Yuju hampir saja terjatuh jika Jaehyun tidak menarik kerah bajunya dengan cepat. "E...eh.. gue kecekik nih!"
Jaehyun melepaskan pegangannya pada kerah seragam Yuju lalu lanjut merapikan bukunya lagi. Yuju mengambil tumpukan buku di bawah lalu memasukkannya pada rak buku itu.
"Ngomong-ngomong,"
Yuju menoleh pada Jaehyun. "Paan?"
"Lo pacarnya Seokmin ya?"
Yuju menaikkan alisnya, nih kenapa tiba-tiba dia tanya begini sih. Udah tau kalo Seokmin tuh topik yang agak sensitif bagi Yuju. Apalagi ditanyain sama nih bocah.
"Gak udah mantan."
"Oh. Pantes."
"Pantes paan?"
"Lo gak pernah keliatan ke kelasnya Seokmin lagi." ucap Jaehyun yang membuat Yuju menoleh cepat. "Kok lo tau?"
"Yaelah gue sering papasan ketemu lo setiap mau ke kelas Seokmin. Dan Seokmin deket sama gue."
"Oh." Yuju melanjutkan aktivitasnya tanpa menanggapi perkataan Jaehyun. Terlalu capek lah ya.
Yuju beristirahat di kursi perpustakaan sambil membaca beberapa buku. Jaehyun sendiri masih berbicara pada penjaga perpus dan akhirnya berjalan ke arah Yuju.
"Dah gue mau pulang dulu."
"Hooh."
Jaehyun memandang Yuju yang masih acuh tak acuh. "Woi,"
"Iya gue denger."
"Ini udah sore, kalo lo gak segera pulang ntar lo dikunci di perpustakaan."
Ucapan Jaehyun membuat Yuju langsung bangkit dari bangku perpustakaan dan berlari meninggalkan Jaehyun sambil membawa tasnya. Jaehyun menggeleng pelan dan akhirnya keluar dari perpustakaan.
.
.
Yuju berlari cepat menghampiri beberapa gadis yang duduk di sebuah meja di sebuah food court.
"Eyy, Yuju!"
"Hello semua! Miss me?"
"Hoek Ju, Hoek." ucap salah satu perempuan disitu.
Sowon, Yerin, Eunha, SinB dan Umji. Yuju dekat dengan kelima gadis itu. Sowon sudah kuliah, Yerin di kelas akhir, dia dan Eunha satu kelas sedangkan SinB dan Umji adik kelasnya. Mereka bertemu secara cuma-cuma karena bertemu di sebuah pensi. Mungkin takdir—Eunha bilang—
karena mereka langsung dekat satu sama lain.Tak hanya itu, mereka juga terkenal single meskipun wajah mereka ini jauh di atas rata-rata alias cantik.
"Gue denger deket sama kak Hanbin nih ya." goda SinB. Yerin memutar bola matanya. "Apaan sih, temen kok."
"Temen apa temen?" Sowon ikut menggoda Yerin. Yerin mendengus, "Lo sama Seungcheol apa kabar?"
Sowon mengendikkan bahunya dan mengalihkan pandangannya.
Eunha tertawa pelan, "Ngomong-ngomong soal deket sama cowok, nih Yuju juga deket sama cowok lho."
Yuju menatap Eunha kaget. "Hah? Apaan?!"
"Ooh, sama kak Jaehyun?" tanya Umji.
Yerin membelalakkan matanya lebar, "Hah?! Jaehyun sama si ketos batu itu?!"
Eunha mengangguk. "Kalian tau, nih ya akhir-akhir ini nih Jaehyun tuh lagi gencar ngehukum Yuju. Padahal Yuju tuh gak ngelakuin hal yang terlalu over kayak yang lain."
"Dia mah dendam sama gue."
SinB menggeleng. "Bukan dendam itu. Itu mah pengen pdkt."
"Gila lu ndro?!"
"Kalo misal dia dendam kenapa gak dari dulu aja nyiksanya? Kenapa pas lo baru putus sama kak Seokmin? Dia kan deket sama kak Seokmin." ucap Umji yang disetujui oleh SinB dan Eunha.
Yuju menggeleng cepat. "Gak mungkin njir. Astaga dia tuh lagi deket sama si Chaeyeon. Chaeyeon sahabat gue dia sering cerita tentang Jaehyun."
"Cih."
Yang lain mendecih dan lanjut berbicara tentang hal-hal lain. Yuju mendesis lalu mendengarkan cerita yang lain.
Jaehyun suka sama gue? yakali yaa. Hati gue masih milik Seokmin.
.
.
Yuju berjalan menuju kantin. Gadis itu merasakan perutnya terus menabuh drum di kelas tadi. Dia gak bisa nahan lapar lagi, gak peduli gurunya udah masuk atau nggak pokoknya perutnya harus keisi.
"Bu pesan roti bakar ya!"
Yuju duduk di meja kantin yang bersih itu sambil melihat kantin besar yang kini kosong melompong tidak ada murid. Pelajaran sudah masuk dan kebetulan kelasnya tadi tidak ada gurunya. Entah gurunya telat atau gurunya tidak masuk.
Yuju mengambil roti bakar itu dan mencomotnya. "Aduh, panas. Aduh." Ia meniup-niup roti di mulutnya yang kini mengeluarkan asap.
"Choi Yuju."
"Uhuk uhuk uhuk!" Yuju batuk-batuk dan menepuk-nepuk dadanya. "Uhuk!"
"Aduh, nih." Jaehyun mengulurkan botol mineral dingin dan langsung diambil oleh Yuju dengan beringas.
Yuju meminumnya dengan cepat dan bernafas lega. "Bisa gak sih gak usah ngagetin?! Gue keselek bisa ae ntar mati!" sewot Yuju.
Jaehyun mencibir kesal dan akhirnya duduk di depan Yuju. Lelaki itu menatap kertas yang di bawanya dengan seksama. Yuju memandang lelaki itu, "Apaan tuh?"
"Proposal."
"Oh." Yuju mengangguk mengerti. "Lo ngapain disini?"
"Gue mau ngingetin lo buat ke kelas. Ini jam pelajaran." ucap Jaehyun. Yuju mendesis, "Gak ada guru dikelas gue. Gue lagi pelajarannya bu Gayoon."
"Bu Gayoon? Tadi ada tuh di kantor guru."
Yuju membelalakkan matanya, "SERIUS LO?!"
Jaehyun mengangguk tanpa memandang Yuju. Yuju langsung menghabiskan rotinya yang masih panas itu. Ia meniup-niup rotinya sambil meminum air mineral dingin.
"Pelan-pelan aja makannya."
"Ogah! Gue harus ke kelas. Udah bubay!" teriak Yuju lalu meninggalkan Jaehyun yang sendirian. Jaehyun terdiam sambil melihat botol minum yang baru saja diminum oleh Yuju.
dasar.
KAMU SEDANG MEMBACA
[1] infelicis | yuju jaehyun ✔️
Fanfiction『𝙥𝙞𝙣𝙠 𝙩𝙖𝙥𝙚 𝙨𝙚𝙧𝙞𝙚𝙨 』 udah patah hati, malah punya urusan sama ketua osis perfect. rasanya yuju mau ngumpat aja.