Yuju mengetuk pintu tatib yang terlihat gelap itu. Biasa, suram gitu kan, mencekam lagi. Guru tatib kan galak-galak gitu bos. Yuju mengetuk beberapa kali namun tidak ada yang datang. Yuju menghela nafas pelan sambil meringis sakit. Darah ada di tubuhnya. Bagaimana Jaehyun bisa buta?
"Yuju ya?"
Yuju menoleh melihat guru bk kesayangan semua murid, bu Taeyeon. "Tadi guru tatibnya gak ada. Ke ruang bk aja yuk." Ajak bu Taeyeon dan akhirnya Yuju mengikuti guru itu ke ruang bk.
Pintu ruang bk dibuka, menunjukkan suasana yang menyenangkan bagi Yuju. Ac yang dingin, aroma yang menenangkan akibat parfum terapi, lalu sofa empuk dengan meja di depannya yang terhiasi taplak meja bercorak yang rumornya dibeli di Inggris. Lalu lampu chandelier kecil dan beberapa hiasan antik lainnya.
Yuju duduk di sofa empuk itu sambil menatap sekelilingnya. Beberapa menit kemudian, Bu Taeyeon membawa secangkir coklat hangat dan sepiring kue kering yang menggiurkan.
"Jadi, ada apa?"
Yuju terdiam sambil mendengus pelan, "Ibu pura-pura gak tau atau gimana?"
Bu Taeyeon tersenyum, menunjukkan senyumnya yang angelic itu. "Ibu cuman mau denger dari kamu aja. Ibu emang udah tau apa yang terjadi." Bu Taeyeon memandang tubuh Yuju yang luka-luka dan penuh darah.
"Dia yang mulai duluan." Ucap Yuju. Gadis itu menghela nafas pelan, "Yah, saya yang ngedatengin dia dulu tapi dia alasan kenapa saya ngedatengin dia."
"Kalo boleh tau, kenapa kamu marah ke dia? Kalian kan sahabatan dulu bukan?"
Yuju menghela nafas sekali lagi, "Gara-gara cowok. Biasa."
Bu Taeyeon mengangguk mengerti, ia tersenyum sekali lagi, "Jaehyun ya?"
Yuju memandang Bu Taeyeon kaget, "Kok bisa tau?"
"Saya udah sering ngamatin anak-anak. Kalo hal gini aja ibu udah tau. Biasanya dalam satu kelas saya disuruh merhatikan 27 murid sekaligus. Memperhatikan cuman 3 orang itu hal gampang." Ucapnya. "Terus kenapa sama Jaehyun? Kalian saling suka?"
"Pshh, saya gak suka sama tuh anak. Gak sudi." Yuju tersenyum pahit. Apalagi dengan kelakuannya barusan. Bagaimana bisa dia memutuskan seenak jidat tanpa mendengarkan penjelasannya dulu?
Bu Taeyeon tersenyum hangat pada Yuju. "Jangan menyangkal perasaanmu sayang. Kamu bisa bilang kamu gak suka sama Jaehyun, tapi perasaanmu mengatakan sebaliknya."
Yuju mendengus, "Ngomong-ngomong soal Jaehyun, Chaeyeon ngira saya nikung dia. Soalnya kita sering keliatan bareng. Padahal itu gara-gara Jaehyun yang suka ngehukum saya."
"Terus, gara-gara nikung dia marah? Itu hal wajar bukan?"
"Masalahnya dia sampe ngirim surat teror segala. Saya punya buktinya di hp nih. Sampe di kasi tikus mati sama surat berdarah juga." Ucap Yuju. "Saya otomatis marah, ngapain sih gara-gara cowok sampe bikin kayak gitu? Paling parah tuh mau ngebunuh saya."
"Oh ya?"
"Mau nabrak sampe mati. Tadi dia bilang kita gak pernah sahabatan."
Bu Taeyeon mengangguk mengerti. "Terus tadi siapa yang mulai tinju-tinju gitu?"
"Dia. Tapi dia memutar balikkan fakta." Yuju menghela nafas pelan. "Semua cuman gara-gara anak nyebelin yang sok tau itu."
Bu Taeyeon tersenyum, "Dia gak senyebelin kayak yang kamu kira kok."
"Hah, sukaannya ngehukum padahal saya gak salah apa-apa. Terus tiba-tiba baik habis itu dihukum lagi. Maksudnya apa coba."
"Mungkin itu cara biar dia deket sama kamu. Dia anak yang pemalu, pasti dia ngerasa minder kalau cuman sekedar ngedeketin kamu tanpa modal apa-apa. Apalagi kamu baru putus sama anak yang namanya Seokmin kan?
Yuju terdiam dan mengangguk. Bu Taeyeon meminum tehnya perlahan. "Dia pasti ngerasa gak enak karena Seokmin itukan dekat sama Jaehyun."
"Maksudnya ibu tuh Jaehyun suka sama saya? Gak mungkin lah, Jaehyun aja cuek bebek gitu."
"Oh ya? Baru kali ini lho, ibu liat sifat Jaehyun yang care ke cewek." Ucap Bu Taeyeon yang membuat Yuju menoleh aneh. "Sifat apa?"
"Mungkin kamu gak tau, tapi waktu kamu pingsan gara-gara dihukum itu, Jaehyun langsung nggendong kamu ke UKS. Panik banget."
Yuju terdiam, ia tidak tau bahwa Jaehyun yang membawanya ke UKS. Bu Taeyeon menatap Yuju, "Ibu bisa tau dia itu peduli sama kamu. Dan dari pandangan matanya barusan, dia kecewa karena kesalahpahaman tadi."
"Kamu sebaiknya ngobatin lukamu lalu jelasin yang sebenernya ke Jaehyun."
Yuju terdiam dan akhirnya mengangguk. Ia berdiri sambil meminum susu hangatnya hingga habis lalu pergi setelah berterima kasih.
"Yuju."
Yuju menoleh menatap gurunya yang memberinya senyuman hangat, "Jangan menyangkal perasaanmu sendiri. Akui aja. Mengakui perasaanmu itu bukan kejahatan kok."
Yuju mengangguk dan akhirnya pergi keluar dari ruang bk. Bu Taeyeon tersenyum dan menggelengkan kepalanya, "Dasar cinta anak muda."
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] infelicis | yuju jaehyun ✔️
Fanfic『𝙥𝙞𝙣𝙠 𝙩𝙖𝙥𝙚 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙚𝙨 』 udah patah hati, malah punya urusan sama ketua osis perfect. rasanya yuju mau ngumpat aja.