Chapter 10

1.7K 141 0
                                    

(Y/n POV)

Tunggu. Ini rumahku tapi kenapa ada wanita asing di kamar orang yang mengaku sepupuku. Yaaaak!! Mentang-mentang orangtuaku lagi pergi apa?!!

Dan yang lebih penting,

Kenapa mereka malah ke kamaaaaar. Ini tidak bisa dibiarkan.

"Oppa, aku kangen." Langkahku terhenti saat ingin membuka kenop pintu. Sepertinya menguping bukan masalah sekarang.

"Darimana kau tau aku ada di sini?"

"Aku melihat mobilmu, aku ikut sampai sini."

Manja sekali suara perempuan itu. Tapi tunggu siapa sih dia.

"Pulanglah."

"Shirooo."

"Ini sudah malam."

"Aku akan menginap di sini."

Yaaakk!! Ini rumahku!!!!!!!!!

Yoongi menghela nafas kasar. Awas aja kalau dia berani ijinin wanita ga jelas asal usulnya di rumahku. "Ini rumah sepupuku, pulanglah."

"Sepupumu aja yang kau suruh pergi."

Ini tidak bisa dibiarkan! Seenaknya saja menyuruhku pergi. Aku membuka kenop pintu dan mendapati.

Sebuah pemandangan mengerikan.

Mereka sedang berciuman.

Eungh oke, sepertinya ahjusi itu dipaksa sih, dilihat dari tangan wanita itu yang megang kedua pipi Min Yoongi sedangkan si empunya hanya duduk di kasur dengan kedua tangan di depan dada.

Aku seharusnya tidak melihat ini.

Kembali ke dapur!!

Selang sekitar sepuluh menit aku duduk mengaduk makanan yang Yoongi buat. Kenapa perasaanku campur aduk ya. Ish itu kan masalah Ahjusi sendiri. Tapi siapa wanita itu seenaknya masuk rumah ciuman lagi.

Tiba-tiba Ahjusi itu datang dan duduk di depanku, dengan dua kancing kemeja yang terbuka dan rambut acak-acakan! Mereka, bercumbu? Dirumah?

"Enak?"

"Not bad. Mana perempuan itu?" Pulang?

"Pulang." Jawabnya singkat, sambil menyuapkan makanan kedalam mulutnya.

"Ahjussi, dengar ya dirumah ini ada aturan! Dilarang membawa tamu kedalam kamar. Apalagi tamu itu pacarmu!"

"Kenapa memangnya?"

"Ya karena itu sudah aturannya! Tidak boleh membawa wanita ke kamar, apalagi ciuman."

"Kau mengintip?"

Sial, keceplosan!

"Aku-- tadi -- kau tidak menutup pintu makanya aku tidak sengaja melihat."

"Lalu?"

"Lalu apa?"

"Kau merasakan sesuatu?"

"Sesuatu? Maksudmu seperti cemburu? Kenapa aku harus cemburu? Ya engga lah."

Yoongi terkekeh. "Aku tidak bilang kalau kau cemburu."

Damn, aku terpancing lagi.

"Heish! Terserah!" Aku berdiri meninggalkan meja makan, nafsu makanku hilang!

"Kau tidak usah khawatir, dia bukan pacarku."

Aku khawatir? Gila!

"Kenapa aku harus khawatir? Bukan urusanku!" Aku berlari menuju kamar, membanting pintu sekeras mungkin.

SOMETHINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang