Bagian 6

129 20 4
                                    

Rendy sudah sampai didepan rumahnya, wajah Rendy masih seperti tadi saat disekolah, tak bereskpresi alias Datar.

Rendy masuk kedalam rumah dan langsung menaiki satu persatu anak tangga tersebut.

Revita, yang baru saja dari dapur melihat anaknya yang baru pulang sekolah memanggilnya. Rendy hanya menengok tanpa suara, mamahnya tersenyum, "Makan dulu Ren, Mamah udah siapin makanan kesukaan kamu." Ajak Revi lembut.

"Nanti Rendy nyusul Mah, mau mandi dulu. Badan Rendy udah lengket nih."

Revi mengangguk, "Yaudah, nanti kalau sudah selesai langsung turun kebawah ya." Perintah Revi.

Rendy hanya bergumam, berjalan sebentar dan kearah kamarnya yang berada ditengah-tengah diantara kedua kamar adik-kakaknya itu, kemudian menarik kenop pintu dan membukanya, Rendy pun langsung merebahkan dirinya ranjang king size nya itu.

Rendy masih memikirkan Dhea yang diantar pulang oleh Fikri, padahal Rendy dari dulu tidak pernah memikirkan soal perempuan, Rendy selalu berprinsip 'no girlfriend, no problem, im free.' Tapi seketika prinsip yang dibuat Rendy hilang seakan ditiup angin.

"Arghhh!!!" Racau Rendy.

"Bisa gila gue, gara-gara satu cewek jadi kayak gini. Padahal kenal aja kagak." Gumam Rendy.

Rendy bangkit lalu masuk kedalam kamar mandi dan segera membersihkan dirinya.

3 Menit.

5 Menit.

7 Menit.

10 Menit.

15 Menit.

30 Menit.

"ABANG!! KATA MAMAH DISURUH TURUN KEBAWAH BUAT MA-" ucapan Fani terpotong saat Fani membuka kenop pintu yang ternyata tidak ada orang.

Fani, adik yang masih bersekolah di sekolah dasar kelas satu itu, mengedarkan padangannya keseluruh arah, terdengan suara gemercik air dari arah kamar mandi, itu berarti sang empunya kamar sedang mandi.

Fani pun turun dari kamar Rendy dan langsung menuju ruang makan.

Rendy yang mendengar Fani teriak hanya terkekeh geli "Tiada hari tanpa teriak ya, Dek." Sambil menggelangkan kepala, dan melanjutkan mandinya.

Setelah mandi, Rendy memakai kaos polos berwarna putih dan celana training se dengkulnya, rambutnya masih basah, dan itu semakin membuat Rendy kelihatan tampan.

Rendy pun turun kebawah dan menuju ruang makan, kemudian Rendy pun duduk.

"Kamu mandi lama banget? Udah salat Ashar belum?" Tanya Revi.

"Belum Mah, hehe." Ucap Rendy.

"Kebiasaan. Yaudah sekarang kamu makan dulu, habis itu langsung salat ya." Titah Revi.

Rendy hanya menganggukan kepalanya karena sedang nikmat-nikmatnya menyantap makanan kesukaanya ini, Perkedel dan Ikan gurame goreng.

Jika Rendy sedang makan kedua makanan itu, jangan harap bisa berbicara dengan Rendy saat dia sedang makan, karena itu sama saja menguras tenaga. Rendy pernah bilang "Kalau gue lagi makan jangan ajak gue ngomong, apalagi waktu gue lagi makan makanan kesukaan gue." Gitu katanya.

Suasana makan pun terasa sepi, karena Rendra sudah melarang anak-anaknya untuk tidak makan sambil berbicara, karena itu sama saja menyia-nyiakan makanan dan tidak bersyukur atas karunia yang diberikan oleh Yang Maha Agung.

"Rendy udah selesai, Rendy keatas ya, mau kerjain tugas, Pah, Mah." Pamit Rendy.

"Yasudah belajar yang bener, nanti kalau gak bisa bisa minta ajarin sama Reyhan." Ucap Rendra.

LovenderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang