"KAMPRETTTTT!Yuju berteriak keras. Ia menggedor-gedor pintu, "WOI BUKAA! PAK JONGIN!" Teriak Yuju keras. Ia menatap pintu di depannya itu dengan kesal.
"Buka njir buka!"
"Astaga! Ya ampun kenapa gue sial banget ya ampun!" teriak Yuju keras.
Disisi lain Jaehyun baru saja selesai membereskan ruang OSIS dan hendak pulang. Lelaki itu menghela nafas pelan dan mengacak rambutnya. Ia sangat sibuk dan terkadang berharap sekali saja ia menghirup nafas kebebasan.
Jaehyun mengacak rambutnya kembali dan berjalan sambil memutar kunci mobilnya. Ia berjalan tenang.
"WOI!"
Jaehyun berjengit kaget ketika mendengar dentuman keras di pintu sebelahnya. Jaehyun berjalan dengan sedikit bingung lalu mengetuk pintu itu pelan. "A..ada orang?"
"GUE KEKUNCI WOI!"
"S..siapa ini?"
"YUJU YUJU! BUKAIN DONG!"
Ah, Yuju.
Jaehyun mengangguk mengerti. "Ya. Gue ambilin." ucapnya lalu pergi meninggalkan Yuju yang masih terkunci di kelas. Yuju yang masih di dalam kelas itu pun melihat ke jendela luar, "Eh? Siapa itu tadi? Jaehyun?!"
"BUKAIN NYET JANGAN DITINGGAL!"
Jaehyun datang dengan tidak membawa apa-apa di tangannya. Lelaki itu terdiam di depan pintu. "Oi."
"Jaehyun kan lo? Cepet bukain dong!"
"Pak Jonginnya udah gak ada."
"HAH?!"
"Udah gak ada guru disini. Satpam udah gak ada, soalnya kuncinya dijaga satpam semua." ucap Jaehyun pelan.
Yuju menghela nafas, "Jadi gue harus nginep disini nih? Anjir." Yuju merosot ke lantai. Gadis itu menghela nafas pelan. "Kenapa gue sial banget sih."
Jaehyun terdiam dan akhirnya duduk membelakangi pintu itu. Yuju yang merasa sebuah beban berat menimpa punggungnya, langsung menoleh ke belakang. "Lo masih disana?"
Jaehyun terdiam sebelum menjawab, "Ya."
"Ngapain disini? Bukannya lo bisa pulang?"
Jaehyun tidak menjawab. Lelaki itu menyandarkan kepalanya. "Lo gak mau gue temenin? Mau disini sendirian?"
"Ya bukan gitu." ucap Yuju cepat. Yuju terdiam dan menghela nafas pelan. Mereka berdua tidak berbicara satu sama lain. Mengingat keduanya tidak terlalu dekat.
"Lo mau gue setelin musik?"
"Boleh aja. Biar gak sepi."
Jaehyun memutar musik dari hpnya dengan volume cukup keras. Mereka berdua terdiam dengan suasana yang sedikit lebih hidup dari sebelumnya.
"Lo kok bisa kekunci di kelas?"
"Gue.. ketiduran."
Yuju terpaksa berbohong. Tidak mungkin ia bercerita kalo ia menangis karena Seokmin. Ngomong-ngomong soal Seokmin, Yuju jadi penasaran tentang rumor berita yang dibawa oleh Rose.
"Oi."
"Hm?"
"Apa bener, Seokmin itu... pdkt sama Jihyo?"
Jaehyun terdiam membisu. Tidak tau mulutnya terkatup rapat. Dia bisa mendeteksi dengan tepat bahwa gadis ini sedang mencari kebenaran. Ia yakin Yuju masih memiliki perasaan pada Seokmin. Jaehyun memang bisa membaca ekspresi seseorang dengan baik. Ekspresi Yuju sangat mudah ditebak.
"Ya."
Yuju tersenyum kecil. Ia merasakan sebuah pukulan keras di dadanya. Ia tidak bisa berkata-kata lagi. Ini terlalu menyedihkan.
"Lo.. gak papa?"
"Tentu aja gue gak papa."
Jaehyun terdiam, "Lo masih suka kan sama Seokmin?"
Yuju tersenyum miring, "Lo bisa baca pikiran hm?"
"Mungkin. Tapi ekspresi wajah lo mudah banget ketebak." Jaehyun memandang tembok di depannya.
Yuju terdiam. "Sejak berapa lama Seokmin ngedeketin Jihyo? Apa mungkin mulai dari bulan lalu?"
"2 bulan yang lalu kayaknya."
Yuju mengangguk mengerti. "Oh. Makanya itu."
Jaehyun terdiam. Lelaki itu dapat merasakan suara Yuju yang menyedihkan. Yuju terdiam lalu menelan ludahnya, "Jaehyun, gue mau tanya sesuatu."
"Apa?"
Yuju terdiam. "Kenapa sih lo suka ngehukum gue? Gue gak salah apa-apa di hukum. Lo jangan-jangan dendam ya ke gue?!"
"Yakali ngapain gue dendam?"
"Ya mungkin aja kan. Lo habis sukanya ngehukum gue sih. Yang lain bikin kesalahan yang jelas malah ngehukum gue. Gak adil tau gak?"
"Ya gimana lagi ya."
"Gimana apanya?"
Jaehyun tersenyum kecil, "Ya gitu."
"Hah?" Yuju mengernyitkan alisnya dan menggeleng pelan. "Gak jelas lo. Kok bisa sih jadi ketos?"
"Murid-murid milih gue. Ya udah."
Jaehyun mengambil hpnya di lantai, "Eh minta id lo dong."
"Yujurgini." ucap Yuju. Jaehyun langsung mengetikkan id itu di handphonenya. Yuju melihat notifikasi masuk ke dalam handphonenya. Yuju tersenyum lalu terdiam, Gadis itu menggigit bibirnya.
"Aduh Jae."
"Kenapa?"
"Gue kebelet pipis gimana nih."
"Tahan."
"Gila lu?! Nahan sampe pagi?!"
"Ya mau gimana lagi? Ngompol disitu? Gue ogah ngebersihin lho ya."
"Aduh gimana ini woi!"
"Mana gue tau!"
"WANJER SIALLL!" Teriak Yuju kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] infelicis | yuju jaehyun ✔️
Fiksi Penggemar『𝙥𝙞𝙣𝙠 𝙩𝙖𝙥𝙚 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙚𝙨 』 udah patah hati, malah punya urusan sama ketua osis perfect. rasanya yuju mau ngumpat aja.