Siapa sih?

403 13 0
                                    

Hari ini sebenarnya aku sangat menantikan kehadiran Kak Andrean, berharap ia melakukan hal yang pernah ia janjikan kepadaku dan keluargku. Aku menunggu kedatangannya dengan cemas, ia hari ini sangat sulit untuk di hubungi. Kemarin malam ia mengatakan padaku akan melakukan kegiatan besar dengan client, agar usahanya semakin berkembang pesat.

Aku sangat senang mendengarnya, usahanya semakin lama semakin berkembang, tapi entah kenapa rasa gugup kian menghantuiku, aku khawatir Kak Andrean tak menepati janjinya.

Hingga sore hari ia sama sekali belum menampakan batang hidungnya dihadapanku.  Aku mulai mencemaskan keadaan, entah kenapa hari ini aku benar-benar tak bisa berpikir jernih dan tenang.

"Kak Andrean!" Lirihku dalam hati.  "Jika boleh jujur, akhir-akhir ini, aku tak merasakan ia seperti dulu lagi. Apakah ia akan membuatku sama seperti Keyla ya tuhan? aku takut" Batinku mengacau sembari menatap kosong langit-langit kamar.

"Aku menunggu mu Kak! menunggu janji yang pernah kau ucapkan padaku. Saat itu kau terlihat begitu serius mengatakannya, Tak mampu ku lihat sisi kebohonganmu saat itu. Aku yakin kau sangat serius denganku, dan aku yakin kau akan kesini melamarku hari ini. Menepati semua perkataanmu yang pernah kau ucapkan dulu." Batinku gelisah.

"Entah kenapa aku sangat tak nyaman dengan sikap Kak Andrean kepadaku akhir-akhir ini. Apakah ia ada masalah? Apakah ia tak mencintaiku lagi? Hah!! pemikiran bodoh!!!" Ku coba menepiskan pikiran negatifku kepadanya.

"DRTTT.. DRTT.. DRTT" Telfonku berbunyi tanda ada panggilan masuk. Secepat mungkin aku meraih ponselku, berharap "dia" menghubungiku saat ini. Namu tiba-tiba keningku mengkerut, ku lihat layar ponselku tertera nomor yang tak dikenal disana.

"Siapa ya?" batinku sembari mengangkat panggilan tersebut.

Belum sempat aku mengucapkan kata kepada lawan telfonku, ia sudah mengumpatku duluan.

"Jahat!!!" Pekik suara seorang perempuan dari seberang sana.

Aku kaget mendengar suaranya, ada apa dengan orang ini?

"Maaf ini siapa ya?" Tanyaku lembut aku berusaha mengontrol diri yang masih terlihat kebingungan.

"Pacar lo brengsek !! beritahu dia bertanggung jawab atau ku laporkan ia ke polisi!!" Katanya mengancam dengan suara yang cukup sangar bagiku.

"Maaf maksudnya apa ya ? saya gak ngerti!" Kataku mencoba mencerna kata-kata dari perempuan itu, aku mulai gelisah dan menerka-nerka maksud dari perempuan tersebut.

"Loo pacarnya Andrean kan? Lo seharusnya didik pacar lo buat belajar bertanggung jawab!! Bukannya malah lari gitu aja dari masalah! gue tanya ke lo! kenapa ponselnya gak tersambung? Lo yang matiin ya? " Kata Perempuan itu menyudutkan.

"Iya saya pacarnya, ini siapa ya? maksudnya gimana ya? saya gak ngerti mbak? saya tidak tau tentang masalah ponsel. Saya juga belum bisa menghubunginya saat ini" kataku mulai khawatir.

"Asal lo tau ya. Dia udah hamilin gue!! Gue suruh dia tanggung jawab tapi gak pernah dia respon!!! gue telfonin dia, gak pernah diangkat, kemana lo sembunyiin dia? ahh? lo sebagai pacarnya mestinya jaga kelakuan pacar lo!!. Dasar gak cewek gak cowok sama-sama sinting !!! Breng*ek!!!" Pekiknya keras.

Aku sangat terkejut Mendengar semua penjelasannya itu, Rasanya aku belum bisa mempercayai apa yang perempuan itu bilang, benarkah ini semua? tiba-tiba jantungku terasa berhenti berdetak, lidahku terasa kelu, pelupuk mataku mulai memanas. Entah kenapa rasanya sangat sakit mendengar kata-kata dari  perempuan tadi.

"Maksudnya Andrean menghamili anak orang?" Batinku mulai gusar. "Gak!!! gak mungkin, mbak pasti boongin saya, ngerjain saya kan?" Tanyaku kembali memastikan.

TANGIS atau TAWA (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang