Akhirnya

1K 28 0
                                    

"Kring,,, Kring,,, Kring,,," Getar dan suara ponselku terdengar nyaring malam ini, aku melihat siapakah yang menelfon malam-malam begini? Kulihat terpampang jelas nomor tak dikenal disana. Aku bingung dan segera mengangkat telepon tersebut.

"Hallo" Sapaku terlebih dahulu.

"Haii Nada!" Suara laki-laki yang tak asing bagiku terdengar lagi dari arah seberang telepon.

"Siapa?" tanyaku sembari berusaha mengingat pemilik suara tersebut.

"Aku Andrean" Katanya.

"Ohh, Kak Andrean, ada apa kak?" Kataku menyadari yang meneleponku adalah Andrean.

"Gak apa, cuma pengen ngehubungi kamu aja, gimana udah baca bukunya itu?" Tanyanya memulai topik pembicaraan.

"Udah Kak, ini lagi baca juga" Jawabku.  "Isinya bagus" Lanjutku lagi.

"Tau gak, tadi aku kena cakar" Ceritanya.

"Cakar? kok bisa?" timpalku tak mengerti.

"Ya bisa, kena cakar kucing. Niat mau nangkep tersangka yang udah nyuri laukku tiap malem di dapur, mau tak kasi pelajaran biar kapok, tapi malah aku yang dikasi pelajaran sama si kucing edan itu!!" Ceritanya tak terima dengan perlakuan si kucing itu.

"Hahaha, terus apanya yang dicakar?" Kataku, mendengar ceritanya, aku merasa geli mendengar Kak Andrean kalah melawan si kucing.

"Pipiku kena cakarnya, mukakku jadi kayak isi kumis kucing gitu di sebelah kiri, sialan tu kucing!" Katanya kesal.

"Untung kagak anuku yang dicakar, kalo itu yang dicakar. Matilah aku" Sambungnya lagi.

"Hahahahaha" Aku tertawa geli mendengar semua cerita Kak Andrean, membayangkan bagaimana bentuk wajahnya setelah kena cakar si kucing, yang ia bilang seperti membentuk kumis kucing di bagian pipinya.

"Kamu belum tidur?" Tanyanya lagi.

"Belum" Kataku sembari mengatur nafas seusai tertawa.

"Ya udah, aku nelpon kamu cuma buat kasih tau itu aja sih:v" Katanya tertawa.

"Gak ada yang lain?" Kataku lagi.

"Gak ada, besok lagi yaa, bye!! " Jawabnya, lalu mematikan sambungan telpon tersebut.

Aku tersenyum mengingat ceritanya tadi. "Ternyata ia mengasikan juga" Batinku senang.

Aku  melanjutkan kembali kegiatan membaca novel, novel yang tadi ia sempat berikan untukku.

***

Hari ini hari Minggu, aku memiliki rencana untuk pergi bersama Kak Dena, ia mengajakku untuk ikut kerumah Bella, dan jalan-jalan bersama.

Aku bersiap dan sangat bersemangat untuk hal ini, jalan-jalan bersama Kak Dena adalah sesuatu yang paling menyenangkan, kenapa? sebab ia akan selalu setia mentraktir apapun yang aku mau dan inginkan.

Kami berangkat menggunakan mobil CRV milik ayahku. Kebetulan ayah lagi libur hari ini. Sekitar pukul 10 pagi kita sudah sampai di rumah Bella.

Kami bertemu dengan Bella dan seluruh keluarganya, aku sudah kenal dengan semua keluarganya itu, Kak Dena juga sudah kenal.

"Yuk berangkat!!!" Seru Bella setelah selesai bersiap, kami bertiga pun segera meluncur ke salah satu Mall di dekat daerah kami. Rencananya sih mau beli keperluan sehari-hari.

"Sekitar pukul 1 siang, kita sudah menyelesaikan kegiatan kita.

 Aku merasa belum puas dengan apa yang kita lakukan tadi, hingga sebuah ide cemerlang muncul dalam otakku "Kak Nonton yuk!!!" celetukku pada Kak Dena

TANGIS atau TAWA (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang