[perasaan]

3K 448 12
                                    


"YUJU! ADA PAKET KIRIMAN NIH!"

Yuju turun ke bawah mendengar suara ibunya. Ia menghampiri wanita berumur 40 tahunan itu, "Dari?"

"Gak tau, tapi baunya busuk banget." Ucap ibunya Yuju. "Kamu gak pesan aneh-aneh kan?"

"Hah? Nggak lah.." Yuju membawa kotak itu keluar karena baunya sangat menyengat. Ia membukanya dan langsung berteriak keras.

"AAAA!" Yuju jatuh ke bawah dan kotak yang ia pegang pun juga jatuh.

"Yuju kenapa?!"

"G..gak.. gak papa.." ucap Yuju dengan pelan. Gadis itu melihat paket yang berisi tikus mati itu dan mengambil secarik kertas yang bertuliskan dengan darah. Entah darah apa.

Jauhin Jaehyun atau lo bakal dapet hal kayak gini setiap hari, bahkan lebih parah.

Yuju mengernyitkan dahinya. Terornya semakin hari semakin menyeramkan. Awalnya ia mengira ini hanya surat ancaman. Tapi entah kenapa ini bukan sekedar surat ancaman.

Yuju langsung membuang kotak itu ke tempat sampah dan bergegas ke kamarnya. Ia hendak pergi ke suatu tempat yang mungkin dapat membuatnya sedikit lebih tenang.

Ciwi-ciwi jomblo kece [6]

Yuju : oy kumpul. Meet up kuy. Gue mau ngomong sesuatu.

Yuju : penting.

.

.

Para anak gfriend datang ke tempat yang sudah Yuju dan mereka janjikan. Mereka melihat Yuju dengan penuh tanda tanya. Sowon menatap Yuju, "Kenapa Ju?"

Yuju mengeluarkan handphonenya dan menunjukkan foto surat yang ia sempat foto tadi.

"A..apaan nih?"

"Ada surat, dateng sama kotak yang isinya tikus mati." Ucapnya yang membuat yang lainnya bergidik ngeri. "Dan suratnya tuh ditulis pake darah."

"Siapa yang nulis?!"

"Mana gue tau." Yuju mendengus. "Gue udah dapet nih terror semenjak beberapa bulan yang lalu. Pokoknya isinya jauhin Jaehyun padahal gue sama dia gak deket."

Yang lainnya berpandangan. Eunha berpikir sejenak, "J..jangan-jangan waktu yang notifikasi lo banyak banget tuh isinya teror semua?!"

Yuju mengangguk. "Gue kira tuh cuman ancaman biasa terus gue gak tanggapin. Eee, tapi... lama kelamaan makin menjadi-jadi."

Sowon menghela nafas, "Liat surat teror yang lain bisa?"

Yuju mengambil handphonenya, "Yang surat-surat udah gue buang sih, tapi gue foto siapa tau ada kesamaan atau apa gitu."

Mereka berlima mengamati surat itu dengan seksama. Surat dengan kertas berbeda dan isi yang berbeda hanya saja inti permasalahannya sama.

"Ini mah dari fansnya kak Jaehyun yang maniak." Ucap SinB. "Dia pasti cemburu soalnya liat lo sama Jaehyun berduaan terus."

Yuju menatap SinB, "Gue gak berduaan sama Jaehyun."

"Halah. Lo akhir-akhir ini sering banget sama Jaehyun Ju! Dianter pulang, terus apalah, banyak anak yang penasaran sama hubungan lo sama Jaehyun."

"Gue gak ada apa-apa kok sama dia. Dia masih tetep aja ngehukum gue."

Yerin tersenyum kecil, "Mungkin dia ngehukum lo karena dia pengen deket sama lo. Kan ada cowok yang gitu."

Yuju tertawa pelan. "Yakali Jaehyun mau deket sama gue? Ngakak banget sih?"

Yang lain berpandangan dan menatap Yuju datar. Eunha merengut, "Lo ini emang pura-pura gak tau atau gimana sih? Masa lo gak peka sih Ju?!"

Yuju menaikkan alisnya, "Peka apaan?"

Sowon menghembuskan nafas kasar, "Lo bener-bener gak tau?"

"Huh? Nggak tuh."

Yang lain terdiam dan mengendikkan bahunya. Tidak tau apa yang harus mereka lakukan pada temannya ini.

"Kak, jujur deh, gimana perasaannya ke kak Jaehyun?" tanya Umji yang membuat Yuju berjengit kaget. Yuju terdiam, tidak tau harus menjawab apa.

"Nyaman? Gak suka? Seneng? Gimana?" tanya Umji lagi.

Yuju merenung, selama ini, walaupun ia mengakui ia sering mengumpat dalam hati setiap kali Jaehyun menghukumnya, ia tidak bisa menahan bahwa sebenarnya ia merasa senang berada di dekatnya. Nyaman layaknya teman dekat. Sama seperti saat bersama Seokmin dulu.

Ah.. Seokmin. Ia lupa bagaimana perasaannya pada Seokmin sekarang. Ia terlalu sibuk mengurusi Jaehyun sehingga lupa akan adanya eksistensi seorang Seokmin.

"Suka?"

Yuju menatap Sowon yang kini memandangnya hangat. Tidak, bukan rasa suka, jantungnya belum berdebar ketika dekat dengan Jaehyun. Yah, terkadang jantungnya terpompa lebih cepat dan ia gugup ketika Jaehyun melakukan skinship atau mendekatkan wajahnya.

"N..nggak lah.." Yuju tertawa kecil. "Gue cuman ngerasa... nyaman aja."

Yuju tersenyum, "Iya. Nyaman kayak temen!"

"Nyaman bisa tumbuh menjadi perasaan suka Ju." Ucap Yerin yang kini membuat Yuju terdiam.

Kata-kata itu entah kenapa mengiang-ngiang di kepalanya.  

[1] infelicis | yuju  jaehyun ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang