Ruang klasik itu terlihat hening hanya kepulan asap rokok yang melayang diudara. Kursi besar yang di duduki oleh orang yang berstatus tinggi di Perusahaan itu menghadap kearah jendela besar yang langsung menghadap kearah jalanan Kota Seoul yang pagi itu terlihat sangat ramai.
Sebuah ketukan pintu dari luar membuat pria yang sudah berumur itu menoleh kearah pintu yang dibuka pelan oleh seseorang yang menjabat sebagai sekretarisnya. Pria dengan rambut hitam klimis itu membungkuk hormat pada atasannya sebelum memberikan informasi ke pada atasanya dengan berbisik.
"Kalau begitu, tolong kau suruh dia ke ruanganku sekarang," ujar pria bernama Jeon Jiwon pemilik perusahan.
"Tapi sepertinya hari ini ia tidak datang ke perusahaan, karena dia hanya magang jadi dia hanya akan datang tiga kali dalam seminggu,"jelas pria yang menjadi sekretarisnya.
Pria yang duduk di kursi besar itu kembali menyesap rokoknya berpikir sejenak,"Kalau begitu kau suruh saja dia datang hari ini karna aku yang menyuruhnya.
🍒
"Oppa, aku sepertinya tidak bisa menemanimu ke Myeongdong. Barusan saja sekretaris Park ditempat penelitianku memintaku untuk datang ke perusahan setelah makan siang,"jelas Soojin seraya mengunyah habis keripik kentang.
"Yasudah kalau begitu, biar aku sendiri saja."
Soojin POV
Hari ini seharunya menemani Minhyun pergi ke Myeongdong untuk membeli sesuatu. Tapi sepertinya tuhan tidak mengizinkan aku untuk menemani kakak sepupuku itu.
Beberapa menit yang lalu sekretaris Park menghubungiku. Memintaku untuk ke perusahaan karena presdir Jeon yang ingin bertemu denganku setelah makan siang. Kebetulan sekali jarak antara caffe yang sedang kami kunjungi tidak jauh dari perusahaan. Jadi aku tidak perlu harus susah payah menaiki bus.
Aku dan Minhyun oppa berpisah di pertigaan jalan. Aku menghembuskan nafas kasar ketika sosok tinggi itu pergi menjauh. Aku melangkahkan kakiku dengan santai, sesekali mataku melirik pejalan kaki yang sama denganku.
"Silakan masuk," ujar Sekretaris park.
Aku pun menuruti perkataannya untuk masuk keruangan klasik yang sudah tidak asing lagi dimataku. Sosok dengan rambut rapi dan juga kacamata dengan frame berbentuk persegi itu menatap kedatanganku dengan raut wajah yang tidak bisa ku tebak. Mata tajamnya melirik kearah sekretaris park yang ada disebelahku seakan memberi isyarat bahwa ia hanya ingin berbicara berdua denganku dan meminta sekretaris Park untuk pergi dari ruanganya.
Dia menatapku kembali sama dengan tatapan kemarin saat aku bertemu denganya. Satu kebodohan yang aku perbuat saat ini. Sepertinya aku lupa jika aku hanya menggunakan kemeja oversize dengan celana jeans panjang. Setelan yang sangat tidak cocok untuk bertemu seorang presdir bukan?
"Silakan duduk Soojin-ssi."
Aku mengangguk dan segera duduk berhadapan dengannya. Jujur saja aku gugup, disini hanya ada aku dan seseorang yang punya pangkat di perusahaan ini. Pertanyaan pertanyaan mulai muncul di otakku. Apakah dokumen yang ku berikan kemarin salah? Atau bagaimana?
Pria itu berdehem mengatasi kesunyian diantara kami sebelum ia mulai berkata,"Aku punya penawaran padamu nona Soojin-ssi," ujarnya. Aku mengernyitkan alisku tak mengerti.
"Silakan kau baca dokumen yang ada dihadapamu."lanjutnya
Aku menatap dokumen berwarna biru tua itu dengan ragu. Kemudian mengambilnya dan mulai membacanya. Setelah membaca dokumen itu baru aku mengerti kemana arah pembicaraan pria ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Married Life [Wonwoo Ver] Maybae discontinue
Fanfiction🍒 Jeon Wonwoo [Seventeen] 🍒 Jeon Bohyuk 🍒 Park Soojin [OC] 🍒 Member Seventeen Diharapkan membaca Married Life ver Kim Mingyu dulu, karena cerita ini saling berhubungan dengan cerita Married life versi Kim Mingyu ^^ Started 171004