Marriage Contract With Him

PART - 3 | Marriage Contract With Him

Hari-hari berlalu, tiada percakapan berarti bagi mereka. Morgan selalu dengan sikap dinginnya. Ia datang dan pergi bagai angin lalu, Katlyn merasa dirinya seperti benalu, tiada arti .

Untuk menghilangkan rasa jenuhnya ia memutuskan untuk bertemu sahabatnya malam ini--tanpa pamit dengan suaminya .Mungkin dengan berbagi cerita dapat menenangkan hatinya sekarang.

"Apa? Ia mengabaikanmu! " pekik wanita berkulit putih sebelum menyesap coffe latte ditangannya.

Katlyn menggigit bibir bawahnya tanpa berkata apapun.

"Ini gila, bagaimana bisa ia tidak terpikat dengan pesonamu, Kat! " serunya dengan mata biru berbinar-binar.

"Entahlah , Sar! Aku tidak mengerti. " jawabnya frustasi

Sara mendesah panjang .

"Kau hanya perlu menjalaninya sampai kontrak itu berakhir ,dapatkan uang itu dan pergi melupakannya! "

"Justru Aku berpikir tidak dapat menjalaninya sampai..." ucapnya terhenti ketika suara bariton menyebutkan namanya .

"Katlyn! " seru pria tampan bertubuh kekar.

Kedua wanita itu menatapnya bingung.

"Kau Nicholas? " tanya Sara spontan.

"Ya Tuhan .. Benarkah ini Kau! " seru Katlyn

"Tentu saja, Ladies! " seru pria itu sembari menarik kursi untuk duduk.

"Kemana pipi gempalmu itu ,Nic? Aku merindukannya! " Seru Sara sembari mencubit pipi kokoh pria itu tanpa sungkan. Memang Nicholas sudah berteman lama dengan kedua wanita dihadapannya ini.

Sejak ia pergi ke New York untuk melanjutkan pendidikan ia tidak pernah berhubungan lagi dengan kedua sahabatnya itu, bisa dikatakan Lost Contact.

Katlyn menyentuhkan jari tangannya di dada bidang milik Nicholas, pria itu hanya bersetelan kaos putih serta jaket kulit yang tidak di ritsleting, jadi bukan hal yang sulit bagi Katlyn untuk merasakan dada bidang miliknya.

"Perut buncit mu juga hilang! " seru Katlyn dengan senyum sumringah.

Ketiga sahabat itu memesan bercangkir-cangkir kopi menghabiskan malam melepas rindu yang teramat dalam. Ya, delapan tahun bukan waktu yang singkat untuk berpisah.

-----

London

10.06 PM

Katlyn membuka pintu rumah mewah itu perlahan.

"Darimana saja kau? " Suara bariton Morgan menyentakkan langkahnya,tubuhnya sedikit gemetar

"Hanya jalan-jalan sebentar." jawabnya sembari berlalu meninggalkan Morgan yang sedang menonton televisi berukuran besar itu.

"Siapa pria itu! " serunya frontal dengan nada sedikit tinggi menghentikan langkah Katlyn , Katlyn memalingkan wajah ke arahnya.

"Hanya teman." jawabnya singkat .

Wajah Morgan merah padam menahan amarah, mungkinkah ia cemburu?

Katlyn tidak menghiraukannya, ia melanjutkan langkahnya.Katlyn lelah, Ia ingin istirahat.

"Kat! " panggil pria berambut coklat terang itu.

"Ya? " jawabnya sembari menghentikan langkah serta memalingkan wajah untuk kesekian kalinya.

Morgan memggeram--mengepal kedua tangannya menahan amarah.

"Lupakan. " jawabnya singkat

Katlyn memalingkan wajah sembari melanjutkan langkah menaiki anak tangga menuju kamarnya. Katlyn tidak ambil pusing atas sikap Morgan, Ia terlalu lelah!

-----

Katlyn melangkahkan kaki menuju dapur untuk mengambil segelas air putih.Setelah ia terbangun dari tidurnya karena haus.

Lengannya hampir menggapai gelas di rak piring, sebelum ia mendengar suara gemercik air berasal dari kolam renang di samping kanan dapur.

"Memangnya siapa yang berenang di tengah malam? " gumamnya.

Katlyn melangkahkan kaki penasaran menuju sumber suara, ia mengintip sedikit dari ujung pintu kaca di hadapan kolam persegi empat itu sebelum..

BRUUKKK...

"ARGHHHHHHH!!!!"

Katlyn jatuh terhempas di lantai.Kakinya tergelincir di kramik licin tergenang air itu.

Sontak teriakan itu membuat Morgan terkejut, Morgan melihat ke asal suara.Ia begegas keluar dari kolam. Katlyn disana! Terbujur kaku di lantai.

"Katlyn!! " Serunya sembari berlari menghampiri wanita itu.

-----

Jangan lupa vote dan comment.Terimakasih! Happy reading guys!