Kembali

346 39 5
                                    

Yuuma tak sanggup melihat. Gakupo yang bandel pun keluar menyusup dari mobil, mendekati bangunan terdekat, menguping.

Lilith Sorayashi berusaha memasang senyum secepat mungkin.

"Ah, hei," ucap Len.
"Hai juga. Apa kau Kagamine Len-san?"

Len bisa merasakan hatinya terkikis sedikit. "Mhm, ini aku."

Kaito menggigit bibir. Segera kabur perlahan lahan dari kedua insan yang pernah saling mencintai itu.

"Aku merindukanmu, aku merindukanmu, sejak tahun itu.." Len sudah tak mampu membendung emosinya. Wajahnya keras, walau ia berusaha mati matian untuk tak pergi dari situ secepat mungkin.

Lilith mengangkat satu alisnya, "Eh?"

"Maafkan aku sudah membiarkanmu berlari hingga tertabrak," Len menunduk. "Maafkan aku memaksamu mengingat keluarga lamamu."

Lilith Sorayashi tak bergeming. Ah. Pergi kesini merupakan hal yang akan Len sesalkan seumur hidup.

"Kau mungkin sudah melupakanku. Aku tahu. Aku tak akan mencarimu lagi. Aku tak akan mengharapmu lagi. Aku tak akan hadir di kehidupanmu."

Len berlutut, "Dakara sa... Untuk terakhir kalinya, maafkan aku, (Y/N)—"

Air mata Len menitik.
"—ah, bukan. Lilith Sorayashi.

Gakupo nyaris mengunyah daun pepohonan semak terdekat. Kaito sudah menghela mafas seperti orang yang punya banyak masalah. Sang pemilik mobil mewah aka Yuuma menggigit jari.

Len tersenyum kecut. Melangkah pergi.

.
.
.
.
.
.
.

"Bodoh."

—zap. Len menajamkan indra pendengarannya. Hah, apaan tadi?

"Tetap saja kau senpai yang bodoh! Bodoh sekali sampai aku ingin menangis!" Lilith tertawa. Lilith tertawa sambil menangis. Indra penglihatan Len nyaris tak bisa mempercayai apa yang ia lihat saat ini.

Len terkesima. Lilith bak bermandikan cahaya bulan.

"Kau masih—" ucapan Len terputus.

Lilith menyegel mulut Len dengan jemarinya. "Len, Len. Aku lelah amnesia, kau tahu?"

"Aku lelah hidup mengingat, lalu melupakan. Lalu ingat dan lupa lagi. Tertidur lalu terbangun lagi, dengan perasaan takut akan lupa di setiap hari. Kau kira aku ingin lupa lagi, Len? Tidak! Aku menolak pada Yang Kuasa."

Rahang Kaito nyaris terbang ke surga.

"Len. Saat aku berdoa di kuil, aku jatuh tertidur karena kelelahan. Aku bermimpi. Tentang seorang remaja bernama Kagamine Len. Setelah aku bangun dari koma yang terakhir kali, aku memang merasa aku sangat kehilangan sesuatu. Yang berharga. Berbagai obat-obatan kuminum setiap saat, aku nyaris depresi. Dihantui. Namun, apa? Apa yang hilang?"

Lilith melanjutkan ceritanya, "Hingga aku terbangun. Penuh keringat. Nafas terengah. Air mata tumpah. Astaga, kau bayangkan saja. Memoriku tentangmu seperti disegel Yang Kuasa dan dikembalikan lagi kala itu. Aku ingat semuanya. Soal janji kecil di pantai sore? Bahkan aku ingat itu!"

"Hah—"

Lutut Len seolah agar-agar, ia nyaris lunglai. Lihatlah, mulutnya membuka tak percaya, sorot matanya penuh kebingungan dan emosi lain, menjadi satu. Lihatlah, sang kekasih yang hilang, kembali lagi seperti dahulu. Bahkan mengingat segalanya. Mencatat di otaknya.

VHMS  [Kagamine Len x Reader] [HighSchoolAU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang