JHD 10 ~ Balapan

178 16 0
                                    

#Bonus Cast Character

"Lo yakin mau balapan beneren Do?? Nanti kalo lo kalah gimana? Lo tahu kan taruhannya kali ini. Motor kesayangan lo ini bisa-bisa diambil paksa" Syadad sejak tadi khawatir kalau-kalau Rivaldo kalah dalam balapan ini.

"BACOT LO DAD KAYAK EMAK-EMAK!! GUE TAHU KONSEKUENSINYA! LO SAMA GUE TADI KAN UDAH BENERIN NIH MOTOR SAMPEK MESINNYA UDAH DIGANTI YANG BARU, KENAPA LO RAGU GITU" Jawab Rivaldo beremosi.

"Dimana Irfan?" Tanya Rivaldo dengan nada sudah tidak meninggi seperti saat emosi tadi.

"Irfan? Oh dia tadi gue liat masih ngotak-ngatik motornya bareng anak buahnya semua" Syadad tadi memang melihat Irfan dan beberapa rombongan pariwisatanya, eh maksudnya rombongan anak buahnya.

Tangan Syadad menggaruk tengkuknya karena angin malam menusuk pori-pori tubuhnya. Irfan adalah anak SMA Permata. Cowok yang selalu mengaku dirinya ahli jalanan. Lebih ugal-ugalan dari Rivaldo.

"Oke kesempatan menang kita lebih besar hari ini" selesai meminum air mineral botolnya, Rivaldo segera menuju tempat balapan.

"Semangati gue ditempat biasa" suruh Rivaldo pada Syadad. Syadad mengerti lalu menepuk pundak Rivaldo sebelum berlari menuju tempat balapan. Semoga berhasil, mungkin itu arti dari tepukan di pundak Rivaldo.

Wanita seksi sudah berada ditengah-tengah garis start balapan nanti. Tangannya membawa selembar kain kotak-kotak hitam putih, jika kain nanti dijatuhkan itu berarti balapan dimulai.

Rivaldo dan Irfan saling pandang. Rivaldo yakin kali ini ia menang dan Irfan yang harus kalah. Irfan sudah mengusik kehidupan Rivaldo beberapa hari belakangan ini. Irfan tersenyum miring menatap Rivaldo, dia tidak akan membiarkan Rivaldo menang.

"One"

"Two"

"Three"

"Go!"

Wanita seksi itu segera menjatuhkan kain yang dibawanya setelah kata go terucap dari mulutnya.

Balapan dimulai, Rivaldo memacu motor CBR kesayangannya diatas kecepatan rata-rata. Irfan sekarang tertinggal jauh berada dibelakangnya, mungkin berjarak belasan meter.

"AYO DO GUE YAKIN LO BISA KALAHIN CURUT PENYOK ITU!!" Teriak Syadad menyemangati Rivaldo yang sudah jauh tidak terlihat lagi punggungnya.

Gerombolan yang berada didekat Syadad tiba-tiba mendekat. Tampang mereka beringas. Salah satu dari mereka tiba-tiba menarik kerah baju Syadad kasar.

"LO KALO PUNYA MULUT DIJAGA! BOSS GUE LEBIH AHLI BALAP DARI TEMEN INGUSAN LO!!"

Nyali Syadad menciut kalau sudah begini. Mana mungkin dia menghajar orang yang ada dihadapannya ini sedangkan bala bantuan dia bergerombol banyak dibelakangnya.

Bisa-bisa malah Syadad sendiri yang pulang tinggal nama. Bagaimana nasib Sita kalau jadi jomblo ditinggal mati pacar yang tampannya ini, Syadad tidak akan rela jika Sita diambil orang lain.

"Wait-wait, tunggu dulu. Santai dong, jangan main kasar. Kita tunggu aja gimana hasilnya. Siapa yang akan sampai duluan di garis finish. Bos lo itu atau Rivaldo sahabat sejati gue" Syadad mengucapkan kalimat dengan nada meremehkan lawan bicaranya.

Jangan Hilangkan Dia [NEW VERSION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang