itu Dhea tidak lagi kekantin sampai sekarang.

---

Rendy, Davin, Bayu, dan Johan sedang ada di kantin. Seperti biasa Davin dan bayu tebar pesona ke setiap cewek yang melitasinya. Sesekali Rendy ikut-ikutan, sedangkan Johan hanya fokus pada Game onlinenya tersebut.

"Cantik, sini sama Aa yuk." Kata bayu sambil mengedipkan sebelah matanya. Cewek yang digoda Bayu itu seketika pipinya merona dan cewek itu-Bella pun tersenyum malu-malu dan langsung meninggalkan Bayu. Bayu terkekeh heran kenapa setiap dia merayu cewek pasti cewek itu langsung malu-malu, padahal Bayu menganggapnya hanya sebagai lelucon.

Rendy bosan dikantin, lalu melirik jam tangannya jam menunjukan pukul 9.45 dan istirahat berakhir pada 10.15 Rendy berdiri dan langsung menginggalkan mereka bertiga.

"Mau kemana lo?" Tanya Davin.

"Gue mau ke kelas, mau ngapelin Dhea."

💚💚💚

Bekasi, Indonesia. Senin, 25 September 2017

LovenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang