Chapter 8

1.6K 140 0
                                    

(Author POV)

"Kau." Kau menyeret Yoongi di jalan. "Menyebalkan!!" Membiarkan aduhan dari pria paruh baya itu. "Tidak bisa apa kau tidak menggangguku. Oh astaga MIN YOONGI KAU MENYEBALKAN !!"

"Aku tidak tahu aku semenyebalkan itu. Sampai kau mengulanginya berkali kali."

"Iya, kau sangat-sangat menyebalkan! Kau merusak acaraku Dua kali! DUA KALI!" Kau menatap sinis ke arah Yoongi. Menarik nafas dan menghelanya kasar. "Aku membencimu Ahjusi."

"Kau tidak menyukaiku?"

"Menyukaimu? Kau bercanda? Kau selalu membuatku kesal, marah, Mana mungkin aku menyukaimu?"

"Lalu kenapa kau baik padaku?"

"Kapan aku baik padamu? Aku membantumu karena kau yang menyuruhku. Dan aku kasihan!" Yoongi tertegun mendengar ucapanmu.

"Kalau begitu jangan pernah berbuat baik padaku." Ucap Yoongi sebelum meninggalkanmu. Kau tidak tahu ucapanmu tadi menyinggung nya. Tapi bukankah disini harusnya kau yang marah?

***

Pagi harinya seperti biasa kau berangkat ke kampus satu mobil dengan Min Yoongi, entah apa yang terjadi -mungkin karena kejadian semalam- pagi ini dia terlihat lebih dingin. Bahkan saat sarapan dia tidak menyapamu lebih parahnya tidak melirikmu. Tentunya, kau di turunkan beberapa meter sebelum sampai gerbang kampus dan harus berjalan jauh untuk sampai.

Sudah protes berkali-kali kepada orangtuamu namun sepertinya kedua orangtuamu menganut sistem kepercayaan, "Apa yang Yoongi lakukan adalah benar."

"Pagi." Kau mendapat rangkulan dari seseorang di belakangmu.

"T-tae?"

Taehyung tersenyum, "Tidurmu sehat?" Kamu mengangguk, masih canggung dengan lengannya yang melingkar saaaaaaangat nyaman di bahumu. "Aaaaaaah sekarang pelajaran dosen Kim yah, huh menyebalkan."

"Eh, kau lupa kalau sekarang sudah di ganti oleh dosen Min?" yang tidak kalah menyebalkan dari pria tua itu.

"Oiyaa astaga aku lupa." Dia tersenyum masih merangkulmu. "Eh, dosen Min."

Kau mengikuri arah pandang Taehyung, kini Min Yoongi disamping kirimu dan Kim Taehyung di samping kananmu -dengan tangan kirinya merangkul pundamu nyaman-

"Pagi." Sapanya, kau membuang muka berusaha tidak peduli. "Kalian mau masuk kelas?" Tanya Yoongi, tapi matanya tertuju pada tangan Taehyung yang berada dipundakmu.

"Iya." Jawab Taehyung dan Yoongi mengangguk. "Kita bisa bareng."

Taehyung mengangguk, tidak masalah baginya. "Aaaaah Y/n-ah." Karena jarak kelas dengan koridor yang kalian lewati masih terhitung jauh, Taehyung membuka pembicaraan. "Apa kabar anjingmu ?"

"Anjing?" Kau mengerutkan kening heran.

"Iyaa, kau bilang semalam kau lupa memberi makan anjingmu yang kakinya terluka makannya kau pulang duluan."

Dan tentunya kau ingat hal itu.

"A-aah,, dia sudah sehat." Mengabaikan tatapan pembunuh dari sebelah kirimu.

"Aku tidak tahu kau memelihara anjing." Sambung Taehyung tidak menyadari aura buruk sedang menyeruak dari samping kririmu.

"Aku juga." Jawabmu cepat.

"Sejak kapan kau punya anjing?"

Kamu mengangkat bahumu. "Entahlah beberapa minggu yang lalu ia datang ke rumahku minta dipelihara."

SOMETHINGSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang