#Bonus Cast Character
Sesuai ucapan Rivaldo semalam, dirinya sudah berada didepan pagar rumah Amanda tepat waktu.
"Eh elu maling helm, ditungguin tuh lo didepan" sindir David dengan membenarkan bentuk rambutnya.
Kedua mata Amanda melotot, menatap tajam David. Amanda tidak suka dipanggil dengan sebutan maling helm, karena kenyataannya helm itu pemberian langsung dari Rivaldo. Dasar David kampret.
"Diem lo rambut dora!" Ledek balik Amanda tak mau kalah dengan David.
Selesai sarapan Amanda langsung menghambur keluar, setelah berpamitan dengan Mamanya. Dia melihat jelas Rivaldo sedang bertengger diatas jok depan motornya. Menyadari kedatangan sang pemilik rumah sudah menampakkan diri, Rivaldopun menyapa dengan ditambah senyuman manisnya.
"Selamat pagi"
"Pagi juga, ayo jalan sekarang" pinta Amanda sesudah memakai helm dan sudah duduk di jok belakang motor Rivaldo. Rivaldo segera melajukan motor kesayangan melesat ke SMA 2 Nusa Bangsa.
Apa benar Rivaldo benar mencintainya? Karena jelas penampilan Rivaldo terlihat seperti anak populer di Sekolah, pastinya yang suka juga banyak. Sebenarnya Amanda tidak optimis jika dia menerima Rivaldo sebagai pacarnya, tapi jika dia menolak Rivaldo pasti Amanda akan menyesal sampai tujuh turunan suatu hari nanti.
Motor CBR merah Rivaldo memasuki area sekolah dan menuju tempat parkir. Saat Amanda turun dari motor, banyak pasang mata memandang mereka berdua.
"Kenapa ya mereka lihatin kita kayak gitu?" Tanya Amanda dengan menatap seragamnya dari atas kebawah. Tidak ada yang aneh dari penampilannya hari ini.
"Nge-fans kali sama lo" Jawab Rivaldo sekenanya sambil meletakkan helm pada kaca spion motornya.
"Ngaco kamu" Mulut Amanda mulai kumat ber aku-kamu. Ingin sekali dirinya menampar mulutnya itu.
Rivaldo tersenyum tipis dengan geleng-geleng kepala, ini adalah salah satu kebiasaan Amanda yang selalu membuatnya terbayang-bayang setiap malam. Cinta terkadang lucu.
"Udah, ayo ke kelas. Sebentar lagi bel masuk" Rivaldo dengan santai menggandeng tangan Amanda. Amanda tak berkutip dari sentuhan Rivaldo itu, dia juga menyukainya.
Rivaldo tidak ingin berlama-lama di tempat parkir, takut jika nanti menjadi trending topik. Amanda pasti tidak menyukai hal itu, apalagi disorot serta dipermalukan di depan umum.
Anak-anak jurnalis selalu mencari-cari bahan untuk membuat berita picisan dan pastinya akan dipajang di mading sekolah nantinya. Rivaldo juga tidak mau jika sampai Amanda tahu tentang dirinya yang sebenarnya, serta apa tujuannya datang ke sekolah ini.
"Lo nanti kalo pulang tungguin gue dulu ya, kita pulang bareng. Kalo nanti gue belum ke kelas lo itu berarti gue masih ada jam, lo langsung aja ke parkiran. Masih hapal sama motor gue kan?" Amanda mengangguk, pasti dia akan selalu mengingat apapun tentang Rivaldo.
Setelah itu mereka berpisah di dekat tangga untuk menuju kelas masing-masing. Kebetulan Rivaldo berada di Kelas XI IPA 3, kelas mereka berdua seharusnya berdampingan.
Namun karena kelas Rivaldo dan Amanda selalu berbuat ulah yang aneh-aneh, dengan sengaja kelas mereka dipisah agak jauh oleh pihak sekolah. Ulah kedua kelas tersebut nyeleneh, dari sapu dijadikan raket bulutangkis, bermain karambol di belakang kelas sampai-sampai guru pengajar selanjutnya sudah berganti.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jangan Hilangkan Dia [NEW VERSION]
Teen Fiction⚠ MENENTANG PENCURIAN IDE CERITA ⚠ Cover by Azizah Bawafi Dianggap perusak hubungan orang? Ya itu cukup menyebalkan untuk Amanda tersendiri, apalagi di area Sekolah. Apakah begini rasanya memiliki wajah cantik tapi selalu dianggap negatif oleh orang...