End

569 49 8
                                    

Biar ambyar, videonya diputer juga ya. Aokwkwkwkwkwwkkwwkwk.

Luka's POV

Namaku Luka. Kini, tengah mematut diri di cermin, aku memoleskan lipstik terbaikku, menata lagi rambut panjangku. Kau bertanya aku hendak kemana? Tentu saja, hari terbahagia temanku.

"Gurita! Cepatlah, sudah mau mulai! Lumutan gue nungguin lo, ngerti?" suara kesal itu menggerutu dari balik ruang ganti.

Aku menutup kotak make-up milikku. Tersenyum pada cermin. Lalu bergabung dengan si lumutan, Gumi. Kini ia memakai gaun hijau muda.

Lonceng telah berbunyi. Gumi menampolku. Ow!

"Tuh kan-- lelet sih—" dengusnya.

***

Your POV

Lonceng berbunyi. Sakral sekali terdengar.

Kau meremas gaun putih bersih pernikahanmu. Gaunnya panjang, namun yah, agak kurang nyaman dipakai dengan sisi tomboimu.

Pernikahan ini sebenarnya digelar di villa private keluarga Kagamine dengan konsep sederhana. Namun Nyx—kakakmu tercinta, sangat bawel dengan urusan beginian. Pernikahan sederhana naik tingkat menjadi lumayan mewah.

Walaupun kau harus menghentikan Nyx agar tidak boros. Santai, semua uang dia.

"Apa kau gugup?" Nyx berbisik padamu. Menawarkan air. Tempat sudah ramai.

Kau mengangguk cemas, "Y-ya...aku keringatan."

Nyx menepuk pundakmu. Prosesi pembacaan doa tekah dilaksanakan, dan kini waktunya untuk akad nikah.

Disampingmu, Kagamine Len, berdiri tegap. Beberapa tahun ini tingginya telah melebihimu sekitar 2 atau 3 cm. Penampilannya tampak serius. Yah, tetap tampan.
Beberapa hal dilakukan sebelum mengucapkan sumpah nikah. Kemudian, waktunya untuk mengucapkannya.

Len menggenggam tanganmu. Persis dihadapan penghulu, Len mendekatkan mikrofon didekat mulutnya. Ia menatap wajahmu, tersenyum gugup.

Kau dapat melihat bibir Len sendiri agak bergetar, namun suaranya bulat, tegas, yakin.

“(Y/N) Lilith Sorayashi, aku mengambil engkau menjadi istriku, untuk saling memiliki dan menjaga dari sekarang sampai selama-lamanya, pada waktu susah maupun senang, pada waktu kelimpahan maupun kekurangan, pada waktu sehat maupun sakit, untuk saling mengasihi dan menghargai, sampai maut memisahkan kita, sesuai dengan hukum Tuhan, dan inilah janji setiaku yang tulus.”

Penghulu menengok kearahmu. Kau mengucapkan sumpah itu juga. Saat tiba di baris kelima, mendadak air matamu tumpah, sehingga suaramu sedikit terganggu. Penghulu membacakan doa-doa kepada kalian.

Len membuka tudung transparan putih yang menutupi wajah penuh riasan-mu. Senyum cengengesan menyebalkannya nya tak tertahankan. Ia menciummu tepat di dahi. Len melepas ciuman, menyeka air matamu dengan jemarinya.

"Gue gak nyangka cewek gabisa ngepel beneran jadi bini gue," disaat sakral seperti ini Len masih sempat meledek.

"Dan gue juga gak nyangka kakak kelas cebol beneran jadi suami gue," balasmu tak mau kalah.

VHMS  [Kagamine Len x Reader] [HighSchoolAU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang