[8]

4K 444 19
                                    

Keesokan Paginya


Penerjemah : holyverde


Dayu bangun dan menemukan sebuah lengan merengkuh pinggangnya dari belakang. Ia hampir saja terkesiap saking kagetnya. Dia tidak terbiasa tidur dengan orang lain di ranjang yang sama. Tetapi kesadaran segera menyergapnya dan segala ingatan tentang apa yang terjadi di malam sebelumnya menelusup dalam kepalanya.

Rasa muak adalah yang pertama Dayu rasakan begitu ia mengingat aib yang ditorehkan sang kaisar. Dia telah menyerahkan hal terakhir yang ia miliki demi pembalasan dendamnya; yaitu harga diri. Tidak ada penghinaan yang lebih besar lagi selain pria yang menyerahkan dirinya pada pria lain dan membuka kedua kakinya hanya untuk kenikmatan seksual. Dayu merasa sesuatu dalam dirinya hancur dan terbakar bagai abu.

Tapi apa lagi yang bisa ia katakan? Apa dia punya hak untuk membangkang? Sejak awal, dialah yang rela menyamar menjadi pelacur hanya demi sebuah kesempatan membunuh kaisar. Yang tidak ia sangka adalah betapa semuanya berjalan terlalu jauh. Dia tidak menyangka bahwa sang kaisar akan begini tertarik padanya meski dia telah mengetahui bahwa Dayu adalah seorang pria. Dia tidak menyangka bahwa kaisar gila itu benar-benar membuatnya menjadi salah satu 'bunga*' dalam haremnya. Kehormatan Dayu direnggut paksa darinya.

Ketika Dayu menatap ke belakang, dia menemukan pria yang telah mengambil kesuciannya dan menyetubuhinya dengan paksa seperti binatang semalam, tengah tertidur dengan lelapnya. Ada raut wajah yang mengisyaratkan kepuasan ketika ia tidur. Hal itu membuat Dayu hampir mendengus. Rasanya dia ingin mencari benda tajam dan menikam wajah sang kaisar sampai ia puas. Tapi sayangnya, dia tak bisa menemukan benda apapun yang bisa membunuh sang kaisar di dekatnya.

Bermaksud untuk melepaskan tangan sang kaisar dari tubuhnya, Dayu bergerak pelan. Dia bergeser dengan hati-hati di ranjangnya, ia melakukan itu bukan karena takut mengganggu tidur sang kaisar, bukan juga karena rasa sakit yang ia rasakan di hampir seluruh bagian tubuhnya. Dia hanya tidak ingin membangunkan sang kaisar. Lebih baik jika kaisar tidur selama mungkin agar Dayu tidak perlu berhadapan dengannya. Berbicara dengan kaisar setelah apa yang terjadi kemarin malam adalah hal terakhir yang Dayu inginkan sekarang.

Saat Dayu akhirnya bebas dari rengkuhan sang kaisar, dia terduduk di ujung ranjang. Tepat ketika itulah dia merasakan cairan yang merembes keluar dari lubang belakang dan membasahi pahanya. Seketika seluruh tubuh dayu membeku seperti es. Perutnya tiba-tiba bergolak tak nyaman. Sungguh ia sangat ingin untuk segera mandi dan membersihkan seluruh inchi tubuhnya dengan air suci. Oh, dewi di nirwana, Dayu tidak pernah merasa begini kotor seumur hidupnya. Dengan kaku, Dayu bangkit dari ranjang. Tangannya gemetar saat ia mengambil jubah yang tergolek di lantai dan secara serampangan mengenakannya. Langkahnya timpang sepanjang ia berjalan menuju pintu.

Ketika pintu terbuka, Dayu disambut oleh para kasim, juga penjaga serta Ming Lei yang berlutut di depan ruangan. Beberapa di antara mereka yang masih terkantuk-kantuk segera bangun ketika mendengar suara pintu yang dibuka. Seketika itu, satu bulir air mata jatuh membasahi pipi sang selir. Dia baru menyadari bahwa semua orang di hadapannya ini berada di sana sejak kemarin malam**. Mereka pasti mendengar bagaimana Dayu mendesah dan terisak saat kaisar memaksa menyetubuhinya semalaman. Sejauh apa lagi... sejauh apa lagi dia harus membuang harga diri demi pembalasan dendamnya?

"Yang mulia, apakah ada sesuatu?" Ming Lei bertanya khawatir saat melihat bulir air mata yang jatuh di pipi sang selir. Xiao Guizi menatap Dayu dengan penuh selidik. Dalam hatinya, dia bisa mengira kekacauan macam apa yang sedang bersarang dalam pikiran Dayu saat itu. Tetapi sungguh para pelayan ini begitu polos. Mereka masih saja bertanya ada apa dan membuat Dayu semakin terlihat hancur. Mereka tidak tahu jika Dayu berbeda dengan selir-selir kaisar yang lain, yang akan berteriak senang ketika kaisar memutuskan menghabiskan malamnya bersama mereka.

Api yang Membeku [Bahasa Vers. of Frozen Fire]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang