Dia Manusia Bukan?

42.5K 4.6K 114
                                        

VOTE sebelum membaca yuk ...
Update 2 part sesuai rencana tadi siang.

oOo

Ternyata yang datang adalah ...

"Cari siapa, ya?" tanya Listya sambil memerhatikan seorang gadis dengan memakai seragam SMA. Penampilan gadis itu terlihat mencolok dengan berbagai aksesoris seperti gelang, anting yang ukurannya lebih besar dari gelang, bando bulu berbentuk telinga kelinci yang menghias rambut pendek gadis itu. Dan yang paling membuat mencolok adalah semuanya berwarna pink. Ya, segala yang gadis itu kenakan dari ujung kepala sampai sepatu semuanya berwarna pink.

"Hallo, Kak. Perkenalkan aku Jesica Iskanandar biasa dipanggil Jesica. Aku anak bungsu dari Bapak Nandar. Lahir di Jakarta, 14 Februari 2001," ucap gadis itu yang berhasil membuat Listya melongo. Gaya bicara Jesica masuk ke dalam katagori genit.

"Aku itu kelas 3 SMA, warna kesukaan adalah pink, aku lebih suka pelajaran olahraga dari pada matematika. Pernah sekali aku pergi dari Jakarta ke Surabaya untuk menengok nenek di sana mengendarai kereta malam.. Ah, maaf maksudnya pernah sekali aku mendapat nilai 9. Aku inget banget Bunda langsung ngajak aku liburan ke New York."

Listya makin melongo mendengar penjelasan gadis di hadapannya. Mimpi apa ia semalam bertemu gadis semacam Jesica? Fix gadis di hadapannya punya kelainan.

"Makanan kesukaanku adalah yang manis-manis. Tapi bukan janji manis mantan ya, bayangin aja nih Kak, dari empat puluh tujuh mantan aku, semuanya doyan ngasih janji manis. Untung aku nggak diabetes."

Ya Tuhan, bolehkan Listya pingsan? Empat puluh tujuh mantan? Sementara Listya yang usianya menginjak 25 tahun jumlah mantannya masih bisa dihitung jari. Oh my God.

"Oh iya, cita-cita mau jadi Polwan, rambut aku juga udah niat banget nih dipotong pendek ala-ala polisi wanita. Udah sih, gitu aja penjelasan tentang diri aku. Kakak ada pertanyaan?"

"Kamu ke sini cari siapa?"

"Mencari cinta sejati tak kutemukan, darimu aku bisa merasakan, kesungguhan hati, kamu yang sejati.. kamu... dikirim Tuhan untuk melengkap...."

"Stop!" Listya berhasil memotong ucapan gadis itu, lebih tepatnya nyanyian. jadi dia segitu anehnya hanya ingin ngamen? Ya ampun..

"Kamu salah rumah kayaknya. Cari siapa sih kamu?"

"Aku mau ke Tante Ratih."

Sejak kapan Mamanya berteman dengan gadis aneh? Mungkinkah gadis bernama Jesica ini akan memesan atau mengambil pesanan kue?

"Ada perlu apa?"

"Ambil cake pesenanku, Kak."

Tuhkan, benar dugaan Listya.

"Jangan bilang anniversary cake? Ya ampun, sekadar informasi ya, anniversary itu dirayain setaun sekali. Bukan sebulan sekali."

"Kakak, aku itu mau ngambil birthday cake kok. Lagian nih kalo anniversary itu tergantung selera. Kalo ada yang mau tiap jam atau lima menit sekali juga boleh. Hidup mah masing-masing ya nggak boleh sirik. Toh nggak ada yang dirugikan, kan? Tukang bolu malah untung. Hm, katanya yang sirik itu biasanya jones."

Listya ingin berteriak. TERSERAH LU AJA DAH. Namun tidak ia lakukan. Listya harus selalu ingat rumus dari Mamanya yaitu pembeli adalah raja atau ratu.

But wait, dia manusia bukan, sih?

Apa yang tidak punya pasangan seperti Listya memang jadi sasaran embuk untuk di bully, bahkan oleh orang yang tidak dikenal. Ya Tuhan.. Listya harus bisa memperluas kesabarannya. Anggap saja Jesica hanyalah salah satu kids jaman now yang numpang lewat jadi ucapannya jangan di ambil hati.

Oh, Jodoh!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang