Part - 25

1.5K 170 21
                                    

"Lakukan dengan benar." Tangan Yerin mencengkram kuat seprei. Sekuat tenaga gadis itu menahan sesuatu yang tengah mengguncangnya begitu hebat. Matanya terkatup rapat, pekikan halus mulai meluncur bebas dari bibirnya.

"Ini- sangat- sem—pit," Chanyeol berujar dengan napas tersendat-sendat. Peluh bercucuram menuruni dahi hingga pelipianya.

Tubuhnya panas ditambah dadanya mulai sesak. Kurang dari sejengkal ia bisa melesak masuk dan menjangkaunya namun justru dia tertahan.

Chanyeol sudah mencoba beberapa kali memasukkan jarinya ke sana namun masih tidak berhasil mengeluarkan ponsel pintarnya yang terperangkap dikolong tempat tidur. Ditambah sekarang dia terjebak ditempat sempit tersebut.

"Yerin-ah, bisa bantu menarikku dari sana?" Pintanya terdengar memohon. Udara dibawah ranjang sangat pengap membuat Chanyeol sulit bernapas.

Akhirnya tawa Yerin meledak. Seprei yang ia pegangi kuat-kuat menjadi semakin kusut. Tertawa menang diatas ranjang sedang Chanyeol tengah berjuang mengeluarkan diri dibawah sana, tentu kapan lagi bisa berada diatas Chanyeol dan menginjak-injaknya seperti ini. Yerin menghentak-hentakkan kakinya hingga menimbulkan bunyi bugg bugg dibawah sana. Mampus kau Park Chanyeol. Sedikit hiburan malam ini akan sedikit mengurangi kesedihannya, bukan.

Yerin menghentikan tawa. "Kenapa aku harus."

"Lagipula kau sendiri yang masuk kesana."

Untuk apa dia membantu, lebih bagus kalau Chanyeol akan tetap terperangkap disana selamanya, batin Yerin terdengar kejam. Habisnya dia kesal sekali dengan pemuda sinting itu. Bagaimana kalau dia terkena serangan jantung mendadak akibat ulah tak terduga Chanyeol.

Meski terperangkap, Chanyeol masih membantah tak terima. "Kau yang melempar ponselku."

Kejadian ini berawal ketika Yerin selesai mandi dan Chanyeol mengejutkan dirinya dengan menodongkan ponsel ke wajah gadis itu.

Karena terkejut, spontan Yerin menepis tangan Chanyeol dan membuat ponsel pemuda itu tak sengaja terlempar ke kolong tempat tidur.

Begitulah kejadiannya hingga membuat Chanyeol terperangkap ditempat pengap tersebut.

###

Chanyeol menatap Yerin dengan kesal. Butuh waktu hampir setengah jam baginya untuk keluar dari tempat sempit sialan itu. Dan bagian terburuknya Yerin meninggalkan dirinya begitu saja tanpa mau membantu. Gadis itu lebih memilih duduk santai didepan televisi tanpa peduli terhadap kesulitan yang dialami suami barunya tersebut.

Biarkan saja, begitu kata yang tercetak dikepala Yerin selama beberapa menit kebelakang.

Mereka tengah duduk berhadapan dengan wajah uring-uringan. Yerin mencoba mengabaikan tatapan membunuh Chanyeol dengan tetap berpura-pura melihat siaran televisi, sedang Chanyeol masih fokus ingin meledakkan kemarahannya pada Yerin. Atau paling tidak menceburkan gadis itu ke kolam renang dibawah sana. Atau paling tidak lagi mengunci gadis itu diluar agar tidur bersama para serangga penghisap darah.

Namun tanpa diduga sebelumnya, mendadak lampu kamar hotel padam. Tidak, bukan Chanyeol maupun Yerin yang mematikannya tapi semua lampu disekitar memang padam. Itu terlihat dari luar jendela kamar hotel yang terbuka.

Yerin yang amat takut akan gelap, tanpa berpikir panjang langsung melompat kearah Chanyeol. Hingga menimbulkan bunyi bugg karena tubuh mereka saling bertabrakan.

"Ya! Ya! Apa yang kau lakukan disitu. Sana menyingkir dariku." Protes Chanyeol seraya mencoba menjauhkan tubuh Yerin darinya.

Namun sebaliknya, justru Yerin semakin meremat kuat kerah kemeja Chanyeol. Seolah dia akan mati jika terpisah dari pemuda itu.

Suspicious StrangerTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang