001

5.8K 288 42
                                    

Jalanan Busan waktu itu sangat ramai mengingat sudah waktunya para pekerja kembali kerumah mereka setelah aktivitas yang mereka lakukan seharian. Mobil itu hampir saja menabrak seorang wanita yang sudah berumur. Jika saja tidak ada yang menarik wanita itu mungkin saja nyawa wanita itu sudah melayang. Ketika ia ingin menyebrang wanita itu seperti kehilang arah pikirannya hingga ia melamun dan tanpa sadar akan menyebrang jalan ketika lampu lalu lintas itu bewarna hijau.

“Bibi baik – baik saja?”tanya wanita itu dengan wajah cemasnya.

“Ah iya, terimakasih sudah menolongku.”

“Iya bi, sepertinya bibi sedang tidak baik – baik saja wajah bibi pucat sekali. Bagaimana kalau aku mengantar bibi pulang?”tawar wanita yang menolongnya.

Wanita itu awalnya menolak. Namun wanita yang menolongnya itu memaksa dan akhirnya bibi itupun menyetujui tawaran wanita yang menolongnya.

“Apa kau ingin mampir dulu?”

“Ah tidak usah bi, aku ingin pergi bekerja.”jawab wanita itu,”Annyeong bi.” Wanita itu berlalu seraya melambaikan tangan kearah wanita yang di tolongnya tadi.

‘Ah aku lupa menanyakan namanya’guman wanita yang berumur itu.

***

“Apa yang kau inginkan Jeon Wonwoo?!”bentakan itu terdengar dari ruangan besar dengan yang terlihat klasik itu.

“Aku hanya ingin Appa berhenti mengawasiku. Aku bukan anak kecil lagi yang harus kau awasi. Dan satu lagi jangan menghasut Bohyuk untuk mengikuti keinginanmu itu,”ucap Wonwoo,”Aku permisi.”

Blam!

Bunyi pintu yang dibanting dengan keras.Pria yang sudah tak lagi muda itu memijat pelipisnya dan beberapa detik kemudian tersenyum penuh arti.

“Dari mana saja kau, hyung?”

“Tentu saja pulang kerja. bagaimana tes ujian masuk pengguruan tinggimu?”tanya Wonwoo pada Bohyuk yang memegang buku.

“Oh itu besok ujian terakhirnya,”jawab Bohyuk.

“Hyung, orang – orang ‘nya’ selalu menawariku untuk bergabung dan mengikuti kehendaknya. Aku benar – benar terganggu,”ucap Bohyuk yang menatap kearah Wonwoo yang sedang berganti pakaian.

“Tidak usah pedulikan mereka, kau teruskan saja apa yang menjadi cita – citamu.” Wonwoo mengambil minuman dingin di dalam kulkas dan menegaknya dengan mata yang melirik kearah adik laki- lakinya itu.

🍒🍒🍒

Wonwoo menatap sekretaris Hong dengan tatapan yang tak percaya. Pria itu baru saja mengatakan padanya jika salah satu perusahaan memutuskan kerjasamanya dengan perusahan milik Wonwoo. Perusahaan Wonwoo memang baru didirikan dan tentu saja masih banyak kekurangan. Pria itu terlalu gigih hingga ia bisa mendirikan perusahaanya sendiri tanpa  bantuan sang ayah.

“Bagaimana bisa ia memutuskan kerjasama hanya karena itu?”Wonwoo melempar dokumen yang baru saja di berikan oleh sekretarisnya.

“Aku juga tidak tau sajangnim,”pria bermarga Hong itu hanya menundukan kepalanya takut untuk menatap pria yang menjadi bos nya itu.

“Ck hyung tak usah  berkata formal ketika hanya ada kita berdua disini.”perkataan Wonwoo berhasil membuat pria bernama Hong Jisoo itu menatapnya.

“Hehe, kau sangat mengerikan saat marah begitu. Ah ya aku rasa ini ada kaitan dengan Ayahmu Jeon. Aku menyuruh orang untuk menyelidiki ini,”Jisoo memberikan beberapa lembar foto kepada Wonwoo.
Pria itu melihat foto tersebut dengan serius dan persekian detiknya ia mengepalkan tanganya kuat.

Married Life [Wonwoo Ver] Maybae discontinueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang