Part - 35

1.4K 141 44
                                    

"Are you, okey?"

Suara itu terdengar sayup-sayup ditelinga setelah aku berhasil membuka mata. Chanyeol menatap cemas ke arahku. Sementara Kyungsoo berada disisi berlawanan dengan Chanyeol menatapku dengan raut yang sulit ditebak.

"I'm, okey." Jawabku sambil tersenyum.

"Yerin-ah, apa kau butuh sesuatu? Perutmu masih sakit? Biar aku panggilkan dokternya?" Pertanyaan bertubi-tubi itu datang dari Kyungsoo.

Tadi dia yang membawaku ke rumah sakit karena tiba-tiba perutku terasa nyeri sekali. Maag-ku kambuh dan aku kehabisan obatnya. Untung ada Kyungsoo yang kebetulan berkunjung, lalu setelah itu dia bersikukuh membawaku pergi ke rumah sakit.

"Tidak usah. Tidak perlu, aku sudah baikan Kyungsoo-ya."

Sakitku tidak parah, sungguh. Tetapi mereka memperlakukanku seolah-olah besok aku akan mati saja.

"Sayang. Maafkan aku, hemm. Aku telah lalai menjagamu." Chanyeol membelai puncak kepalaku. Dia memperlakukanku amat mesra seolah ingin menunjukkan pada Kyungsoo bahwa aku ini sepenuhnya miliknya.

Tapi tunggu, kenapa dengan sudut bibirnya?

"Chanyeol-ah, kemarikan wajahmu."

"Waehe?" Dia tersenyum malu-malu.

"Sudah, kemarikan saja."

"Kenapa? Mau menciumku?"

Oh astaga, suami mesum ku ini. Apa yang dia pikirkan.

Perlahan Chanyeol mendekat. Sudut bibirnya memang memar.

Aku menatap Kyungsoo dan Chanyeol bergantian. "Kalian habis berkelahi?"

"Tidak." Jawab keduanya kompak.

Aku yakin sekali pasti mereka berkelahi sebelum aku bangun.

"Katakan. Kenapa kalian berkelahi?" Tanyaku seperti menegur bocah lima tahun yang ketahuan berkelahi dengan temannya.

"Aku tidak berkelahi, luka ini ku dapatkan saat tidak sengaja menabrak tiang dibasemen." Sangkal Chanyeol.

Mana ada menabrak tiang tapi bibirnya yang berdarah. Lebih-lebih dahinya yang akan terlihat memar. Chanyeol memang payah dalam berbohong.

Aku merotasikan mataku jengah.

"Baiklah, aku mengerti. Sekarang pergi makan malam dan selesaikan masalah kalian berdua." Usulku memutuskan.

"Tapi Yerin-ah, ak-"

"Kyungsoo-ya, sehabis dari bandara kau langsung kemari, bukan?"

Kyungsoo mengangguk lesu tanpa menjawab.

"Kalau begitu kau pasti lapar?"

"Iya, eh tidak." Jawabnya terdengar serba salah.

"Aku bisa makan nanti setelah menjagamu." Ralatnya membetulkan.

Tiba-tiba Chanyeol menatap marah kearahku dan Kyungsoo yang saling berpandangan.

"Ya!! memangnya kau siapa mau menjaga istriku." Serunya tak terima.

"Aku sahabatnya. Anie, aku adalah orang yang selalu dekat dengannya."

"Yah, payah sekali kau ini. Aku ini suaminya. Tidak ada yang lebih berhak menjaganya selain aku."

Tuhkan benar. Mereka memang habis berkelahi. Bicaranya saja saling tidak mau mengalah begitu.

"Sudah. Sudah cukup. Kalian mau melihatku sakit lagi."

Suspicious StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang