Terima kasih, luka!
Rasanya sakit saat luka bersemayam didadaku. Rasanya perih saat dia pergi dari hidupku.
Cinta yang dulu indah kini berubah menjadi luka perih penghuni hati. Dia yang dulu menemani, kini pergi tak akan datang lagi.
Dia, sang pembawa cinta peninggal luka.
Dia, pemberi warna cerah kini peninggal warna kelabu.
Tak apa jika hanya luka yang kuterima. Tak apa jika hanya kenangan yang tersisa bersama dirinya. Tak apa...
Luka membuatku bertahan. Luka mengajarkan aku bahwa tak selamanya hidup dihiasi dengan kebahagiaan. Luka mengisi hatiku, dan membuatnya kuat untuk kembali menemukan kebahagiaan bersama orang yang baru.
Terima kasih, luka!
~Vallensia Audy
KAMU SEDANG MEMBACA
Terima Kasih, Luka! [Re-Write]
JugendliteraturKamu tau perpisahan ini bukan inginku. Tapi mau bagaimana lagi, kamu tidak memberi ku pilihan lain selain menyerah. Bahkan kamu tidak mengusulkan apapun, atau berusaha mencari jalan lain demi bertahannya hubungan ini. Dan pada akhirnya, aku lebih m...