28. Rasa Yang Salah

4.2K 378 36
                                    

Don't forget to play your media 👌

Tidak ada yang  bisa menentukan bagaimana dan pada siapa kita akan jatuh cinta

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tidak ada yang  bisa menentukan bagaimana dan pada siapa kita akan jatuh cinta. Karena kita hanya tiba-tiba jatuh dan mencinta.

--

"Sheev..."

"Hmm..."

"Sheeva!"

Sheeva berbalik badan dan menghadap Byan. "Astagfirullah apaan sih Yan?"

"Lo mau gak pacaran sama setan?"

"Eh?"

Angin membelai lembut rambut panjang Sheeva. Memainkan rambut itu dan membawanya menutupi sebagian wajah Sheeva. Lalu dengan tangan kanannya, Byan mengusap lembut rambut Sheeva menariknya ke belakang telinga agar ia bisa terus memandangi wajah cantik Sheeva di bawah kilauan langit yang ditaburi banyaknya bintang.

Jantung Sheeva berdegub cepat tidak beraturan. Dan ini adalah pertama kalinya jantung itu berdegub sebegini tidak karuannya hanya karena Byan. Dan kenapa jantung itu bereaksi seperti ini karena Byan?

Byan si menyebalkan.

Ah dia pasti bercanda kali ya.

"Ah gak mau. Masa iya gue pacaran sama setan. Ogah!"

Raut wajah Byan belum berubah mendapat jawaban penolakan dari Sheeva. Tatapan seriusnya justru membuat Sheeva semakin merasakan panas pada hatinya menjalar ke seluruh wajahnya. Wajah Sheeva terasa panas dan gatal untuk tersenyum. Bukan hanya karena ucapannya Byan. Tapi juga raut wajah Byan yang begitu serius.

Dia serius?

Keheningan terjadi cukup lama. Suara kendaraan yang memang tidak terlalu banyak lewat tidak menganggu mereka untuk merasakan keheningan itu.

Malam seperti memberi jeda untuk mereka memahami bagaimana perasaan satu sama lain.

Byan terus menatap Sheeva lekat. Dan bodohnya Sheeva juga sama terpakunya memandangi wajah Byan. Mungkin kedengerannya akan aneh. Tapi jauh di lubuk hati Sheeva. Ketika gadis itu memandangi Byan. Ia menyadari Byan terlihat... lumayan tampan. Bibir Sheeva terasa gatal untuk membentuk bulan sabit.

"Lu serius?" Tanyanya pelan dengan menahan kuat-kuat senyumnya.

Bibir Byan perlahan tertarik membuat lengkungan lebar. Bahkan lengkungan itu sekarang berubah cengiran lebar. Membuat kedua alis gadis di depannya naik secara berbarengan.

"Yaa... Udah ge'er ya lo!" Lalu di akhir perkataannya Byan tertawa. Meleletkan lidah dan terus mengejek wajah Sheeva yang sudah berubah merah padam.

Wajah yang Byan sangat sukai ketika Sheeva menahan emosinya.

"IH GAK LUCU!"

"Suka ya lo sama gue makanya muka lo berubah merah?"

Regret [Completed] ✔ [SUDAH TERBIT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang