Suga menenggak segelas wine warna merah keunguan pada gelas piala yang dihidangkan di samping kolam berendamnya. Setelahnya, ia menjumput sepotong semangka, melahapnya perlahan tanpa suara―khas dirinya saat sedang makan. Seorang dayang dengan sehelai kain semi-transparan pada dada dan selangkangannya mendekatinya dengan pose dan ekspresi menggoda, membelai tubuh Suga yang telanjang dengan tubuh bagian bawah berada di bawah permukaan air.
"Tuanku, saya siap melayani Anda." ujar wanita itu manja.
Dengan wajah tak berminat, Suga menepis tangan wanita itu.
"Pergi sana, aku ingin sendiri." ujarnya dengan nada sedikit kesal.
"M-maafkan saya, Yang Mulia. Saya undur diri."
Setelah mengatakan itu, wanita itu segera pergi menyingkir dari pemandian pribadi milik Suga. Tak berselang lama, muncul seorang lain, tengah berdiri di depan pintu dengan berkacak pinggang.
"Wah wah, apa kau tak lagi berminat pada para wanita sejak pergi ke dunia manusia?" tanya seorang pria dengan tinggi lebih 180 sentimeter. Tubuhnya berbalut setelan jas lengkap dengan jubah velvet panjang. Rambut cepaknya berwarna ungu gelap dengan poni depan distyle coma hair.
"Oh Rapmon, hai." Suga mengangkat tangannya, mencoba menyapa sang adik meski wajah datarnya seolah tak menunjukkan perhatian lebih.
"Kita sudah tak berjumpa selama bertahun-tahun dan hanya ini sambutanmu?" Rapmon melebarkan kedua tangannya, seolah tengah mengharapkan sebuah pelukan hangat.
"Kau mau aku keluar dari kolam dalam keadaan telanjang kemudian memelukmu? Aku masih waras."
Rapmon memutar pandangannya. Ia menghampiri sang penguasa kolam, duduk di tangga marmer. Tangannya mencoba menjuput sebutir anggur pada piring Suga, tetapi sang pemilik tampaknya tidak senang. Ia menghalau jari adiknya itu sesaat sebelum menyentuh anggurnya.
"Ambil anggurmu sendiri. Ini punyaku." Suga mencibir.
"Astaga Hyung, sifat pelitmu ini tak pernah berubah!" Dengan dengusan kesal, Rapmon menjetikkan jarinya hingga keluar sepiring anggur warna hijau dan ungu dari udara kosong. Ia pun mulai mencemili buah itu dalam diam.
"Mau apa kau kemari? Bukan untuk melihat aku mandi kan?" Suga memberi adiknya sebuah lirikan selagi mulutnya aktif mengigit pisang kelima yang dikupasnya selama di kolam.
"Untuk apa melihat seorang pria dewasa mandi? Aku lebih baik mengintip dayang-dayangmu ganti baju di luar sana."
"Cih, pantas saja kau sering babak belur karena dilempari ember."
"Hei, lagian mereka menawarkan diri begitu saja padamu, tetapi perlakuannya padaku beda sekali. Apa aku kurang seksi?" Rapmon menghela napas, terlihat langsung murung.
"Otakmu saja yang seksi. Coba kau gunakan sedikit kepintaranmu itu untuk menggombal."
"Hei, bukan aku yang tak bisa menggombal, tetapi para wanita itu sudah terlanjur mendengar gosip tentangku dan menjadi ilfeel duluan. Sakit rasanya ditatap dengan mata jijik seperti itu."
"Makanya, perbaiki dulu kelakuanmu yang mesum itu." Suga memukul punggung Rapmon, membuat pria itu hampir terjungkal ke depan.
"Ah, kau hampir membuat anggurku yang berharga melayang sia-sia." Kedua tangan panjangnya memeluk piring anggurnya seolah itu benda keramat yang tak boleh jatuh sama sekali.
"Cepat katakan maksudmu kemari atau aku akan mengusirmu keluar dari kastilku."
"Woah, santai Hyung. Oke, aku akan bicara. Ini penting, karenanya segeralah keluar dari kolam dan temui aku di depan."
![](https://img.wattpad.com/cover/114381577-288-k645848.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Chimchim's Little Spell [MinYoon] - COMPLETE
FanfictionPark Jimin, anak kecil polos berusia 7 tahun, hanya berniat memanggil seekor iblis hewan yang lucu untuk peliharaan. Namun siapa sangka yang terpanggil justru salah seorang pangeran iblis yang sombong, pemalas, dan suka mementingkan dirinya sendiri...