Yuju kini berjalan di belakang sosok cowok yang menyebut dirinya sebagai ketua osis. Yuju mendengus kesal. Diam-diam di belakang ia memberikan jari tengah pada cowok itu.
"Mati lo matiii"
"Kelas berapa?"
Yuju langsung pura-pura mengelus tangannya dan menatapnya tajam. "Hah?"
"Kelas berapa?"
"12 ler."
"Gue punya nama. Lo kira gue laler gitu?"
"Iya. Lo laler soalnya udah ngotorin rencana gue." ucap Yuju asal. Yuju mendengus sambil menatap sekelilingnya.
Eh, Seokmin kelasnya ada di bahasa inggris. Berarti bisa lewat kelasnya dong?! Asyik asyik jos. Penyemangat hidup yang gelap nih.
Lelaki di depannya memandang Yuju yang senyum-senyum sendiri dengan aneh. "Napa lo?"
"Paan sih? pengen tau aja." Yuju memeletkan lidahnya. Yuju sekarang punya dendam sama tuh cowok. Eh ngomong-ngomong, Yuju belum tau namanya.
"Heh lo. Ler."
"Hm?"
"Nama lo sapa sih? Gue gak kenal."
"Lo gak tau nama ketos lo? Lo kemana pas pemilu tuh? Gak ikut milih?"
"Anjir bacot banget sih lo? Udah deh jawab aja kan beres."
"Jaehyun."
Yuju mengangguk kecil dan menoleh ke samping, ke arah kelas Seokmin yang akan mereka lewati.
Bagus, pintunya dibuka. Bisa liat mantan dengan jelas nih uhuy.
Mereka berdua berjalan melewatinya. Yuju mah pura-pura sok gak liat, biar keliatan cool gitu lah ya.
"Eh nak Jaehyun!"
Mereka berdua berhenti seketika ketika guru bahasa inggris, bu Jessica memanggil Jaehyun. Mau tak mau Jaehyun masuk ke dalam kelas sedangkan Yuju berdiri di luar.
"Lah itu kenapa sama Yuju?"
"Oh, dia tadi bolos pelajaran jadi saya bawa ke kelasnya lagi."
SI KUTIL BADAK.
Yuju melotot lebar. Jaehyun ngomong blak-blakan, gak sadar tuh kelas lagi sepi apa?! Aduh mana ada Seokmin disana. Muka Yuju ini taruh dimana ya Gusti.
"Anjing banget sih tuh anak." gumam Yuju kesal. Gadis itu akhirnya pergi melarikan diri selagi Jaehyun masih ngobrol bareng bu Jessica.
Sabodo lah ya.
.
.
"Anjir ya malu-maluin lo Ju!"
Yuju cemberut. Siapa sangka habis dia pergi melarikan diri Jaehyun malah bikin pengumuman di speaker sekolah buat nyari si dia?! Mana ngomongnya,
Untuk ananda Choi Yuju, diminta untuk menemui ketua osis Jung Jaehyun di ruang Bk sekarang.
Ini mah dikira Yuju lagi ngelakuin kesalahan fatal padahal cuman kepergok bolos sama tuh orang. Kamprett.
Mana pengumumannya disiarin di seluruh kelas lagi. Ke kelasnya Seokmin, ke kakak kelas, ke adik kelas, ke seangkatan. Rasanya Yuju pengen musnahin tuh orang.
"Ah bodo males sama tuh jahe keraton."
Eunha tertawa ngakak. "Ya lo sih, pake bolos segala. Tuh si Jaehyun kan emang ketos paling ketat setelah kak Taeyong sama kak Hanbin."
"Bodo bodo males! Musnah aja tuh kuman." ucap Yuju. "Mana tadi ya tuh anak ngomong keras banget kalo gue bolos di kelasnya Seokmin! Aduh muka taruh mana ini anjiir."
"Wakakakakak!" Eunha ketawa lebar. "Nasib ya Ju wkwkwk."
"Duh tuh orang, muka kayak ban kempes ae bangga cuih!"
"Siapa yang kayak ban kempes?"
Yuju dan Eunha terdiam dan langsung menoleh ke belakang. Melihat Jaehyun dan kumpulannya kini menatap mereka.
ANJEENGG ADA SEOKMIN WAT DE PAK
Yuju menelan ludahnya gugup. Bukan gugup karena si ban kempes ini, tapi gara-gara si Seokmin, "Apaan sih? Gue ngomongin ban kempesnya ayah gue gara-gara kena paku tambal ban. Gak usah sok tau!"
"Gue gak sok tau. Gue denger sendiri."
"Tapi kan gue yang ngomong? Bhay."
Yuju mengajak Eunha pergi meninggalkan Jaehyun, Seokmin dan 3 orang figuran lainnya.
Aduh, Seokmin kok tambah ganteng ya?
.
.
"WANJENG GUE TELATTTT!"
Yuju berlari menuju sekolah dengan nafas terengah-engah. Semoga gerbang belum ditutup, semoga gerbang belum ditutup, semoga gerbang belum—
udah ditutup.
Yuju melongo. Ini kenapa kayaknya habis putus dia ketiban sial terus ya? Yuju langsung pergi ke pos satpam.
"PAK JONGIN! BUKA DONG PAK!"
"Yah udah telat ini neng. Gak bisa. No nego-nego."
"Haduh pak. Saya udah ngasi hand lotion ke bapak. Masa lupa sih pak? Bapak ngelupain persahabatan kita?!"
"Aduh hand lotion mar*na mah bapak bisa beli! Udah kamu telat. Nunggu guru bk aja deh."
"YAH BAPAK AH. GUE DOAIN MAKIN ITEM!"
"EEET KURANG AJAR."
Yuju memeletkan lidahnya dan akhirnya berjalan pulang dari sekolah. Gak papa sih bolos, tapi maknya nih ntar koar-koar dah. Ogah kalo gini rasanya.
"Apa yang harus ku lakukan?!" teriak Yuju keras. Yuju mendengus dan akhirnya melihat jalan di sebelah sekolahnya. Yuju berjalan ke arah jalan itu dan menemukan sebuah jalan akhir dari permasalahannya.
Manjat pagar bro.
Pagarnya gak tinggi-tinggi amat. Yuju tuh expertnya manjat. Dia sering manjatin pohon mangga buat nyolong mangganya pak Namjun sama naikin tiang kalo dikejar anjing.
Yuju bersiap-siap untuk memanjat.
Pertama-tama, lempar tasnya ke dalam.
BRUK!
"Bodoo! Ada hp gue disana njer." Yuju meringis. Namun sedetik kemudian ia mulai menengok ke samping kanan dan kiri, memastikan tidak ada orang.
Yuju naik dengan mantap ke pagar sekolah itu. Ia sampai di atas, hanya butuh waktu untuk turun ke bawah dengan loncat. Tapi tiba-tiba kakinya terpeleset dan Yuju jatuh ke bawah.
GUBRAK
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] infelicis | yuju jaehyun ✔️
Fiksi Penggemar『𝙥𝙞𝙣𝙠 𝙩𝙖𝙥𝙚 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙚𝙨 』 udah patah hati, malah punya urusan sama ketua osis perfect. rasanya yuju mau ngumpat aja.