002

2.3K 222 28
                                    

Wonwoo menatap jam dinding yang terletak di kamarnya. Ia mengusap wajahnya kasar. Pria itu khawatir akan sesuatu. Pada adiknya Jeon Bohyuk yang dua hari lalu meminta izin padanya untuk bertemu dengan ibunya di Busan. Namun sejak dua hari lalu juga adiknya itu tak menghubunginya.

Wonwoo sudah menghubungi adiknya itu. Dia sudah meminta bantuan Jun untuk mencari keberadaan adiknya di Busan. Bukannya ia tidak bisa mencari sendiri di Busan, akan tetapi ia sama sekali tidak tau dimana ibunya tinggal. Akan percuma jika ia pergi kesana.

Jika kalian mengatakan Wonwoo tidak memperhatikan ibunya, maka jawabanya memang benar.

Pria itu sama sekali tidak perduli dengan ibunya setelah beberapa tahun yang lalu wanita yang dulunya sangat ia sayangi itu bercerai dengan ayahnya.

Saat itu Wonwoo sebagai seorang anak pasti sangat merasa sedih saat mengetahui ibu dan ayahnya yang akan bercerai. Ia juga sebagai seorang anak juga pasti sangat menginginkan Ibu dan ayahnya tidak berpisah namun tuhan berkata lain, sepertinya itu tidak mungkin.

Karena keegoisan ayahnya dan juga karena pria yang disebut dengan sebutan ’Appa ‘ itu berselingkuh dengan wanita lain.

Ponselnya berbunyi dengan segera pria itu mengangkat panggilan tersebut.

🍒🍒

Soojin mengantarkan delivery ayam goreng ke sebuah rumah yang sepertinya ia kenali. Wanita itu tampak memperhatikan rumah  itu dengan serius.

“Ah ini kan rumah pria yang kemarin, bagaimana bisa aku lupa.”ucapnya kemudian ia beranjak memasuki perkarangan rumah tersebut. Belum sempat ia mengetuk pintu rumah tersebut. Pintu bewarna itu sudah dibuka duluan oleh pemilik rumah.

“Ini pesanan anda nyonya,”Soojin memberikan kotak berisi ayam goreng tersebut.

“Ah kau perempuan yang kemarin mengantarkanku pulangkan?”tanya wanita yang membukakan pintu itu.

“Ah i-yya. Oh bibi yang waktu itu. Pantas saja aku seperti pernah melihat rumah ini.”jawab Soojin seraya tersenyum kepada wanita itu.

“Iya, kau tak mau mampir dulu? Aku akan membuatkan minum untukmu,”tawar wanita itu dengan senyuman juga diwajahnya.

“Sepertinya lain kali saja aku mampir bi, aku masih harus mengantarkan beberapa pesanan lagi.”tolak Soojin.

“Yasudah kalo begitu, jangan lupa untuk mampir lagi kesini ya,”bibi itu memberikan beberapa lembar uang won kepada Soojin,”Ini, kembaliannya untukmu saja.”

“Tapi bi—“

“Anggap saja itu ucapan terima kasih dariku.”

Soojin hanya menganggukan kepalanya seraya membungkukan badanya berpamitan kepada wanita itu.

“Eomma, siapa yang datang?”tanya Bohyuk yanbg baru saja keluar dari kamar.

“Pengantar ayam,”jawab ibunya seraya berjalan kedapur untuk menyiapkan makan malam untuk mereka berdua.

“Eomma kenapa tidak tinggal dengan kami saja? Aku dan hyung sudah tidak tinggal lagi bersama Appa,”ucap pria itu seraya mengunyah potongan ayam itu.

“Kau tau kan, kakakmu masih belum mau bertemu dengan eomma,”jawab wanita itu ia menatap anak laki – lakinya itu dengan senyuman yang miris.

“Hyung mungkin saja sudah berubah, eomma.”

“Tidak ada yang tau,.. eomma tidak apa apa tinggal sendirian asal kalian berdua baik – baik saja.”

“Siapa yang mengatakan aku baik – baik saja?”Bohyuk meletakan sumpit yang ada ditanganya kemudian menatap ibunya,”Aku sama sekali tidak baik – baik saja eomma, sama halnya dengan hyung. Dia hanya berkerja dan kerja saja tanpa memperhatikan dirinya sendiri. Seharusnya eomma tau itu.”ungkap Bohyuk kemudian ia memutuskan untuk pergi dari sana meninggalkan  ibunya yang menatap punggung anaknya itu dengan tatapan sendu.

Married Life [Wonwoo Ver] Maybae discontinueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang