Yuju berdiri di barisan paling belakang kelasnya. Maklum, anak tinggi di belakang. Nggak kayak Eunha yang barisnya paling depan. Yuju merapikan topinya sambil mengecek seragamnya, kapok sudah dia gak mau dipoin lagi. Apalagi sama tuh ketos sialan.Upacara dimulai. Mereka mengikuti dengan khidmat. Sebelum beberapa orang di depan dan samping Yuju mulai cekikikan.
Yuju menoleh penasaran, "Kenapa sih?"
Yugyeom ketawa kecil, "Tuh, kiming ketauan pake foundation. Mukanya keliatan putih tapi lehernya keliatan coklatnya."
"Pfft." Yuju menaha ketawanya sambil menunduk. Ia mendengarkan yang lainnya berbicara dan tertawa pelan. Bahunya bergerak naik turun menahan tawa.
Yuju memukul lengan June pelan. "Oi jangan bercanda njir. Ntar ketauan—"
"Yuju, ikut gue."
June, Yugyeom, Bambam dan beberapa kumpulan laknat lainnya langsung terdiam sambil menatap Jaehyun yang kini memandang Yuju tajam.
"Lah? Napa?"
"Kebanyakan ketawa. Ikut gue."
"Lah anjing."
"10 poin."
Jaehyun menarik Yuju keluar barisan. Yuju memandang Jaehyun tidak percaya dan mengucapkan kalimat sumpah serapah tanpa suara pada kawanan laknat yang kini tertawa cekikikan melihat nasib Yuju.
"Apaan sih? Lo harusnya gak cuman ngehukum gue dong! Mereka yang mulai. Ya jangan salahin gue kalo ketawa gara-gara mereka!" protes Yuju kesal. "Gue bahkan nyuruh mereka berhenti. Makanya gue mukul si Junedi. Lo jangan gini dong!"
Jaehyun tetap terdiam membuat Yuju geregetan. "Jangan fitnah dong, jangan nentuin gue salah atau nggak tanpa dengerin penjelasan gue."
"Apa yang perlu dijelasin? Bahkan tadi lo ikut ngomong yang bikin mereka ketawa."
"Siapa yang mulai? Bukan gue."
"lo baris di samping gue sini."
Yuju menghela nafas. Gadis itu mengerucutkan bibirnya kesal. "Ntar habis upacara jangan ke kelas dulu, gue mau ngasi hukuman ke lo."
"Gue ada ulangan jam pertama."
Ucapan Yuju tidak digubris. Yuju pengen ngejambak rambut Jaehyun yang mulus itu. Amarahnya hampir meledak ketika ia melihat sosok mantan berbaris di depannya. Yuju dapat melihat jelas punggung lelaki itu.
Yuju tersenyum, setidaknya ia bisa melihat sosok orang yang disayanginya itu.
.
"Ntar lo ke perpustakaan habis pulang sekolah. Ngebersihin sama ngerapiin buku disana."
"HAH?! Sendirian?! Gila lu?"
"Salah sendiri bercanda."
"Gila gue, gue tuh.. itu semua salah si KIMING YANG PAKE FOUNDATION!" Teriak Yuju keras. Mingyu yang lewat itu langsung menoleh kaget.
"Terserah pokoknya ntar ke perpus. Jangan telat."
"Emang kenapa? Kalo gue telat lo bakal ngasi poin lagi?" Tanya Yuju meremehkan.
"Ya."
Jaehyun pergi meninggalkan Yuju yang menatap sosok punggungnya yang pergi menghilang di balik banyak murid. "Maknya ngidam apaan sih, kok bisa ngelahirin anak nyebelin kayak gitu?"
Yuju balik ke kelas dengan sebal. Matanya melirik ke segerombolan cowok di pojokan. Gadis itu membanting topinya di meja.
"HEH LO LO SEMUA!"
"Wuih, nyai."
"Tepuk tangan pada Yuju yang udah nyelamatin kita semua!" teriak June sambil bertepuk tangan keras diikuti yang lain.
"Gara-gara lo pada ketawa cekikikan tentang kiming gue jadi dihukum nih!"
"Salah sendiri lo tanya ke gue Ju." ucap Yugyeom santai.
"Eh lo tuh gak ngerasa bersalah kek, atau apa kek. Gak kasihan sama gue?"
"Gak." ucap mereka serempak.
"WOI!" Bentak Yuju keras membuat mereka semua berjengit kaget. "Gue tuh jadi bulan-bulanannya si Jaehyun kampret itu. Bisa-bisa di rapot gue, kelakuan gue dinilai C!"
"Yaudah nasib." ucap Bambam yang langsung ditendang oleh Yuju.
"Lah lo sih, sukaannya nyari masalah sama si Jaehyun. Udah ngerti dia ketos kayak gitu." Ucap Jungkook yang sedang bermain game di hpnya.
"Terus dulu kenapa kalian milih dia njir."
"Ya kan kita gak tau. Mukanya kan kalem, diem gitu. Gak sangar kayak kak Hanbin. Kali aja dia lebih jinak ketimbang kak Hanbin."
"Tapi prediksinya salah bro."
"Halah paling-paling ntar Jaehyun bakal tobat sama kayak kak Taeyong sama kak Hanbin itu."
"Eh eh tapi kak Hanbin sekarang kesemsem sama kak Yerin lho." Bambam mulai nggosip. Udah kebiasaan nih setiap pagi kumpulan cowok di pojokan nggosip tentang berita seputar sekolah.
"Bodo!"
Yuju balik ke kursinya dan meletakkan kepalanya. "Capekk..."
.
.
Yuju berlari ke perpustakaan. Ia membuka pintu dengan keras, berharap tidak disambut oleh jelmaan setan si Jaehyun.
"Diam! Bukanya jangan keras-keras! Ini perpustakaan!"
Yuju tersenyum garing dan menunduk meminta maaf pada penjaga perpus. Gadis itu berjalan menyusuri rak-rak buku yang sedikit tinggi itu. Ia baru saja akan duduk jika saja ia tidak melihat sosok menyebalkan di antara rak-rak buku.
"Woi, gue disini."
Jaehyun menoleh melihat Yuju yang memandangnya sebal. "Oke, sekarang bantu gue nyusun buku-buku sesuai alpabet ini."
"Jangan bilang lo ngehukum gue biar gue ngebantuin lo ngerapiin perpustakaan?"
"Ngapain gue harus ngajak lo? Gue kan bisa ngajak temen gue yang lain." ucap Jaehyun. "Udah bantu ini. Biar cepet pulang."
"Aduh iya, iya. Lo kok buacot bener sih." Gerutu Yuju sambil membantu Jaehyun merapikan buku-buku itu.
Mereka berkerja dalam diam, yang membuat Yuju senang. Karena ia tidak harus berdebat dengan lelaki menyebalkan ini.
Sret!
"Eh?!"
BRUK!
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] infelicis | yuju jaehyun ✔️
Fanfic『𝙥𝙞𝙣𝙠 𝙩𝙖𝙥𝙚 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙚𝙨 』 udah patah hati, malah punya urusan sama ketua osis perfect. rasanya yuju mau ngumpat aja.