About (Y/N)

2.5K 167 44
                                    

Senja telah datang. Dipinggir pantai dengan pasir yang lembut. Ombak memecah, debur air bercipratan kearah sosok yang tengah menggulung celana panjangnya. Sembari menghela nafas panjang, ia menatap langit sore yang cerah.

"(Y/N) kemana? Tak mungkin dia pulang, 'kan?"

Anak lelaki itu melirik kearah jam yang melingkar di tangannya. Angka menunjukkan 17.36. Ia semakin cemas, sosok yang ditunggu malah tak datang datang. Ia menjadi mengkal, dan duduk bersila diatas pasir pantai. Untuk yang terakhir ini, akan kutunggu hingga lima menit. Awas saja kalau cewek itu masih belum datang, bakal ku cuekin sampe minggu depan, batinnya sambil manyun.

1 menit kemudian...

3 menit.

4,5 menit.

4 menit 50 detik.

5 meni-

"KAGAMI-SAN!! KAGAMI-SAN!! AKU DATAANG!!"

Akhirnya. Orang yang ditunggu tiba juga. Anak lelaki itu tersenyum masam. Didekatinya anak perempuan berambut (Y/HairColour) yang tersenyum manis kearahnya. Iseng, anak lelaki itu membelai wajah si gadis kecil.

"A-kh!"

(Y/N) mengaduh sakit. Anak lelaki tersebut terkejut, lalu bergegas memeriksa wajah (Y/N). Di dekat dagu dan pipi sebelah kiri (Y/N) ada sejumlah luka memar yang membiru.
Keningnya juga terluka. Pandangan anak lelaki itu beralih ke tangan (Y/N). Luka gores. Berdarah.

"HEHH? Kenapa kamu luka begini? Hei, kenapa?" tanya si anak lelaki itu panik. Ia segera membuka tasnya, dan mengambil beberapa helai kertas tisu dan air. Ia mencipratkan sedikit air ke tangan (Y/N) yang tergores, lalu menyekanya dengan tisu. Gadis kecil itu mengaduh lagi, sensasi perih menjalari tangannya.

"Kamu kenapa luka begini?" tanya si anak lelaki lagi.

"...."

"Heh, jawab napa. Kamu enggak bisu."

"...."

"Okee (Y/N), aku capek ngomong ama kamu. Kalo kamu gak jawab, aku tinggalin yak. Aku tinggalin kamu disini," anak lelaki bersurai kuning itu berjalan menjauh.

Apa ini enggak terlalu tega buat (Y/N)? Kasian juga sih, masa kutinggal sendiri. Aku disalahin nanti, batinnya.

Baru lima langkah anak lelaki itu pergi, (Y/N) menggenggam tangan anak lelaki itu erat erat. Tak mau dilepaskan. Anak lelaki itu kaget.

"A-ku nggak mau k-kamu..pergi.." bisik (Y/N) lirih. Lama kelamaan, (Y/N) melepas tangan anak lelaki itu, lalu memeluk tubuhnya erat. Isak tangis (Y/N) terdengar.

"Aku..gak sengaja me-menjatuhkan cincin berliannya Himiko. Terus- cincinnya jatoh ke lantai. Himiko kira aku mau nyuri cincinnya, lalu tadi dia dan kelompoknya memukuliku. Aku ditarik ke pagar, lalu tanganku tergores ujungnya. Mereka bilang aku gak pantas ada di dunia ini. Dan- aku gak tau kemana okaa-san dan otou-san-"

Puk.

Tepukan halus mendarat di kepala (Y/N). Gadis kecil itu mengerjapkan matanya, membersihkan dari air mata yang membuat blur pandangannya. Anak lelaki itu mengusap usap kepala (Y/N), membuat (Y/N) merasa sedikit... nyaman.

"Kamu hebat," kata anak lelaki itu sambil tersenyum, "kamu hebat dapat menjalani semuanya sendiri. Kamu gadis yang hebat. Kamu kuat. Walau dunia membenci kamu, aku masih tetap disini, menyemangatimu."

(Y/N) tersenyum.

"Arigato, Len-kun."

*****

VHMS  [Kagamine Len x Reader] [HighSchoolAU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang