Kedatangan Kak Andrean

406 11 0
                                    

Kutatap kosong layar televisi yang sedang asik menyala di depanku saat ini, pikiranku melayang entah kemana, bahkan diriku sendiri tak menyadari apa yang aku pikirkan saat ini. Tiba-tiba ditengah lamunanku terdengar nyaring suara ponsel yang ada di genggaman tanganku, seketika lamunanku buyar dan mulai menatap ponsel memastikan siapa yang menelepon. 

"Kak Andrean" Nama itu terpampang nyata pada layar ponselku, tak dapatku sembunyikan seketika hal sederhana ini mampu membuat kedua ujung  bibirku terangkat maksimal. 

"Kak Andrean nelfon, Yes!!!" Seruku senang dalam hati, dengan cepat  kilat aku mengangkat panggilan tersebut dan tak mau menyia-nyiakan kesempatan ini.

"Hallo" Sapaku penuh semangat.

"Haii Nada" Terdengar suara laki-laki yang amat sangat lembut dan sangat mampu meluluhkan hatiku setiap mendengarnya. 

"Kak Andrean, aku kangen!" Kataku dengan perasaan sangat senang, sungguh saat ini aku tak bisa menggambarkan apa yang aku rasakan, aku sangat merindukan sosok Kak Andrean di sampingku, aku tak ingin lama-lama tersiksa dengan perasaanku saat ini.

"Kakak juga kangen kamu Nad, maaf ya kemaren Kakak gak sempet hubungin kamu, banyak acara bahkan untuk istirahat saja hanya beberapa jam" Jelas Kak Andrean menenangkan hatiku.

 Aku yang kemarin malam gelisah, sedih bercampur kecewa karena tak dikabari oleh Kak Andrean, kini berubah menjadi sangat senang dan lega. Rasa marahku kemarin malam seketika berubah dan menghilang setelah mendengar alasan yang sangat logis bagiku.

 Aku tak tau kenapa rasa kecewa dan marah ini cepat sekali menghilang, tapi intinya ketika sudah berkomunikasi atau bertemu dengan Kak Andrean semua kekalutan yang aku rasakan pasti selalu dapat dimusnahkannya. Dan untuk saat ini aku sangat senang dapat mendengar suaranya meski dari kejauhan.

Aku menarik nafas panjang dan berkata "Ihh, aku nungguin kakak kemaren, Kakak gimana? Baikkan disana? Sekarang pulang kan?" Kataku tak sabar.

"Maafin kakak ya udah buat kamu nunggu, Kakak baik kok. Iya sayang ini lagi nunggu jadwal penerbangan!" Jawab Kak Andrean lega.

Lagi-lagi kata-katanya itu sangat berhasil membuat sekujur tubuhku melompat-lompat kegirangan, sungguh tak mampu ku bendung perasaan bahagia ini "Yes! entar aku suruh ayah jemput yaa sekalian aku ikut! bolehkan?" Jawabku bersemangat.

"Wah enak nih dijemput sama calon mertua dan calon istri! Boleh banget dong, makasi ya sayang!" Timpal Kak Andrean tak kalah senang.

Mendengar ucapannya itu, serasa seperti diberikan kabar yang sangat membahagiakan bagiku, senyum dibibirku trus mengembang, tak bisa ku pungkiri perasaanku, hal yang aku tunggu-tunggu akan segera tiba. 

"Entar kabari ya kak kalo sudah nyampek, aku dan ayah akan siap sedia menjemput kakak" Kataku lagi.

"Iya sayang, kamu inget makan yaa, I Love You" Katanya lagi.

"I Love You sayang" sahutku sembari mematikan panggilan tersebut.

Ku banting tubuh mungilku diatas sofa di ruang tamu tersebut, "Hua! lega rasanya, Kak Andrean akan pulang hari ini. Terima kasih ya tuhan, akhirnya aku akan bertemu dengannya, semoga ia selamat sampai di Bali tuhan" Batinku menghela lega.

Aku pun bergegas memberitahu ayah agar nantinya menjemput Kak Andrean di Airport ketika ia sudah sampai.

"Yah! entar jemput Kak Andrean yuk! Hari ini ia sudah pulang dari Singapura" kataku bersemangat kepada ayahku.

 Ayahku tersenyum sejuk "Iya sayang, Andrean sudah menelepon ayah tadi. Minta tolong agar dijemput" Kata ayahku.

"Yes, aku ikut yaa!" Kataku semakin bersemangat.

TANGIS atau TAWA (THE END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang