Happy Reading guys!!!
Indah keluar dari mobil dengan pintu yang sedikit dibanting, Indah langsung menuju kamarnya. Mood Indah sekarang sedang tidak baik, tiba tiba kakaknya--Farel masuk kedalam kamarnya Indah.
"Kamu kenapa sih, Ndah?" Tanya Farel pelan.
"Kakak yang kenapa, harusnya tadi Indah temenin Dhea dulu sampai angkutan umumnya datang, atau nggak ajak Dhea ikut di mobil Kakak, biar Indah tau kalau Dhea pulang selamat, Dhea chat Indah kalau angkutan umum nggak ada yang lewat, padahal sekarang sudah jam 16.20, Dhea pasti sendirian disana, Kak. Kakak juga sih segala ajak Indah jalan-jalan dulu." Jelas Indah.
Farel tertawa, "cuma karena itu kamu ngambek sama aku?" Kata Farel.
"Cuma itu kata Kakak? Kalau Dhea sampai kenapa-kenapa aku gak mau bicara lagi sama Kakak! Udah sana sekarang Kakak keluar, Indah mau mandi sekaligus beres-beres," kata Indah.
Bukannya keluar Farel malah duduk di pinggiran tempat tidur sambil mengelus-elus rambut Indah, "aku cuma nggak mau kamu kenapa-kenapa, Papah sama Mamah sudah menitipkan kamu ke aku, dan otomatis aku harus jagain kamu, kamu tanggung jawab aku sekarang," jelas Farel.
"Ya tapi kan Kak, Dhea itu temen aku, sahabat aku, masa Kakak tega sih biarin dia sendirian,"
Masih mengelus-elus rambut Indah, "coba kamu chat Dhea dulu, tanya dia udah sampai rumah apa belum, kalau sudah kamu harus ikut aku nanti malem buat acara ulang tahun temen aku, tapi kalau belum pulang kamu boleh nggak ngomong lagi sama aku," jelas Farel, walaupun sedikit tidak rela kalau sampai Dhea belum pulang dan dia tidak bisa berbicara lagi dengan Indah, tapi Farel tetap berdoa semoga Dhea sampai dengan selamat.
Indah mengeluarkan ponsel dari sakunya. Kemudian mengetikkan pesan kepada Dhea bertanya apakah Dhea sudah sampai rumah atau belum.
Dhea Aninda P : Aku baru aja sampai rumah, Ndah. Tadi diajakin bareng sama Rendy.
Melihat chat itu Farel tersenyum, "bener kan? Dhea pasti baik-baik aja,"
"Karena Dhea sudah pulang dengan selamat, kamu mau dong temenin aku ke acara ulang tahun temen aku?" Tanya Farel dengan senyum yang merekah.
"Tapi Kak,"
"Kamu udah janji, Ndah."
"Indah nggak janji apa-apa sama Kakak, itu mah kemauan Kakak sendiri," kata Indah.
"Ayolah, masa kamu ngebiarin aku datang ke pesta ulang tahun temen aku sendirian sih?"
"Ajak pacar Kakak, lah."
"Aku maunya sama kamu."
"Indah nggak mau ah, Indah capek,"
"Nanti kalau kamu mau seminggu kedepan aku traktir, deh."
Farel sepertinya sudah sangat hafal sekali dengan kelemahan Indah. Jadinya Indah hanya pasrah- lumayan kan ngirit ongkos sekolah.
"Yaudah kalau gitu, Kakak keluar dulu, Indah mau siap-siap," kata Indah.
"Dandan yang cantik ya, karena kamu nanti jadi putri buat aku," ucap Farel sembari mengecup kening Indah.
Indah mengelap bekas kecupan singkat Farel menggunakan tangan kanannya, "apaan sih, Kak. Pake cium-cium segala. Udah sana Indah mau siap-siap," Indah mendorong Farel keluar dari kamarnya. Lalu mengunci pintu dan segera membersihkan diri.
"Makin lama makin aneh sifatnya," gumam Indah.
Sedangkan Farel dari tadi hanya senyum-senyum sendiri.

KAMU SEDANG MEMBACA
Lovender
Ficção Adolescente[ Amazing cover by : CitraAditya ] 💚💚💚 "Tetap kaya gini ya." "Maksudnya?" "Ya kita tetap akan sama sama terus." "Kalau suatu saat Kamu punya pacar gimana? "Gue gak akan punya pacar, karena gue mau ngejagain lo." ---------------------------- Ketik...