Puisi Macam Apa?

31.7K 3.7K 203
                                    

Budayakan VOTE sebelum membaca 😁😂😂 biar nggak lupa wkwk

oOo

Apa yang salah dari status single atau jomblo?

Daftar keuntungan kalau nikah.
1. Terhindar dari pertanyaan 'kapan nikah?'
2. Mau kerja atau nggak kerja, tetep dapet uang.
3. Ada yang nafkahin.
4. Nggak kesepian, kemana-mana ada yang nemenin.
5. Nggak pusing sama cicilan dan tagihan lagi.
6. Dapet banyak amplop pas resepsi.
7. Bisa pamer ke mantan 'udah nikah nih!!' Etapi emang punya mantan?
8. Masih banyak yang nggak bisa disebutkan di sini dan kamu bakal tau kalo kamu ngerasain pernikahan. Makanya, ayo nikah!!

Listya tertegun melihat secarik kertas yang ada di meja samping tempat tidurnya.

"Ya ampun, Mama itu sibuk ngurusin orderan kue. Kok sempet ya bikin kaya gituan..."

Listya membanting kertasnya asal ke tempat tidur. Ia tak mengerti apa yang ada dipikiran Mamanya sehingga tak mau bersabar, bukankah Listya sudah meminta waktu satu tahun untuk menemukan sendiri lelaki yang tepat?

Tiba-tiba ia ingat tentang perubahan besar pada motornya, mungkin efek ganti ban, ganti oli, service dan lain-lain. Motornya kini sudah bisa disebut kendaraan sesungguhnya. Tapi tetap saja, rasa nyaman  motornya terlupakan saat ia mengingat jumlah tagihan yang harus dibayar. Ya ampun, mungkin gajian bulan ini ia harus puasa membeli novel.

Fix ini gara-gara Mahesa yang pelit..

Sepertinya Listya harus mandi, guyuran air biasanya mampu menghilangkan segala penatnya. Baru saja ia mengambil handuk yang digantung, terdengar suara ketukan pintu. Ia pun langsung membukanya.

Ternyata yang mengetuk adalah Tio. Listya kemudian mengalungkan handuknya.

“Kenapa?” tanya Listya.

“Itu Kak, ada yang nyari.”

“Siapa?” Listya mulai menerka-nerka, selama ini memang jarang bahkan hampir tidak pernah ada yang mencarinya.

“Cowok, Kak,” jawab Tio.

Entah kenapa jantung Listya jadi degdegan. “Siapa namanya?” tanya Listya lagi.

Ciee ada yang ngarep dicariin cowok ya? Bukan kok, yang datang itu Kak Mia,” kekeh Tio.

Huft, rasanya Listya ingin mencekik leher Tio dengan handuk, untung saja ia ingat kalau Tio adalah adik satu-satunya. Ya ampun.

Akhirnya, tanpa menjawab, Listya pun langsung menuju ruang tamu. Di sana sudah ada Mia yang sedang duduk bersama Mamanya. Ia pun duduk bergabung bersama mereka.

“Ih, Mama kira kamu udah mandi, Lis,” ucap Ratih.

“Baru juga dateng, Ma. Capek, napas dulu kek,” jawab Listya.

"Lo baru dateng?" tanya Mia.

Listya mengangguk. "Lo lupa apa yang terjadi sama motor gue?"

"Eh iya ya.."

“Tuh, Mia bawa wafer dua karung,” ucap Ratih sambil menunjuk dua karung putih dekat pintu, membuat Listya bergidik ngeri. Ya Tuhan, ternyata sahabatnya benar-benar membawa wafer padahal itu hanya kesalahan komunikasi. Parahnya kenapa harus dua karung?

“Lo tadi pengen wafer kan, Lis?” tanya Mia memastikan. “Jadi gini, Tante. Mia kan tadi pulang kerja langsung hadirin ulang tahun sodara. Terus Listya minta bawain wafer ya udah sekalian aja Mia mampir. Iya kan Lis?”

Oh, Jodoh!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang