Pengenalan

8.4K 165 8
                                    

"Terbesit rasa benci yang amat dalam di benakku ini. Mengapa kau setega ini? Menerbangkan aku tinggi ke atas langit, indah dengan pemandangannya dan sejuk dengan udaranya. Tapi  disaat sedang terbang tinggi, tiba-tiba kau jatuhkan aku! melemparku keras dari langit hingga jatuh ke dalam tanah. Sakit, kelam, gelap yang kurasa! tak mampu ku berteriak, hanya mampu menahan sakit dan remuk dalam diam."

"Memang terasa menyakitkan ketika membiarkanmu pergi, tetapi akan LEBIH menyakitkan jika aku terus menahanmu"

***

"Huem!!!" sambutku pagi ini, rasanya sangat enggan untuk kutinggalkan mimpi-mimpi yang baru saja aku alami, aku berusaha mengangkat badanku yang masih terasa lemas, mencoba mengumpulkan nyawa yang aku rasa belum sepenuhnya masuk ke ragaku.

"Yes! hari Minggu telah tiba!" gumamku bersemangat, mengingat hari ini adalah hari libur seketika mampu menyirnakan rasa kantukku saat ini juga. Entah kenapa aku merasa sangat bersemangat untuk menyambut hari Minggu ini. 

Aku segera mengarahkan kakiku gontai menuju kamar mandi yang masih berada dalam satu ruangan dikamarku.  Kubasuh wajah dan seluruh badan dengan air segar yang berasal dari shower, entah kenapa air di hari Minggu terasa sangat berbeda dengan air di hari-hari biasa. Benar begitu bukan?

Setelah semua selesai, aku memutuskan untuk langsung menuju lantai bawah, menemui kedua orang tua dan kakak laki-laki yang sudah menungguku  untuk sarapan bersama.

"Ayah! Ibu! Kak Dena! Selamat Pagi!" teriakku girang sembari menari-nari kecil dari tangga atas menuju ke meja makan yang terletak di lantai bawah, aku merasa bahagia bisa berada di dekat mereka, keluarga yang sangat aku impikan.

Ohh iya! sebelumnya perkenalkan ya, namaku Nada Sundari, sering dipanggil Nada. Aku adalah anak kedua dari Ibu yang bernama Ratnada dan Ayah yang bernama Hendranada, aku juga memiliki seorang kakak laki-laki yang bernama Denada, dan saat ini aku masih berada di bangku SMA kelas 12 jurusan IPA.

Ayahku adalah seorang HRD di salah satu Hotel bintang lima di Bali, ia sudah hampir 35 tahun bekerja disana *Etdah lama banget! itu kerja atau bertapa sih yah?

Sedangkan Ibuku adalah seorang wirausahawan yang khusus menggeluti bagian jahit Kebaya Bali, ia juga sudah lama menggeluti pekerjaan itu dan saat ini ibuku sudah memiliki tiga cabang Butik kebaya Bali di seputaran daerah Denpasar.

Nah! kalo kakakku, ia adalah seorang Dokter umum yang saat ini sudah bekerja di salah satu rumah sakit swasta di Bali. Ia adalah kakak yang paling sempurna menurutku, walaupun kita sering tak akur, tapi kita saling menyayangi satu sama lain. Menurutku ia adalah salah satu spesies langka yang bentuknya hampir menyerupai seperti manusia tapi tak sama, dengan kelakuan yang aneh dan tak waras yang memiliki tugas menjagaku dari segala macam ancaman di dunia ini.

***

Oke itu sekilas perkenalan dari keluargaku, dan saatnya kita kembali ke topik!

"Hai kakak ganteng!" sambutku ceria sembari mengecup pipinya dan juga mengecup kedua pipi orang tuaku.

"Rusuh lo pagi-pagi!" respon ketus Kak Dena, ia memang sangat sensitif dengan segala hal yang aku lakukan, ia akan selalu mencari dan mencari apapun kesalahanku atas perbuatan yang telah aku lakukan.

"Diem lo!" jawabku sinis, seketika mengubah raut wajah yang awalnya bersahaja menjadi sedikit tajam dan getir, ia dalam sekejap mampu membuat moodku pagi ini hancur.

Aku tak memperdulikan lagi ucapan Kak Dena, dan bergegas mencari kursi kosong di sebelahnya untuk sarapan pagi bersama keluarga.

"Ehh, ngapain lo duduk disini? sana lo jauh-jauh dari gue, entar gue ketularan alay kayak lo!" ketus Kak Dena lagi.

TANGIS atau TAWA (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang